Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Radhiyah Diyana Puspitasari; Pembimbing: Puput Oktamianti, Mieke Savitri, Mega Purba Sari
Abstrak: Verbal order merupakan segala instruksi lisan yang diberikan, bisa melalui telepon, tatap muka atau sarana komunikasi lain, oleh dokter atau petugas kesehatan lain yang memiliki wewenang dan diterima oleh perawat atau petugas kesehatan lain yang memiliki wewenang. Verbal order yang diterima harus segera didokumentasikan untuk menghindari kesalahan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kelengkapan dokumentasi verbal order pasien rawat inap di RSIA SamMarie Basra Tahun 2017.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif untuk melihat gambaran output yaitu besar kelengkapan dokumentasi verbal order pasien rawat inap bulan Mei 2017 dan kualitatif untuk melihat gambaran dari input (sumber daya manusia, sarana, dan biaya) serta proses (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian) yang mungkin berpengaruh dalam kelengkapan dokumentasi verbal order.

Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa dari 174 verbal order yang terdokumentasi yang terisi lengkap hanya 1.7%, menunjukkan bahwa masih banyak verbal order yang belum terdokumentasi lengkap. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa fungsi perencanaan dan penggerakan telah terlaksana dengan baik, namun pada fungsi pengorganisasian belum optimal. Hal ini dikarenakan pada pelaksanaan kegiatan dokumentasi verbal order banyak dokter yang tidak visit lagi ke Instalasai Rawat Inap dalam 1X24 jam dan perawat yang lupa melengkapi dokumentasi verbal order. Fungsi pengawasan juga diakui belum efektif karena supervisi hanya dilakukan pada perawat shift pagi dan umpan balik yang belum diterima oleh dokter. Hambatan lain ditemukan dalam input yaitu terdapat dokter yang belum mendapat pelatihan dan tinta stempel verbal order yang kurang jelas terlihat.

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah mengoptimalkan kegiatan pengawasan melalui penunjukkan manager on duty dan internalisasi nilai saat rapat mingguan, pemberian umpan balik yang menyeluruh pada perawat dan dokter, serta menjadikan dokumentasi verbal order sebagai kinerja individu dokter dan perawat.

Kata Kunci : verbal order, dokumentasi, dokter
Read More
S-9616
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ziska Herawaty; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Achmad Kusdinar
Abstrak: Dokter memiliki peranan strategis bagi rumah sakit karena merupakan kelompok penting dalam proses pelayanan di rumah sakit, karena merupakansentral dari proses pelayanan. Kepuasan kerja memiliki fungsi hubungan yangdipersepsikan antara apa yang diinginkan dan apa yang dalam kenyataan dialami.Ketidakpuasan kerja dokter juga memiliki dampak terhadap turnover intention.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dokterdengan turnover intention di RS. Rumah Sehat Terpadu di kapupaten BogorTahun 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif eksplanatory dengan design crosssectional menggunakan data primer yang diambil dengan cara memberikankuesioner, wawancara mendalam, observasi. Penelitian ini dilakukan pada bulanMei tahun 2014. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 28 orang dengan kriteriadokter yang aktif bekerja di RS.Rumah Sehat Terpadu bersedia untuk menjadi responden dan menjawab pertanyaan, masa kerja minimum 1 bulan, bukan dokter penganti. Hasil analisis kuantitatif diketahui (42,9%) kurang puas bekerja sebagai dokter di RS.Rumah Sehat Terpadu. Responden yang mempersepsikan puasterhadap kepuasan kerja tetapi memiliki keinginan turnover sebesar 56,3%,sedangkan responden yang kepuasan kerjanya tidak puas tetapi memiliki keinginan keluar sebesar 16,7% . Kepuasan kerja hubungan memiliki hubungan antara dengan turnover intention (p value = 0,054, CI 95%).Kata Kunci: Kepuasan kerja dokter, turnover intention
The doctor has a strategic role for the hospital because it is an importantgroup in the process of care in the hospital, because it is central to the serviceprocess. . Job satisfaction has a function of the perceived relationship betweenwhat is desirable and what is the reality experienced. Physician job dissatisfactionalso have an impact on turnover intention. This study aims to determine therelationship of job satisfaction with turnover intention doctor at the hospital.Rumah Sehat Terpadu hospital in Bogor kapupaten 2014. Present study isdescriptive explanatory with cross sectional design using primary data collectedby giving questionnaires, in-depth interviews, observation. This study wasconducted in May 2014. Samples in this study amounted to 28 people with thecriteria physicians who actively work in the Irumah Sehat Terpadu hospital bewilling to answer questions and respondents, 1 month minimum employmentperiod, not a substitute for your doctor. The results of quantitative analysis known(42.9%) were less satisfied working as a doctor in Rumah Sehat Terpadu hospital.Respondents who perceive satisfied with job satisfaction but has the desireturnover amounted to 56.3%, while the respondents were not satisfied hissatisfaction but has the desire out of 16.7%. Job satisfaction has a relationshipwith the relationship between turnover intention (p value = 0.054, CI 95%).Key words: physician job statisfaction, Turnover Intention
Read More
T-4160
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ali Ghufron Mukti
JMPK Vol.03, No.04
Yogyakarta : UGM, 2000
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reza Nugraha; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Kaunang, Emmy Salman, Dumilah Ayuningtyas
B-1667
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indah Raksi Padmasari; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Amila Megraini, Reggy Stephanus Sobari, Hestia Suhartanti
Abstrak: Puskesmas memerlukan SDM kesehatan sebagai motor penggerak. Salah satu SDM kesehatan adalah dokter umum. Ketersediaan dokter umum dalam segi jumlah harus memadai dan terdistribusi secara merata. Kebijakan pendayagunaan dokter umum puskesmas yang berlaku di Provinsi DKI Jakarta memberikan keluluasaan bagi puskesmas kecamatan selaku instansi pelaksana dalam melakukan manajemen SDM. Salah satu variabel yang mempengaruhi proses implementasi kebijakan adalah kapabilitas instansi pelaksana. Kapabilitas ini ditunjukkan dengan kemampuan manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi kebijakan pendayagunaan dokter umum puskesmas di Puskesmas Kecamatan Kemayoran. Penelitian menggunakan mixed method yang menggabungkan hasil kualitatif dengan hasil kuantitatif. Gambaran implementasi kebijakan adalah masih terjadi ketidakseimbangan beban kerja dokter umum antara puskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan. Hal ini disebabkan karena tidak ada aturan yang baku mengenai penempatan dokter umum sampai dengan tingkat puskesmas kelurahan dan kemampuan manajemen puskesmas kecamatan masih kurang. Salah satu rekomendasi kebijakan yang diajukan adalah perbaikan manajemen dengan menggunakan model simulasi distribusi dokter umum berdasarkan penyeimbangan forecasting beban kerja dokter umum di puskesmas wilayah Kemayoran. Kata kunci : implementasi kebijakan, pendayagunaan dokter umum, forecasting, model simulasi.
Read More
T-4299
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indah Raksi Padmasari; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Amila Megraini, Reggy Stephanus Sobari, Hestia Suhartanti
Abstrak: Puskesmas memerlukan SDM kesehatan sebagai motor penggerak. Salah satu SDM kesehatan adalah dokter umum. Ketersediaan dokter umum dalam segi jumlah harus memadai dan terdistribusi secara merata. Kebijakan pendayagunaan dokter umum puskesmas yang berlaku di Provinsi DKI Jakarta memberikan keluluasaan bagi puskesmas kecamatan selaku instansi pelaksana dalam melakukan manajemen SDM. Salah satu variabel yang mempengaruhi proses implementasi kebijakan adalah kapabilitas instansi pelaksana. Kapabilitas ini ditunjukkan dengan kemampuan manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi kebijakan pendayagunaan dokter umum puskesmas di Puskesmas Kecamatan Kemayoran. Penelitian menggunakan mixed method yang menggabungkan hasil kualitatif dengan hasil kuantitatif. Gambaran implementasi kebijakan adalah masih terjadi ketidakseimbangan beban kerja dokter umum antara puskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan. Hal ini disebabkan karena tidak ada aturan yang baku mengenai penempatan dokter umum sampai dengan tingkat puskesmas kelurahan dan kemampuan manajemen puskesmas kecamatan masih kurang. Salah satu rekomendasi kebijakan yang diajukan adalah perbaikan manajemen dengan menggunakan model simulasi distribusi dokter umum berdasarkan penyeimbangan forecasting beban kerja dokter umum di puskesmas wilayah Kemayoran. Kata kunci : implementasi kebijakan, pendayagunaan dokter umum, forecasting, model simulasi.
Read More
T-4299
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elsa Ika Prastika; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Pujiyanto, Santy Parulian Panjaitan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan kasus rujukan peserta JKN di Puskesmas Tanah Sareal dan Puskesmas Cipaku tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan (mixed methods) dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, menggunakan data sekunder dari aplikasi primary care puskesmas dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kasus rujukan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, jenis kepesertaan, diagnosa, jarak puskesmas ke pusat rujukan, kelengkapan peralatan penunjang pelayanan kesehatan, pemahaman dokter mengenai peran gatekeeper dan kapitasi, pengalaman dokter serta pemahaman pasien peserta JKN tentang prosedur rujukan. Diperlukan adanya ketegasan dokter untuk mengurangi kasus rujukan yang bukan berdasarkan indikasi medis, serta koordinasi antara puskesmas, BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan di puskesmas.
Kata kunci: Kasus rujukan, dokter, puskesmas, pasien JKN

This study aims to determine the factors associated with referral cases of National Health Insurance (JKN) Participants at Tanah Sareal health center and Cipaku health center in 2016. This study uses a mixed methods research with quantitative and qualitative approach, by using secondary data from primary care application of health centers and in-depth interviews. The results of this study found that referral cases are influenced by patient age, sex, type of membership, diagnosis, distance of health center to referral center, completeness of medical equipment, physician perception about the role of gatekeeper and capitation, physician experience and patient understanding of participants JKN about referral procedures. The researcher suggests improving the physician decision to reduce referral cases are not based on medical indications, and the coordination between health center, BPJS Kesehatan and the regional health office to provide medical equipment required in health center.
Key words: Referral cases, physician, health center and patient JKN
Read More
S-9125
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Aisyah; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Pujiyanto, Erty Masiha
Abstrak: Penelitian ini membahas kelengkapan resume medis rawat inap di RS UmumHermina Depok. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran hasil analisiskelengkapan resume medis rawat inap. mendapatkan gambaran hasil analisiskelengkapan resume medis rawat inap. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatifdengan desain studi cross sectonal dan kualitatif dengan wawancara mendalam danterstruktur menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini adalahkurangnya pengetahuan, kurang sesuainya sanksi dan insentif, instrumen yangpenting, format instrument kolom, huruf, perlengkapan, uji coba, revisi, sosialisasi,kelengkapan, ketidaklengkapan dan dokter penanggung jawab resume medis rawatinap.. Hasil penelitian didapatkan rata-rata resume medis rawat inap lengkapsebesar 84,6% dan yang tidak lengkap sebesar 15,4%. Hal ini menunjukkan bahwastandar kelengkapan resume medis rawat inap masih belum sesuai RS UmumHermina Depok sebesar ≥ 95%. Kurangnya sosialisasi terkait peraturan resumemedis kepada para dokter merupakan salah satu hambatan dalam pengisian resumemedis rawat inap masih belum lengkap.
Kata Kunci :Dokter Penanggung Jawab Pasien, Ketidaklengkapan, Resume Medis
This research discuss about the completeness of Inpatient Medical Resume atHermina Depok Hospital. The purpose of this research is to get the illustration ofanalysis the completeness of inpatient medical resume. The research usesquantitative method with cross sectional design and qualitative by in-depthinterview and structural interview by using both primer and secondary data. Theresult of this research are less knowledge, inappropriate sanction and incentive,important items. Column instrument format, character, tools, trial test, revision,socialization, completeness, incompleteness, and physician responsible due toinpatient medical resume. Concludes that the average of completeness inpatientmedical resume is about 84,6% and discompleteness medical resume is about15,4%. It shows that the completeness of inpatient medical resume yet with thestandard of Hermina Hospital Depok which is about >95%. The minimumsocialization about the rule of medical resume to the physician become one ofobstacle when filling inpatient medical resume still not complete.
Keyword:Responsible Physician Patient, Incompleteness, Medical Resume.
Read More
S-9211
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amira putri Dewi; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Masyitoh, Indah Rosana Djajadiredja
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah umum optimal di Poli Umum Puskesmas Lenteng Agung I Jakarta Selatan dengan menggunakan metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN). Metode penelitian adalah pengamatan dengan metode work sampling, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Work sampling dilakukan selama lima menit sekali selama 6 hari kerja. Hasilnya adalah produktifitas dokter umum belum mencapai tingkat optimal 80%, yaitu hanya sebesar 72,22%, 13,1% untuk kegiatan non produktif, dan 14,68% untuk kegiatan pribadi. Dengan metode WISN, didapatkan hasil bahwa jumlah dokter umum optimal di poli umum adalah sebanyak dua orang. Jumlah dokter umum yang tersedia saat ini adalah satu orang, artinya ada kekurangan jumlah dokter umum sebesar satu orang.
Read More
S-8414
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayu Febrini Meutia; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Dian Ayubi, Evi Martha, Laksmi Dwiati, Adib Khumaidi
Abstrak: Berdasarkan data Centre for Internasional Trade Thailand (2012), kualitastenaga profesi praktisi medis Indonesia ditempatkan pada kualitas menengah.Liberalisasi jasa kesehatan akan menimbulkan daya saing luar terhadap pelayanankesehatan di Indonesia, karena bukan tidak mungkin penyelesaian masalahkesehatan di Indonesia membutuhkan tenaga kesehatan asing untuk mengatasimasalah kesehatan di Indonesia.Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam,menguraikan dan menganalisis kompetensi praktisi medis dalam era masyarakatekonomi ASEAN. Informan penelitian merupakan dari beberapa organisasi yangterkait dengan peningkatan kompetensi praktisi medis. Penelitian ini merupakanpenelitian kualitatif dan dilaksanakan pada bulan Februari- Mei 2016 oleh peneliti.Penelitian ini menggunakan data primer melalui wawancara mendalam denganmenggunakan panduan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Wawancaraakan dilakukan oleh peneliti.Hasil penelitian menyimpulkan personal skill, keterampilan dan eksplisitknowledge dokter Indonesia dalam hal kompetensi medik tidak kalah saing dengandokter negara anggota ASEAN lainya, tetapi dalam hal kompetensi pelayananmasih harus diperbaiki kembali agar pasien Indonesia tidak keluar ke pasar asing.Kata kunci: Keywords: Personal Skill, Kemampuan, Eksplisit Knowledge, MEA,Kompetensi Dokter
Based on data from the International Centre for Trade of Thailand ( 2012) , thequality of professional medical practitioners Indonesia placed on medium quality.Health services liberalization will lead to competitiveness outside of the healthservices in Indonesia , because it is not possible settlement of health problems inIndonesia requires foreign health workers to address health problems in Indonesia.This research was conducted to obtain in-depth information , describes and analyzesthe competence of medical practitioners in the era of the ASEAN economiccommunity . The informants are from several organizations associated withincreased competence of medical practitioners . This research is qualitative andimplemented from February through May 2016 by researchers . This study usesprimary data through in-depth interviews using guidelines depth interviews andreview documents. Interviews will be conducted by researchers.The study concluded personal skills, the skills and knowledge of Indonesian doctorsexplicit in terms of the competence of medical doctors do not lose competitivenesswith other ASEAN member countries , but in terms of the competence of the serviceremains to be repaired so that the patient Indonesia did not come out to foreignmarketsKeywords: Personal Skill, ability, Explicit Knowledge, MEA, PhysicianCompetency
Read More
T-4670
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive