Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Wiwiet Hermita; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah; Penguji: Evi Martha, Gunawan Wahyu Nugroho
S-6782
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dita Irmayani Siregar; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Pujiyanto, Nur Indah Yuliaty
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standar utilisasi pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama pada puskesmas dan dokter keluarga di Kota Bogor berdasarkan rate kunjungan dan rasio rujukan PPKitu sendiri. Penelitian menggunakan desain cross secsional yang dilakukan pada Desember 2013 dengan data sekunder dari laporan kunjungan dan rujukan PT. Askes (Persero) Kantor Cabang Bogor. Dari hasil didapat rata-rata rate kunjungan dan rasio rujukan puskesmas periode Januari hingga Juni 2013 adalah 14% dan 29%. Sedangkan rata-rata rate kunjungan dan rasio rujukan dokter keluarga periode Januari hingga Juni 2013 adalah 11 %dan 16 %.
Kata kunci: puskesmas, dokter keluarga, rate kunjungan, rasio rujukan.
This study aims to describe the utilization of health services at thefirst level outpatient on health centres and family doctor in Bogor. This study used a cross sectional design, which was done in December 2013 by using secondary data from PT. Askes (Persero) Bogor reports of visits andreferrals. The results showed that the average visits rate and referral ratio ofhealth center in Bogor from January to June 2013 was 14% and 29%. Whilethe average visits rate and referral ratio of primary health care phisician inBogor from January to June 2013 was 11% and 16%.
Keyword : health centre, family doctor, visits rate, referrals ratio
Read More
S-8076
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ria Duta Rahmawati; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Masyitoh; Marlius Warti
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kunjungan rawat jalan di RS Ananda Bekasi pada tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan tingkat kunjungan pasien rawat jalan di RS Ananda tahun 2017. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari tiga faktor eksternal (pasien), hanya dua faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kunjungan rawat jalan di RS Ananda, yaitu faktor pendapatan (p=0,010) dan faktor kepesertaan asuransi kesehatan (p=0,006). Sedangkan faktor internal (rumah sakit) sebagai penyedia layanan kesehatan terbukti tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat kunjungan rawat jalan di RS Ananda. Selain itu, didapatkan pula bahwa faktor pendapatan dapat mempengaruhi kepesertaan asuransi kesehatan (p=0,000). Kata Kunci : Kunjungan rawat jalan; Faktor eksternal; Faktor internal This thesis discusses the factors related to the level of outpatient visits at RS Ananda Bekasi in 2017. This research type is quantitative research with cross sectional design. This study aims to determine the related factors of outpatient visit rates in Ananda Hospital in 2017. The results of this study found that from three external factors (patients), only two factors have a significant relationship with the level of outpatient visits in RS Ananda, income factor (p = 0,010) and health insurance participation factor (p = 0,006). While the internal factors (hospital) as providers of health services proved not to have a significant relationship with the level of outpatient visits in RS Ananda. In addition, it was also found that income factors may affect the participation of health insurance (p = 0.000). Key words: Outpatient visits; External factors; Internal factors
Read More
S-9412
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novita Candra Dewi; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: Besral, Anindita Dyah
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang gambaran kematian maternal di Indonesia.Pada survei SDKI terakhir menunjukan kematian maternal meningkat sebesar 359per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini bertolak belakang dengan target penurunanAKI yang ditetapkan Depkes untuk tahun 2010-2014 sebesar 118 per 100.000kelahiran hidup. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui gambaran kematianmaternal di Indonesia melalui analisis Survei Demografi dan Kesehatan Indonesiadengan analisis situasi saudara perempuan kandung yang masih hidup dari periodetahun 1994, 1997, 2002/2003, 2007, dan 2012.Temuan dari penelitian ini adalah kematian yang terjadi di Indonesia, lebihdari 50% perempuan mengalami kematian pada saat melahirkan dalam 5 periodesurvei. Kematian pada saat 2 bulan pasca pesalinan meningkat dari 6% menjadi18% dalam 5 periode survei. Responden yang memiliki saudara meninggal dengan riwayat komplikasi melonjak meningkat dari 12% menjadi 69% pada 5periode survei. Kunjungan antenatal 4 kali atau lebih masih jauh dibawah target sasaran rencana strategi nasional sebesar 95% untuk tahun 2010-2014, hasil menunjukan responden yang memiliki saudara meninggal melakukan kunjungan antenatal 4 kali atau lebih sebesar 25% pada periode survei terakhir. Kata kunci:Kematian maternal, riwayat komplikasi, kunjungan antenatal.
Read More
S-8428
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wildan Agung Nur'Alim; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Rien Pramindari
Abstrak:
Penelitian ini menganalisis utilisasi fasilitas kesehatan tingkat pertama pelayanan kesehatan mental di Indonesia. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan menggunakan data sampel BPJS tahun 2015-2022 yang berisi data kunjungan tahun 2022. Penelitian ini menggunakan Chi-square. Dalam penelitian ini dapat diobservasi bahwa utilisasi pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh peserta JKN pada tahun 2015-2022 sebesar 331.008.686 kunjungan dengan total kunjungan ke pelayanan kesehatan mental di FKTP sebesar 1.158.843 kunjungan. Proporsi utilisasi pelayanan kesehatan mental di FKTP di Indonesia lebih besar pada jenjang umur dewasa dengan besar 994.553 kunjungan, jenis kelamin laki-laki sebesar 639.442 kunjungan, status belum kawin sebesar 632.421, tinggal di Provinsi Jawa Tengah sebesar 234.583 kunjungan, berkunjung ke puskesmas sebesar 935.204 kunjungan, dan segmen peserta PBI APBN sebesar 470.619 kunjungan. Oleh karena itu, memastikan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan mental di FKTP beserta tenaga ahli kesehatan mental yang terlatih dan sesuai standar harus ditingkatkan, terlebih daerah dengan kunjungan tertinggi.

This study analyses the utilisation of first-level health facilities for mental health services in Indonesia. The study used a cross-sectional design using BPJS sample data for 2015-2022 which contained visit data for 2022. This study used Chi-square. It was observed that the utilisation of primary healthcare services by JKN participants in 2015-2022 was 331,008,686 visits with a total of 1,158,843 visits to mental health services at primary healthcare facilities. The proportion of mental health service utilisation at primary healthcare facilities in Indonesia is greater in the adult age group with 994,553 visits, male gender with 639,442 visits, unmarried status with 632,421 visits, living in Central Java Province with 234,583 visits, visiting puskesmas with 935,204 visits, and the PBI APBN participant segment with 470,619 visits. Therefore, ensuring the availability of mental health service facilities at FKTP along with trained and standardised mental health experts must be improved, especially in areas with the highest visits.
Read More
S-11716
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Terry Yuliana Rahadian Pristya; Promotor: Besral; Kopromotor: Dede Anwar Musadad; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Tri Yunis Miko Wahyono, Tris Eryando, Atmarita, Nur Asniati Djaali
Abstrak: Komplikasi persalinan merupakan penyebab langsung kematian ibu. Berat badan lahir rendah (BBLR) terus menjadi masalah kesehatan masyarakat global. Kunjungan antenatal menjadi faktor penting terjadinya komplikasi persalinan dan BBLR. Penelitian kunjungan antenatal, komplikasi persalinan, dan BBLR banyak dilakukan dengan beragam metode statistik. Tujuan penelitian menghasilkan evidence based recommendation kepada pemegang program berdasarkan perbandingan hasil analisis tiga alternatif pilihan metode statistik tentang pengaruh kunjungan antenatal terhadap komplikasi persalinan dan BBLR. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sumber data berasal dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Sampel penelitian sebagian wanita usia subur berusia 15-49 tahun yang melahirkan anak terakhir dalam 5 tahun terakhir sebanyak 12.035 responden. Variabel dependen: komplikasi persalinan dan BBLR, variabel independen: kunjungan antenatal, variabel potensial confounder: status ekonomi, tempat tinggal, pendidikan, status pernikahan, status merokok, jarak kelahiran, kunjungan antenatal pertama, kunjungan antenatal terakhir, petugas pemeriksa antenatal, tempat antenatal, paritas, usia ibu, dan jenis kelamin bayi. Analisis data menggunakan regresi logistik, cox, dan poisson dengan varians robust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi komplikasi persalinan (47,40%) dan BBLR (6,56%). Kunjungan antenatal terbukti secara statistik berpengaruh terhadap komplikasi persalinan dan BBLR di Indonesia. Wanita yang melakukan kunjungan antenatal
Childbirth complications are a direct cause of maternal death. Low birth weight (LBW) continues to be a global public health problem. The antenatal care visits is an important factor in occurrence of birth complications and LBW. Research on the frequency of antenatal visits, birth complications, and LBW has been carried out using various statistical methods. The purpose of the study is to produce evidence-based recommendations for the program based on a comparison of the results of the analysis of three alternative statistical methods for Indonesia regarding the influence of the of antenatal visits on birth complications and LBW. This study is a quantitative study with a cross-sectional study design. The data comes from the 2017 Indonesian Demographic Health Survey (IDHS). The sample of this study included 12,035 respondents of women of childbearing aged 15-49 years who gave birth to their last child in the last 5 years. Dependent variables: birth complications and LBW, independent variables: frequency of antenatal care, potential confounder variables: economic status, geographic area, place of residence, education, marital status, smoking status, birth spacing, first antenatal visit, last antenatal visit, antenatal care provider, place an antenatal care, birth order, parity, maternal age, and baby’s sex. Data analysis uses logistic regression, Cox, and Poisson regression with robust variance. The results showed that the prevalence of birth complications (47.40%) and LBW (6.56%). The antenatal care visits had been statistically proven to influence childbirth complications and LBW in Indonesia. Women who had
Read More
D-518
Depok : FKM-UI, 2024
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Sukamti; Pembimbing: Pandu \Riono; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Riskiyana, Erna Mulati
T-3380
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hairia Yazid; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Mardiati Nadjib, Masyitoh, Menur Wahyu Hidayati, Sri Kuswahyuni Edi
Abstrak:
Latar Belakang : Kunjungan ulang pasien gigi merupakan salah satu hal yang penting dalam keberhasilan perawatan penyakit gigi dan mulut serta pencegahan terhadap terjadinya kasus yang baru. Berbagai upaya telah dilakukan seperti renovasi sarana, edukasi melalui media sosial dan peningkatan skill untuk pelayanan akan tetapi jumlah pasien yang melakukan kunjungan ulang di klinik Pratama Mitra Medis Indonesia (KIMMI) belum sesuai dari angka yang ditargetkan, sehingga penting untuk melakukan evaluasi dan membuat strategi yang tepat dalam meningktkan kunjungan ulang ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepuasan pasien dan edukasi sosial media terhadap kunjungan ulang pasien poli gigi melalui loyalitas pasien sebagai variabel mediasi di klinik Pratama Mitra Medis Indonesia (KIMMI). Metode: Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh 103 responden yang melakukan kunjungan ulang ke KIMMI untuk mengerjakan kasus baru. Penilaian variabel kepuasan pasien dengan indikator Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible, sedangkan variabel edukasi media sosial dinilai dengan indikator Sharing, Presence, Engagement, Reputation, loyalitas pasien dinilai dengan indikator Repeat puschase, paymore, advocate, retention, serta variabel Kunjungan Ulang. Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukan semua indikator kepuasan pasien, edukasi media sosial, loyalitas pasien berpengaruh positif dan signifikan terhadap kunjungan ulang. Hubungan kepuasan pasien dan loyalitas pasien memiliki korelasi Pearson yang kuat (0,647), sedangkan edukasi media sosial ke kunjungan ulang berkorelasi lemah (0,377). Peran variabel loyalitas memediasi parsial dalam hubungan kepuasan pasien terhadap kunjungan ulang, dan loyalitas memediasi penuh dalam hubungan edukasi media sosial terhadap kunjungan ulang. Kesimpulan: Faktor-faktor yang berkorelasi kuat dengan kunjungan ulang dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya sedangkan faktor yang berkorelasi lemah seperti edukasi media sosial dapat dilakukan evaluasi agar KIMMI mempunyai penerapan strategi yang optimal dalam meningkatkan kunjungan ulang pasien poli gigi di KIMMI 

Background: Repeat dental visits are essential for the success of dental and oral disease treatment as well as for the prevention of new cases. Various efforts have been made, such as facility renovations, social media education, and improving service skills. However, the number of patients returning for follow-up visits at Klinik Pratama Mitra Medis Indonesia (KIMMI) has not met the targeted goals. Therefore, it is important to conduct an evaluation and develop effective strategies to increase these return visits. Objective: This study aims to analyze the influence of patient satisfaction and social media education on repeat dental visits, with patient loyalty as a mediating variable at Klinik Pratama Mitra Medis Indonesia (KIMMI). Methods: Primary data were obtained through questionnaires completed by 103 respondents who returned to KIMMI for new dental cases. The patient satisfaction variable was measured using the indicators of Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, and Tangibles. The social media education variable was assessed using indicators of Sharing, Presence, Engagement, and Reputation. Patient loyalty was measured through indicators of Repeat Purchase, Pay More, Advocacy, and Retention, along with the Repeat Visit variable. Results: Bivariate analysis showed that all indicators of patient satisfaction, social media education, and patient loyalty had a positive and significant effect on repeat visits. The correlation between patient satisfaction and loyalty was strong (Pearson correlation of 0.647), while the correlation between social media education and repeat visits was weak (0.377). Patient loyalty was found to partially mediate the relationship between patient satisfaction and repeat visits and fully mediate the relationship between social media education and repeat visits. Conclusion: Factors with a strong correlation to repeat visits should be maintained and improved in quality, while weaker factors such as social media education should be evaluated to help KIMMI develop optimal strategies to increase repeat dental visits at its clinic.
Read More
T-7266
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fatimmah Denalian; Pembimbing: Besral; Penguji: Kemal Nazaruddin Siregar, Irwan Panca Wariaseno, Irma Ardiana
Abstrak:

Abstrak
Setiap tahunya diperkirakan 289.000 ibu dan 2,62 Juta neonatal meninggal di seluruh dunia. Indonesia sendiri menduduki peringkat ke lima sebagai negara di wilayah Asia Tenggara dengan tingkat kematian neonatal dengan 11.7 kematian per 1000 kelahiran. Penyebab utamanya adalah BBLR, Afiksia, dan infeksi. Upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi kematian neonatal adalah salah satunya dengan cakupan kunjungan neonatal ke pelayanan kesehatan. Namun cakupan kunjungan neonatal belum mampu mencapai target RENSTRA (88 %). Berdasarkan Riskesdas 2018 Provinsi Papua (19.2 %) dan Provinsi Papua Barat (14.7 %) merupakan dua provinsi dengan cakupan kunjungan neonatal terendah di Indonesia. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor yang berhubungan dengan ketidaklengkapan kunjungan neonatal di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang untuk menganalisis data Riskesdas 2018 pada 1.956 ibu yang memiliki anak usia 0 – 59 bulan dan dianalisis menggunakan analisis regresi logistic ganda. Hasil dari penelitian ini didapatkan 3 faktor dominan yang berhubungan dengan ketidaklengkapan kunjungan neonatal yaitu penolong persalinan, pendidikan ibu, dan riwayat ANC setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan, tempat persalinan, pemanfaatan buku KIA.


Every year an estimated 289,000 mothers and 2.62 million neonatal deaths occur worldwide. Indonesia alone ranks fifth as a country in the Southeast Asian region with a neonatal mortality rate of 11.7 deaths per 1000 births. The main causes are LBW, Afiksia, and infection. The Indonesian government's effort to reduce neonatal mortality is one of them with the coverage of neonatal visits to health services. However, the coverage of neonatal visits has not been able to reach the RENSTRA target (88%). Based on Riskesdas 2018, Papua Province (19.2%) and West Papua Province (14.7%) are the two provinces with the lowest coverage of neonatal visits in Indonesia. Therefore, this study aimed to determine the factors associated with incomplete neonatal visits in Papua and West Papua Provinces. This study used a cross-sectional design to analyze Riskesdas 2018 data on 1,956 mothers with children aged 0 - 59 months and analyzed using multiple logistic regression analysis. The results of this study obtained 3 dominant factors associated with incomplete neonatal visits, namely delivery assistants, maternal education, and ANC history after being controlled by variables of employment, place of delivery, utilization of the MCH book in pregnancy history and in newborn history (AOR = 16.41 95% CI 7.65-35.22). 

Read More
T-7171
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mia Widiastuti; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Besral, Mugia Bayu Rahardja
Abstrak:
Cakupan ANC lengkap (K6) di Indonesia masih rendah dikarenakan banyak faktor yang berkontribusi antara lain kehamilan tidak diinginkan. Di Indonesia, pada tahun 2017 angka KTD mencapai 15%, dimana 7% kehamilan tidak diinginkan dan 8% kehamilan tidak tepat waktu. Faktor yang berkaitan dengan kunjungan ANC lainnya adalah faktor individual dari ibu seperti usia, pendidikan, status pernikahan, status pekerjaan, paritas, dan partisipasi ibu dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan KTD dengan kunjungan ANC pada wanita usia subur di Indonesia. Desain studi yang digunakan yaitu cross-sectional dilakukan dengan menganalisis data SDKI tahun 2017. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji chi-square dan regresi logistik. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kehamilan tidak diinginkan dengan kunjungan ANC setelah dikontrol oleh variabel status perkawinan (p value=0,0001). Ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan sama sekali memiliki kemungkinan 1,53 kali lebih besar untuk melakukan kunjungan ANC tidak lengkap dibandingkan dengan ibu yang kehamilannya diinginkan sedangkan ibu dengan kehamilan yang tidak tepat waktu 1,67 kali lebih besar untuk melakukan kunjungan ANC tidak lengkap dibandingkan dengan ibu yang kehamilannya diinginkan setelah dipengaruhi oleh usia dan status pekerjaan. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan pelayanan KB dan kunjungan ANC untuk mencegah kehamilan tidak diinginkan serta meningkatkan kunjungan ANC lengkap.

The Complete ANC Coverage (K6) in Indonesia is still low due to various contributing factors, including unintended pregnancy. In 2017, the rate of unintended pregnancies reached 15% in Indonesia, with 7% being unwanted pregnancies and 8% being mistimed pregnancies. Other factors related to ANC visits include individual factors of the mother, such as age, education, marital status, employment status, parity, and maternal participation in decision-making. This study aims to analyze the relationship between unintended pregnancy and ANC visits among reproductive-age women in Indonesia. A cross-sectional study design was used, analyzing data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS). The analysis involved chi-square tests and logistic regression. The study found a significant association between unintended pregnancy and ANC visits after controlling for marital status (p value=0,0001). Mothers who experienced completely unintended pregnancies were 1.53 times more likely to have incomplete ANC visits compared to mothers who had intended pregnancies, while mothers with mistimed pregnancies were 1.67 times more likely to have incomplete ANC visits compared to those with intended pregnancies, after being influenced by age and employment status. Therefore, there is a need for improved family planning services and ANC visits to prevent unintended pregnancies and enhance complete ANC coverage.
Read More
S-11252
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive