Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Via Aulia Effendi; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Puput Oktamianti, Novita Dwi Istanti
Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis gambaran indikator mutu Unit Rekam Medis RSUI tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode wawancara, observasi, pengisian matriks (MIV)/C dan telaah dokumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem yang meliputi elemen input, process, dan output. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran kesesuaian indikator mutu rekam medis RSUI dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008) serta memberikan alteranatif penyelesaian masalah (solusi) untuk menjaga dan meningkatkan capaian mutu pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Universitas Indonesia.
Read More
S-10792
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wiky Fhalyang Razaki; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Ajeng Tias Endarti
Abstrak: Pada tahun 2018, menurut data Riskesdas konsumsi minuman beralkohol ilegal di Indonesia mendominasi dengan angka signifikan mencapai 66,2% dari total konsumsi alkohol nasional. Kebijakan cukai telah diidentifikasi sebagai alat efektif dalam mengendalikan konsumsi dan mendukung pengendalian kesehatan masyarakat. Metode yang digunakan adalah literature review dengan menggunakan online database seperti PubMed, ScienceDirect, Springer Link, Scopus, dan Google Scholar yang menghasilkan 14 artikel terinklusi yakni artikel yang terbit sepuluh tahun terakhir (2014-2024). Hasil studi terinklusi dari 14 artikel menjelaskan bahwa kebijakan cukai yang dirancang dengan baik, disertai dengan pengawasan distribusi yang kuat, dapat secara signifikan menurunkan angka konsumsi alkohol ilegal sekaligus meningkatkan pendapatan negara. Selain itu, edukasi publik mengenai risiko kesehatan konsumsi alkohol ilegal terbukti menjadi faktor kunci dalam keberhasilan kebijakan pengendalian. Negara yang telah mengimplementasikan kebijakan pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol ilegal menetapkan tarif cukai dengan menggunakan sistem cukai spesifik yang didasarkan pada volume atau kandungan etanol dalam produk, misalnya tarif per liter sesuai kategori alkohol, serta cukai ad valorem pada persentase harga produk, cocok untuk negara berkembang dengan inflasi tinggi karena melindungi basis pajak dari efek inflasi. Analisis pada pembahasan menunjukkan bahwa cukai yang terlalu tinggi dapat menciptakan efek substitusi terhadap produk ilegal. Implikasi dari kebijakan cukai di bidang kesehatan dapat menyebabkan penurunan konsumsi minuman beralkohol ilegal karena kenaikan harga barang yang menyebabkan konsumen memilih untuk beralih ke minuman yang lebih sehat, menyebabkan penurunan prevalensi penyakit  tidak menular seperti kardiovaskular dan kanker, serta penghematan biaya perawatan kesehatan akibat penyakit tersebut. Sedangkan di bidang sosial ekonomi, dapat menambah penerimaan negara, serta menurunkan kriminalitas
In 2018, according to Riskesdas data, the consumption of illegal alcoholic beverages in Indonesia dominated with a significant figure, reaching 66.2% of the total national alcohol consumption.. Excise policies have been identified as an effective tool for controlling consumption and supporting public health management. This study utilizes a literature review method by sourcing data from online databases such as PubMed, ScienceDirect, Springer Link, Scopus, and Google Scholar. Fourteen articles published in the last ten years (2014–2024) were included. The results from the 14 included studies indicate that well-designed excise policies, accompanied by strong distribution monitoring, can significantly reduce illegal alcohol consumption while simultaneously increasing state revenue. Additionally, public education on the health risks of consuming illegal alcohol has proven to be a key factor in the success of control policies. Countries that have implemented monitoring and control policies for illegal alcoholic beverages have adopted excise rates using specific excise systems based on the volume or ethanol content in the product (e.g., rates per liter according to alcohol category) and ad valorem excise taxes based on the product's price percentage. This is particularly suitable for developing countries with high inflation as it protects the tax base from inflationary effects. The analysis in the discussion suggests that excessively high excise rates can lead to substitution effects toward illegal products. The implications of excise policies in the health sector include a reduction in illegal alcohol consumption due to increased product prices, encouraging consumers to switch to healthier beverages. This leads to a decreased prevalence of non-communicable diseases such as cardiovascular diseases and cancer, as well as cost savings in healthcare expenditures for treating such illnesses. In the socio-economic sector, excise policies contribute to increasing state revenue and reducing crime rates.
Read More
S-11831
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratu Rosidatun Nasihah; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Mardiati Nadjib, Ery Setiawan
Abstrak: Vaksinasi tetanus toksoid merupakan intervensi pencegahan tetanus yang terbukti efektif secara klinis. Program vaksinasi tetanus toksoid di negara berkembang sering kali terhambat karena keterbatasan budget yang dialokasikan untuk program vaksinasi, berkompetisi dengan intervensi kesehatan lainnya pada kondisi belanja kesehatan semakin meningkat. Efektivitas klinis perlu bersinergi dengan efektivitas biaya agar dapat mencapai keberhasilan program. Efektivitas biaya program dapat dinilai dengan evaluasi ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi teknik evaluasi ekonomi pada vaksinasi tetanus toksoid pada ibu hamil. Kajian literatur dilakukan pada Mei 2020 sampai Juli 2020 dengan pencarian pada database CINAHL, Cochrane Library, dan PubMed. Kajian literatur mengikuti panduan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses guidelines for Scoping Review. Diperoleh 4 studi yang memenuhi kriteria. Diidentifikasi 3 studi menggunakan teknik CUA, 2 studi menggunakan teknik CEA (dengan 1 studi menggunakan kedua teknik) dengan membandingkan intervensi vaksinasi TT dengan do nothing/ current practice. Luaran akhir keempat studi berupa incremental cost-effectiveness ratio (ICER). ICER pada 3 studi menghasilkan kesimpulan bahwa intervensi vaksinasi TT pada ibu hamil memiliki value for money. Diperoleh suatu bukti bahwa vaksinasi dengan tetanus toksoid efektif secara biaya bahkan pada negara-negara yang belum berhasil mengeliminasi tetanus neonatal atau baru mengeliminasi tetanus neonatal secara parsial. Dari berbagai kemungkinan, vaksinasi tetanus toksoid pada ibu hamil selalu dominan dibanding komparator, berlaku pada one way sensitivity analysis dan analisis sensitivitas probabilistik simulasi Monte Carlo. Kata kunci: Tetanus toksoid, vaksinasi TT, vaksinasi maternal, evaluasi ekonomi, analisis efektivitas biaya, analisis utilitas biaya Tetanus toxoid vaccination is an intervention aiming preventing tetanus which clinically proven to be effective. Tetanus vaccination program in developing countries is frequently hampered due to limited budget allocated for vaccination program, competing with other health interventions as health expenditure increases. Clinical effectiveness should be synergized with cost-effectiveness in order to achieve program success. Economic evaluation is an approach to assess cost effectiveness. This study aims to identify economic evaluation techniques of tetanus toxoid vaccination for pregnant women. Literature review was conducted from May 2020 to July 2020 by performing literature search in databases of CINAHL, Cochrane Library, and PubMed. This literature review conformed to the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses guidelines for Scoping Review. Obtained 4 studies fulfilled the criteria. Identified 3 studies used CUA, 2 studies used CEA (with 1 study used both techniques) comparing TT vaccination intervention with the absence of program scenario (do nothing) or current practice. Outcomes of 4 studies are incremental cost-effectiveness ratio (ICER). ICERs obtained from 3 studies present the evidence that TT vaccination intervention for pregnant women has value for money. This study obtained an evidence that tetanus toxoid vaccination is cost-effective even among countries which have yet to eliminate or have partially eliminated neonatal tetanus. Across various probabilities, tetanus toxoid vaccination in pregnant women remains dominant compared to the comparator, holds in one way sensitivity analysis and probabilistic sensitivity analysis via Monte Carlo simulation. Keywords: Tetanus-toxoid, TT vaccination, maternal vaccination, economic evaluation, cost effectiveness analysis, cost utility analysis
Read More
S-10330
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sinthia Eksanti; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Eni Efanti
Abstrak: Perilaku peduli merupakan posisi sentral dalam praktik keperawatan, karenakepedulian memiliki sikap dinamis, dimana para perawat bekerja dan berusahauntuk meningkatkan rasa pedulinya kepada pasien. Di Indonesia, kepedulianmenjadi salah satu penilaian bagi para pengguna pelayanan kesehatan, khususnyaRumah Sakit. Berdasarkan hasil survei kepuasan pasien pada beberapa RumahSakit di DKI Jakarta menunjukan hasil bahwa 14% klien merasa tidak puasterhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, disebabkan karena perilaku peduliyang kurang baik.
Read More
S-10333
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syalvira Ayu Hendratna; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Jaslis Ilyas, Ronaningtyas Maharani
Abstrak: Perawat gawat darurat bekerja memberikan perawatan kepada pasien yang membutuhkan perawatan segera secara cepat dan tepat, jumlah yang tidak dapat diprediksi, tingkat keparahan yang berbeda-beda, dan ditambah dengan kondisi kurangnya tenaga perawat dapat meningkatkan beban kerja perawat di Instalasi Gawat Darurat. Beban kerja perawat yang berat memiliki efek negatif terhadap perawat itu sendiri dan dampaknya berpotensi untuk bervariasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak yang dialami oleh perawat berkaitan dengan beban kerja perawat di Instalasi Gawat Darurat. Penelitian ini menggunakan metode scoping review yang disajikan secara naratif, kualitatif. Pendekatan evidence synthesis output dilakukan dalam memastikan kebutuhan informasi dapat terpenuhi, sesuai konteks, dan sistematis. Hasil penelitian mengidentifikasi dampak stres kerja, burnout, kelelahan, gangguan psikosomatis, kepuasan kerja yang rendah, persepsi terhadap risiko keselamatan pasien, keinginan untuk keluar dari pekerjaannya, dan risiko gangguan muskuloskeletal pada gawat darurat. Sebagian besar studi mengidentifikasi dampak stres kerja. Kesimpulan dari penelitian ini antara lain dampak pada perawat berkaitan dengan beban kerja perawat yang berat di Instalasi Gawat Darurat meliputi stres kerja, burnout, kelelahan, dan persepsi terhadap risiko keselamatan pasien. Kata Kunci: Beban Kerja Perawat, Dampak pada Perawat, Perawat gawat darurat, Instalasi Gawat Darurat. Emergency nurses work 24 hours and seven days to provide immediate and appropriate care to patients. Emergency Department (ED) is often faced with conditions where the lack number of visits is unpredictable, the severity varies, and the lack of nurses can increase the workload of nurses. The heavy nurse workload has a negative influence on the nurse itself and the impact has the potential to vary. The purpose of this study is to identify the impact experienced by nurses related to the workload of nurses in the Emergency Department. This study uses a scoping review method that is presented in a narrative, qualitative manner. The evidence synthesis output approach is carried out in ensuring information needs can be fulfilled, contextually, and systematically. The results of the study identify the impacts on nurses namely work stress, burnout, fatigue, psychosomatic disorders, low job satisfaction, desire to leave work, perceptions of patient safety risks, and the risk of musculoskeletal disorders related to nurses' heavy workload. Job stress is found to be the impact that is most identified in this study. The conclusions from this study include the effects of job stress, burnout, fatigue, and perceptions of patient safety risks associated with heavy nurses' workloads. Keywords: Workload, Nurse Outcomes, Emergency Nurse, Emergency Department.
Read More
S-10335
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adea Benedicta Tarigan; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Tantiyo Setiyowati
Abstrak: Resume medis sebagai salah satu bentuk dokumentasi yang di produksi oleh rumah sakit bertanggung jawab secara klinis, moral, maupun hukum oleh tenaga kesehatan dalam memberikan seluruh informasi terkait pasien dari awal hingga akhir perawatan dan dinyatakan dapat pulang. Walaupun resume medis sebagai salah satu bentuk dokumentasi yang umum diproduksi oleh rumah sakit, resume medis masih dibangun secara tidak tepat dalam prosesnya. Hal ini dapat berdampak terhadap salah satu isu dunia kesehatan yaitu keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran risiko atas ketidaklengkapan resume medis terhadap keselamatan pasien. Lebih lanjut, penelitian ini dapat digunakan untuk membantu pihak rumah sakit merumuskan kebijakan pencegahan terhadap kejadian yang mengancam keselamatan pasien saat menerima perawatan di rumah sakit atau perawatan dalam transisi. Penelitian ini menggunakan metode scoping review. Hasil penelitian akan disajikan secara kualitatif naratif dengan memanfaatkan basis data PubMed, Cochrane, Proquest, CINAHL, Google Scholar, Library UI, dan Library FKM UI. Temuan penelitian menunjukkan bahwa risiko potensial yang ditemukan melalui bukti studi yang disertakan maupun hasil tinjauan lain adalah kesalahan pengobatan, penerimaan kembali, kegagalan atau keterlambatan perawatan, literasi pasien, dan keberlanjutan perawatan. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan kesalahan pengobatan adalah kejadian keselamatan pasien yang paling berisiko terjadi atas ketidaklengkapan resume medis. Hal tersebut menunjukkan perlu dilakukan tindakan pencegahan melalui evaluasi serta pelaksanaan program berkelanjutan terhadap dokumentasi resume medis Kata Kunci: resume medis, ketidaklengkapan, keselamatan pasien, risiko, scoping review Discharge summary as a form of documentation produced by the hospital is responsible clinically, morally, and legally by health workers in providing all information related to patients from the beginning to the end of treatment until they recover and get permission from their doctors to back to home. Although a discharge summary is one of the most common forms of documentation produced by the hospital, in reality, it has been still incorrectly recorded in the process. This matter can impact on one of the world's health issues, specifically on patient safety. This study aims to gain descriptive of risks of incomplete discharge summaries for patient's safety. Furthermore, this study can be used to help the hospital formulate preventive policies for the occurrence that threaten patient safety while receiving care at the hospital or care in transition. This study used a scoping review method. The results of this study will be presented in a narrative qualitative by using PubMed, Cochrane, Proquest, CINAHL, Google Scholar, Library UI, and FKM UI Library databases. Study findings revealed that potential risks found through study evidence included and the results of other literature reviews were medication errors, admissions, failure or delayed treatment, patient literacy, and continuity of care. This study concludes that medication error is the patient's safety occurrence most at risk of incomplete medical resumes. It is necessary to take precautionary measures through the evaluation and implementation of the sustainable discharge summary documentation program. Keywords: discharge summary, incompleteness, patient safety, risk, scoping review
Read More
S-10336
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aisyah Jasmine; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Masyitoh, Agus Rahmanto
Abstrak: Hand hygiene merupakan salah satu bentuk pencegahan dan pengendalian infeksi yangdianggap efektif untuk melindungi pasien dan tenaga kesehatan dari penularan infeksiterkait pelayanan kesehatan (HAIs). Tenaga perawat sebagai tenaga kesehatan yangsering kontak langsung dengan pasien tentu memiliki peluang hand hygiene lebih banyakdibandingkan tenaga kesehatan lainnya. Namun, tingkat kepatuhan hand hygiene tenagaperawat di rumah sakit masih cenderung rendah. Banyak studi telah membahas strategiintervensi untuk meningkatkan kepatuhan hand hygiene pada perawat, tetapi studi danbukti yang dilakukan di Asia Tenggara masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untukmerangkum bukti dan informasi efektivitas strategi intervensi terhadap kepatuhan handhygiene perawat di rumah sakit berdasarkan studi dari negara-negara di Asia Tenggara.Penelitian dilakukan dengan metode tinjauan literatur yang menggunakan data sekunderdari basis data PubMed, Cochrane, CINAHL, dan Google Scholar. Studi yang didapatkanuntuk penelitian ini sejumlah 4 studi dari tiga negara berbeda, yakni Indonesia (n=2),Thailand (n=1), dan Vietnam (n=1). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepatuhanhand hygiene perawat di rumah sakit pada fase awal atau pra-intervensi masih rendah (<50%), dengan faktor utama yang dilaporkan mempengaruhi ketidakpatuhan hand hygienepada perawat yaitu kekeringan dan iritasi tangan setelah melakukan hand hygiene.Program edukasi menjadi bagian dari seluruh strategi intevensi pada setiap studi,menandakan program dapat diterapkan pada negara-negara di Asia Tenggara. Namun,strategi intervensi multifaceted improvement program menunjukkan dampak yang palingsignifikan pada peningkatan kepatuhan hand hygiene perawat di rumah sakit (27% pra-intervensi dan 77% pasca-intervensi). Strategi intervensi multimodal tercatat palingefektif meningkatkan kepatuhan hand hygiene dan mampu memberikan dampak yangberkelanjutan, jika ditunjang dengan pemantauan dan intervensi berkala.Kata kunci:Kepatuhan hand hygiene, intervensi, perawat, rumah sakit, tinjauan literatur.
Read More
S-10381
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Febriana Savitri; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Helen Andriani, Yeni Yuliani
Abstrak: Resume medis merupakan ringkasan dari seluruh masa perawatan dan pengobatan pasienyang wajib diisi lengkap oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dalam 1x24 jamsetelah pasien pulang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelengkapan dan ketepatanwaktu pengisian resume medis menggunakan pendekatan sistem. Jenis penelitian kualitatifdigunakan untuk mendapatkan gambaran input dan transformasi melalui wawancara mendalamserta telaah dokumen, yang kemudian diperkuat dengan penelitian kuantitatif untukmendapatkan gambaran output, melalui observasi dan telaah formulir. Terdapat 61 sampelformulir resume medis dengan menggunakan perhitungan total sampling. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa persentase resume medis yang termasuk ke dalam kategori terpenuhilengkap hanya 16,4%, sedangkan dari segi ketepatan waktu ditemukan hanya 45,9% pengisianresume medis yang termasuk ke dalam kategori tepat waktu. Rata-rata waktu pengisian resumemedis yaitu 32,3 jam. Kelompok item identitas pasien dan data perawatan memiliki distribusiketerisian terendah, sedangkan distribusi keterisian tertinggi terdapat pada kelompok item datamedis dan data autentikasi. Masih terdapat perbedaan pengetahuan dalam pengisian resumemedis, kurangnya motivasi dokter, evaluasi format formulir yang belum rutin dilaksanakan,adanya inkonsistensi kebijakan rumah sakit, belum ada sistem reward dan punishment untukdokter, belum ada diklat khusus resume medis, terdapat perbedaan persepsi mengenai alurpengisian resume medis, serta konflik dalam komunikasi interpersonal.Kata Kunci: Kelengkapan, Ketepatan Waktu, Resume Medis, Ringkasan Pulang
Discharge summary is a resume of all patient care and treatment periods that must befilled in completely by the doctor in charge within 1x24 hours after the patient was declareddischarged. This study discuss about the completeness and the timeliness of filling in dischargesummary by using the system approach. This research is a qualitative study to obtain input andtransformation through in-depth interviews and review of hospital documents, then reinforcedwith quantitative research to get an overview of the output, through observation and study ofdischarge summary forms. Obtained 61 discharge summary forms used as research samples byusing the calculation of total sampling. The results showed that the percentage of dischargesummary included in the category fulfilled was only 16.4%, while in terms of timeliness it wasfound that only 45.9% of filling discharge summary were included in the appropriate timeaccuracy category. The average time needed for a doctor to get a discharge summary is 32.3hours. The patient identity and the nursing data items group had the lowest filling distribution,while the highest filling distribution was in the medical data and data authentication group.There are still differences in knowledge in filling out discharge summary, lack of motivationof the doctors, form formats evaluation that have not been carried out routinely, there is noreward system, punishment system and special training for discharge summary, differences inperceptions regarding the flow of the discharge summary filling process, and the discovery ofconflicts related to communication.Keywords: Completeness, Timeliness, Discharge Summary, Medical Resume.
Read More
S-10433
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anggrianita Meyline; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Novita Dwi Istanti
Abstrak:
Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang berperan penting dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan nasional. Sebagai institusi dengan karakteristik yang kompleks, rumah sakit perlu membangun kesadaran akan budaya keselamatan guna memastikan perlindungan dan keselamatan bagi seluruh pihak yang terlibat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran budaya keselamatan terintegrasi di Rumah Sakit Universitas Indonesia Tahun 2024 dengan menggunakan Integrated Safety Culture in Hospital Assesment. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 435 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Sakit Universitas Indonesia telah mencapai tingkat budaya keselamatan terintegrasi yang baik, yaitu sebesar 81% (Level 5 – Progressive). Sebagian besar dimensi budaya keselamatan terintegrasi mencapai Level 5 – Progressive dan sebagian lainnya mencapai Level 4 – Proactive. Penelitian ini juga menemukan hubungan yang signifikan antara dimensi komunikasi efektif dan umpan balik insiden, prosedur dan tata kelola budaya keselamatan, lingkungan organisasi yang mendukung, pengembangan kapasitas (pelatihan) budaya keselamatan, kerja sama tim antar unit, dan maturitas manajemen resiko dengan status kepegawaian (tenaga kesehatan dan non-kesehatan). Namun, hubungan tersebut tidak signifikan pada dimensi komitmen manajemen, keterlibatan diri dalam budaya keselamatan, persepsi tentang budaya keselamatan, keterbukaan komunikasi dan pelaporan insiden, kerja sama tim dalam unit, dan pencegahan pen pengendalian infeksi (PPI) umum dengan status kepegawaian.

Hospitals are healthcare facilities that play a crucial role in supporting the implementation of national health efforts. As institutions with complex characteristics, hospitals need to build awareness of a safety culture to ensure protection and safety for all parties involved. This study aims to describe the integrated safety culture at Universitas Indonesia Hospital in 2024 using the Integrated Safety Culture in Hospital Assessment. The research method employed is quantitative with a cross-sectional approach, involving 435 respondents. The results showed that Universitas Indonesia Hospital has achieved a good level of integrated safety culture, reaching 81% (Level 5 – Progressive). Most dimensions of the integrated safety culture reached Level 5 – Progressive, while others achieved Level 4 – Proactive. This study also found a significant relationship between the dimensions of effective communication and incident feedback, safety culture procedures and governance, supportive organizational environment, safety culture capacity building (training), inter-unit teamwork, and risk management maturity with employment status (healthcare and non-healthcare staff). However, no significant relationship was found in the dimensions of management commitment, self-involvement in safety culture, perception of safety culture, openness of communication and incident reporting, intra-unit teamwork, and general infection prevention and control (IPC) with employment status.
Read More
S-11849
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhesinta Permatasari; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Pujiyanto, Erfan Chandra Nugraha
Abstrak:
Rendahnya tingkat adopsi aplikasi Mobile JKN oleh peserta JKN menjadi salah satu tantangan dalam optimalisasi layanan kesehatan berbasis teknologi di Indonesia. Di Puskesmas Pace, Nganjuk, Jawa Timur, hanya sekitar 10% peserta JKN yang menggunakan aplikasi ini untuk layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku penggunaan aplikasi Mobile JKN dengan menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Penelitian ini mengadopsi mixed methods yaitu metode kuantitatif melalui survei kuesioner yang melibatkan 49 responden, serta metode kualitatif melalui wawancara mendalam dengan petugas dan pasien Puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja dan ekspektasi usaha memiliki pengaruh signifikan terhadap minat pemanfaatan aplikasi Mobile JKN. Sebaliknya, pengaruh sosial terhadap minat pemanfaatan, kondisi yang mendukung terhadap perilaku pengguna dan minat pemanfaatan terhadap perilaku pengguna aplikasi Mobile JKN tidak memiliki pengaruh signifikan.

The low adoption rate of the Mobile JKN application among JKN participants presents a significant challenge in optimizing technology-based healthcare services in Indonesia. At Pace Public Health Center, Nganjuk, East Java, only 10% of JKN participants utilize this application for healthcare services. This study aims to analyze the factors influencing the behavior of Mobile JKN application usage by applying the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). The research employed a mixed-methods approach, combining quantitative methods through a questionnaire survey involving 49 respondents and qualitative methods through in-depth interviews with healthcare staff and patients at the Public Health Center. The findings indicate that performance expectancy and effort expectancy significantly influence the intention to use the Mobile JKN application. Conversely, social influence on the intention to use, facilitating conditions on user behavior, and intention to use on user behavior showed no significant effects on Mobile JKN application usage.
Read More
S-11834
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive