Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Febby Mandira; Pembimbing: Yvonne Magdalena Indrawani; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Sri Muljati
S-7794
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maria Dian Kusumaningrum; Pembimbing: Yvonne M. Indrawani; Penguji: Trini Sudiarti, Iip Syaiful
Abstrak: Rendahnya konsumsi buah dan sayur pada anak-anak menjadi faktor risiko penyakit degeneratif di masa dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur. Desain studi cross sectional pada penelitian ini melibatkan subjek sebanyak 152 responden siswa kelas IV dan V SDN Jatirahayu VIII yang dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik sampel acak sederhana. Konsumsi buah dan sayur diukur dengan menggunakan FFQ semi-quantitative dan variabel independen lainnya dengan kuesioner melalui teknik wawancara.
 
Hasil penelitian menunjukkan 56,3% responden tidak memenuhi anjuran konsumsi buah dan sayur sebanyak 400 gram per hari. Uji chisquare menunjukkan terdapat perbedaan proporsi jenis kelamin (OR=2,46;CI=1,2-4,9), keyakinan diri (OR=2,32;CI=1,2-4,6), perilaku makan buah dan sayur orangtua (OR=4,8;CI=2,3-9,9), dukungan orangtua (OR=3,45;CI=1,7-6,9), ketersediaan buah dan sayur di rumah (OR=3,77;CI=1,9-7,6), dan kebiasaan sarapan (OR=2,43;CI=1,2-5,1) terhadap konsumsi buah dan sayur.
 

Low consumption of fruit and vegetable in children can lead to non communicable disease. This study discussed about factors that are related with fruit and vegetable consumption. This study has used cross sectional method with 152 subjects that consists of 4th and 5th grade students of SDN Jatirahayu VIII. In this study, systematic random sampling technique has been used for taking samples. Fruit and vegetable consumption are measured with FFQ semi quantitative and independent variables are measured with questionnaire.
 
Result of this study shows that 56,3% of respondents consume fruit and vegetable less than 400 gram a day. There are different proportion of sex (OR=2,46;CI=1,2-4,9), self efficacy (OR=2,32;CI=1,2-4,6), parental fruit and vegetable eating behaviour (OR=4,8;CI=2,3-9,9), parental encouragement (OR=3,45;CI=1,7-6,9), fruit and vegetable availability at home (OR=3,77;CI=1,9-7,6), and breakfast behaviour (OR=2,43;CI=1,2-5,1) towards fruit and vegetable consumption.
Read More
S-8371
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurfida Fadhia; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Siti Arifah Pudjonarti, Rahmawati
Abstrak: Skripsi ini membahas hubungan pengetahuan gizi dan faktor lainnya denganasupan vitamin C. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengantotal sampel 290. Penelitian ini dilakukan di Rumpun Ilmu Kesehatan UniversitasIndonesia dengan sasaran mahasiswa RIK UI angkatan 2013 pada tahun 2014.Analisis hubungan menggunakan chi square, uji t independen, dan regresi logistikganda. Hasil yang didapat adalah sebanyak 62,4 % mahasiswa tidak mencukupikebutuhan vitamin C perhari dan faktor yang berhubungan secara bermakna adalah konsumsi buah dan sayur, uang saku, dan konsumsi suplemen vitamin C.Tetapi tidak ada hubungan yang bermakna dengan pengetahuan gizi, kebiasaan sarapan, jenis kelamin, perilaku diet, ketersediaan buah dan sayur, dan durasimenonton televisi. Faktor dominan pada penelitian ini adalah konsumsi suplemenvitamin C.
Kata kunci : asupan, vitamin C, suplemen, buah, sayur, uang saku
This paper discusses about the relationship of nutrition knowledge and otherfactors with vitamin C intake. This study used a cross-sectional design with 290 oftotal sample and was conducted in Science Health of Universitas Indonesia andthe target is college student batch 2013, Science Health of UI in 2014. Analyseused chi square, independent t-test, and multiple logistic regression. The resultwere 62,4 % of college student do not meet their recommended daily intake ofvitamin C and the factors that significantly associated are fruit and vegetableconsumption, pocket money, and consumption of vitamin C supplement. Nosignificant relationship with nutrition knowledge, breakfast habits, gender,dieting, fruit and vegetable availability, and duration of television viewing. Thedominant factor in this study was consumption of vitamin C supplement.
Keyword : vitamin C, intake, supplement, fruit, vegetable, pocket money
Read More
S-8229
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sasanti Ayu Ningrum; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Asih Setiarini, Salimar
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan mediator perilaku danperilaku konsumsi buah dan sayur siswa setelah mengikuti workshop yangdidesain dengan kerangka perencanaan theory-based nutrtition educationContento. Dari tahap prosedur yang dilakukan, mediator yang terlibat adalahpengetahuan, sikap, norma subjektif, hasil yang diharapkan, keyakinan diri, danniat perencanaan, dengan teori modifikasi dari Theory of Planned Behavior,Health Belief Model, dan Polytheoretical Model. Desain penelitian adalah kuasieksperimental dengan sasaran 51 siswa kelas V yang dibagi dalam kelompokperlakuan dan kontrol. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan mediator yangsignifikan, namun peningkatan perilaku konsumsi tidak signifikan. Tidak adaperbedaan yang signifikan antara peningkatan pada kelompok perlakuan dankelompok kontrol, namun pencapaian indikator keberhasilan kelompok perlakuanlebih baik dibandingkan kelompok kontrol.Kata kunci :Mediator, perilaku, konsumsi, buah, sayur, theory-based.
Read More
S-8920
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dela Rahmadia Annur; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Trini Sudiarti, Ida Uslita
Abstrak: Konsumsi buah dan sayur pada remaja di berbagai negara masih belum memenuhi rekomendasi yang diberikan oleh WHO atau rekomendasi dari negaranya sendiri. Kurang mengonsumsi buah dan sayur merupakan salah satu dari 3 faktor risiko untuk penyakit tidak menular utama seperti penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes mellitus, stroke, dan penyakit paru obstruktif akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja awal di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan desain studi crosssectional yang dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2014 di SMP Negeri 19 Jakarta dengan 136 siswa kelas 7 dan 8. Teknik pemilihan sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah teknik sampel acak sederhana atau simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan form FFQ yang diisi sendiri oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 52,2% responden jarang mengonsumsi buah dan sayur. Dari hasil bivariat menggunakan uji chi-square terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi (OR=2,3; CI=1,1-4,6) dan preferensi (OR=2,3; CI=1,2-4,6) dengan konsumsi buah dan sayur.
 

Fruit and vegetable consumption among adolescents in many countries still less than the recommendations made by the WHO or the recommendation of his own country. Less eating fruits and vegetables is one of the 3 risk factors for the major noncommunicable diseases, such as cardiovascular disease, cancer, diabetes mellitus, stroke, and acute obstructive pulmonary disease. This study aims to determine the factors associated with fruit and vegetable consumption in early adolescence in South Jakarta. This study used a cross-sectional design which was conducted between February and May 2014 in SMP Negeri 19 Jakarta with 136 student respondents grade 7 and 8. This study used simple random sampling technique for taking the samples. Data were collected through the questionnaire and FFQ forms which were filled by the respondents. The results showed that 52,2% of respondents rarely eat fruits and vegetables. From analyses data by chi-square test, there were significant association between nutrition knowledge (OR=2,3; CI=1,1-4,6) and preference (OR=2,3; CI=1,2-4,6) with fruit and vegetable consumption.
Read More
S-8196
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfonsa Reni Oktavia; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Trimi Sudiarti, Triyanti, Hera Nurlita, Rahmawati
Abstrak: Konsumsi sayur-buah masih rendah pada mahasiswa baik di rural maupun urban. Konsumsi buah dan sayur adalah hal yang penting untuk mencegah munculnya penyakit degeneratif. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa di daerah rural dan urban. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta dengan jumlah sampel 196 mahasiswa. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, chi-square, dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi konsumsi sayuran yang kurang pada mahasiswa lebih tinggi di daerah urban. Berbeda dengan frekuensi konsumsi buah yang kurang pada mahasiswa di daerah rural lebih tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi sayuran di daerah rural dengan tingkat pendidikan ayah(p=0,031) dan persepsi citra tubuh (p=0,041) sedangkan di daerah urban yang berhubungan signifikan yaitu pengetahuan (p=0,047) dan persepsi citra tubuh (p=0,049). Konsumsi buah di daerah rural berhubungan signifikan dengan persepsi citra tubuh(p=0,016), sedangkan di daerah urban yaitu uang bulanan(p=0,006). Faktor dominan dalam konsumsi sayuran di daerah rural yaitu pendidikan ayah , sedangkan di daerah urban yaitu pengetahuan adapun faktor dominan dalam konsumsi buah di daerah urban yaitu uang bulanan. Untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur perlu peningkatan pengetahuan dan alokasi uang saku agar tercukupi sesuai anjuran. Kata kunci: Faktor individu, konsumsi buah, konsumsi sayur, mahasiswa, rural dan urban Consumption of fruit-vegetables is still low in college students both in rural and urban. Consumption of fruits and vegetables is an important thing to prevent the emergence of degenerative diseases. The purpose of this research is to know the factors related to the consumption of fruits and vegetables to college students in rural and urban areas. This research use cross sectional research design. Implemented at Universitas Negeri Yogyakarta with a sample of 196. The analysis used is univariate, chi-square, and multiple logistic regression analysis. The results showed the frequency of less vegetable consumption in college students was higher in urban areas. In contrast to the frequency of less fruit consumption in college students in higher rural areas. There was a significant correlation between consumption of vegetables in rural area with education level of father (p = 0,031) and perception of body image (p = 0,041) while in urban area significant relation was knowledge (p = 0,047) and perception of body image (p = 0,049 ). Fruit consumption in rural areas was significantly related to perception of body image (p = 0,016), while in urban area that is monthly money (p = 0,006). The dominant factor in the consumption of vegetables in rural areas is the education of the father, while in the urban areas of knowledge as for the dominant factor in the consumption of fruit in the urban area is monthly money. To increase the consumption of fruits and vegetables need to increase knowledge and allocation of allowance to be fulfilled as recommended. Keywords: Individual factors, fruit consumption, vegetable consumption, students, rural and urban
Read More
T-5104
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Krisna Melinda; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Sri Muljati
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa di SMP Negeri 28 Jakarta dan SMP Negeri 1 Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2013. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan instrument penelitian berupa kuesioner dan FFQ. Hasil penelitian menunjukkan 50,3% responden sering mengonsumsi buah dan sayur. Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara frekuensi makan pagi (p-value 0,028; OR 3,054) dan contoh dari orangtua (p-value 0,002; OR 2,785).
 
Analisis multivariat menunjukkan bahwa contoh dari orangtua menjadi faktor yang paling berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur. Walaupun responden sering mengonsumsi buah dan sayur tetapi rata-rata buah dan sayur yang dikonsumsi setiap harinya masih sangat sedikit. Oleh karena itu, dibutuhkan contoh yang baik dari orangtua dalam hal mengonsumsi buah dan sayur serta lebih mengajak anaknya untuk teratur dalam makan pagi.
 

 
The purpose of this study was to determine factors associated with fruit and vegetable consumption among student in SMPN 28 Jakarta and SMPN 1 Jakarta. This study was held in April until May 2013. The method used in this study was cross sectional design with questionnaire and FFQ as an instrument. The result of this study showed that 50,3% respondent often consumed fruit and vegetable. From analyses data used chi-square, there were significant association between breakfast frequency and parents modeling.
 
Multivariate analysis showed that the strongest correlations fruit and vegetable consumption was parents modeling. Eventhough, they often consumed fruit and vegetable, the mean of fruit and vegetable which consumed everyday is so little. So that, parents must be a good models for their teenagers and ask their teenager to breakfast regularly.
Read More
S-8005
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Nuraini; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Nurul Dina Rahmawati, Teguh Jati Prasetyo
Abstrak: Konsumsi buah dan sayur adalah salah satu aspek penting dalam gizi seimbang. Meskipun begitu, di Indonesia banyak masyarakat kurang mengonsumsi buah dan sayur, salah satunya anak usia sekolah. Jika fenomena ini diabaikan secara terus menerus, kebiasaan makan yang salah pada masa anak-anak dapat berlanjut menjadi bibit masalah kesehatan yang serius kedepannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsumsi buah dan sayur serta faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada anak usia sekolah 5-12 tahun di Provinsi Jawa Barat tahun 2023. Penelitian ini menggunakan data SKI 2023 dengan desain penelitian cross-sectional dan sampel sebanyak 9.097 orang. Analisis data menggunakan SPSS dan seperangkat komputer. Berdasarkan analisis univariat, rata-rata konsumsi buah dan sayur anak usia sekolah 5-12 tahun di Provinsi Jawa Barat sebanyak   0,85 porsi per hari dalam seminggu, dengan rincian rata-rata konsumsi buah sebanyak 1,14 porsi per hari dalam seminggu dan rata-rata konsumsi sayur sebanyak 1,21 porsi per hari dalam seminggu. Sementara itu, faktor-faktor yang menunjukkan hubungan signifikan, yakni jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan ayah, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ayah, status pekerjaan ibu, dan status ekonomi  yang termasuk di dalamnya status penerimaan bantuan sosial dengan masing-masing p<0,05, sedangkan tempat tinggal menunjukkan hubungan tidak signifikan dengan p-value 0,088 (p>0,05).
Fruit and vegetable consumption is one of the essential aspects of balanced nutrition. However, many people in Indonesia, including school-aged children, consume insufficient amounts of fruits and vegetables. Poor eating habits during childhood may develop serious health problems in the future. This study aimed to describe the consumption of fruits and vegetables and the factors associated with fruit and vegetable consumption among school-aged children (5–12 years old) in West Java Province in 2023. The study used data from the SKI 2023 with a cross-sectional design and sample of 7,086 individuals. Data were analyzed using SPSS and a set of computers. Based on univariate analysis, the average consumption of fruits and vegetables among school-aged children (5–12 years) in West Java Province was 0.85 servings per day over a week, with an average fruit consumption of 1.14 servings per day and an average vegetable consumption of 1.21 servings per day. Meanwhile, the factors that showed a significant relationship were gender, age, father's education level, mother's education level, father's employment status, mother's employment status, and economic status including social assistance recipient status with p<0.05 respectively, while place of residence showed an insignificant relationship with a p-value of 0.088 (p>0.05).
Read More
S-11972
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rachel Janetta; Pembimbing: Asih Setiarini, Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Triyanti, Fadila Wirawan
Abstrak:
Konsumsi buah dan sayur adalah perilaku yang penting khususnya bagi remaja agar dapat mencegah berkembangnya masalah kesehatan yang mungkin timbul di masa depan. Akan tetapi, di Indonesia masih banyak masyarakat yang masih belum cukup mengonsumsi buah dan sayur di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsumsi buah dan sayur dan faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja di Kalimantan Selatan tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan sampel sebanyak 3314. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS dengan seperangkat komputer. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan hasil sebanyak 98,2% remaja masih belum cukup dalam mengonsumsi buah dan sayur. Setelah dilakukan analisis bivariat, ditunjukkan variabel yang signifikan yaitu daerah tempat tinggal (OR 2,165; 95% CI 1,285-3,645), pendidikan ayah (OR 2,245; 95% CI 1,340-3,762), dan pendidikan ibu (OR 2,229; 95% CI 1,235-3,479) berpengaruh terhadap konsumsi buah dan sayur. Faktor dominan pada penelitian ini adalah daerah tempat tinggal (OR 1,691).

Consumption of fruits and vegetables is an important aspect on daily diet, especially for adolescents, to prevent the development of potential health problems in the future. However, in Indonesia, many people still do not consume enough fruits and vegetables. The purpose of this study is to describe the consumption of fruits and vegetables and the factors associated with the consumption of fruits and vegetables among adolescents in South Kalimantan in 2018. The research design used is cross-sectional with a sample size of 3314. Data analysis was performed using SPSS with a computer device. Based on the data analysis results, it was found that 98.2% of adolescents still do not consume enough fruits and vegetables. After conducting bivariate analysis, it was shown that the significant variables are the region of residence (OR 2.165; 95% CI 1.285-3.645), father's education (OR 2.245; 95% CI 1.340-3.762), and mother's education (OR 2.229; 95% CI 1.235-3.479) which influence fruit and vegetable consumption. The dominant factor in this study is region of residence (OR 1,691)
Read More
S-11694
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Layra Azkadzkiya Arradhin; Pembimbing: Wahyu Kurnia Yusrin Putra; Penguji: Sandra Fikawati, Khoirul Anwar
Abstrak:
Hipertensi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah yang terus menerus tinggi di atas batas normal. Data saat ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan prevalensi hipertensi pada dewasa muda usia 25-34 tahun di Indonesia, tetapi banyak dewasa muda yang kurang menyadari jika mereka mengalami hipertensi sehingga hipertensi menjadi tidak terkontrol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran prevalensi hipertensi, hubungan antara hipertensi dengan faktor risiko hipertensi, serta mengetahui faktor dominan kejadian hipertensi pada dewasa muda usia 25-34 tahun di Provinsi Jawa Barat tahun 2023. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional menggunakan data sekunder SKI 2023 dengan sampel aktual sebanyak 6.105 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 18,9% dewasa muda usia 25-34 tahun mengalami hipertensi. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa jenis kelamin, status pekerjaan, konsumsi buah dan sayur, Indeks Massa Tubuh, lingkar perut, status konsumsi rokok, dan stres memiliki hubungan yang signifikan dengan hipertensi. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayur merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan hipertensi pada dewasa muda usia 25-34 tahun di Provinsi Jawa Barat tahun 2023 dengan nilai OR = 2,741 (95%CI: 1,449 – 5,182). Berdasarkan temuan tersebut, pemenuhan konsumsi buah dan sayur harian penting dalam pencegahan hipertensi pada dewasa muda, serta diperlukan lingkungan yang mendukung penerapan perilaku konsumsi buah dan sayur melalui implementasi program CERDIK, optimalisasi program Cek Kesehatan Gratis dan Posyandu ILP, serta kolaborasi lintas sektor untuk melaksanakan program pencegahan hipertensi di lingkungan kerja. 

Hypertension is a condition of continuously elevated blood pressure above the normal  threshold. Current data shows an increasing prevalence of hypertension among young adults  aged 25–34 years in Indonesia. However, many young adults are unaware if they have  hypertension, resulting in uncontrolled blood pressure. The purpose of this study was to  determine the prevalence of hypertension, the association between hypertension and its  various risk factors, and to determine the dominant factor contributing to hypertension  among young adults aged 25–34 years in West Java Province in 2023. The research design  used was cross-sectional using secondary data from SKI 2023 with an actual sample of 6.105  samples. The results showed that 18,9% of young adults aged 25-34 years had hypertension.  The results of bivariate analysis showed that gender, employment status, fruit and vegetable  consumption, Body Mass Index, abdominal circumference, cigarette consumption, and  stress had a significant association with hypertension. Multivariate analysis showed that fruit  and vegetable consumption was the dominant factor associated with hypertension in young  adults aged 25-34 years in West Java Province in 2023, with an odds ratio (OR) of 2,741  (95% CI: 1,449–5,182). Based on these findings, adequate daily consumption of fruits and  vegetables is essential for hypertension prevention among young adults. It is also necessary  to create supportive environments to implement fruit and vegetable consumption behavior  through the implementation of the CERDIK program, optimization of Integrated Primary  Health Services (ILP) through Posyandu, and collaboration to implement workplace-based  hypertension prevention programs.
Read More
S-11957
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive