Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31060 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dedi Hermawan; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Yayuk Hartriyanti, Amila Megraini, Chakrawan Hayuningsih, Fidiansjah
Abstrak:

Pemeriksaan laboratorium di RS merupakan Salah satu pemeriksaan penunjang medis yang membutuhkan biaya besar dalam rangka menegakkan diagnosa dan monitoring suatu penyakit. Terbatasnya kemampuan pemeriksaan laboratoriurn yang dimiliki RS dibandingkan dengan banyaknya parameter pemintaan pemeriksaan laboratorium yang diminta oleh klinisi, mengakibatkan teqiadinya rujukan pemeriksaan.Evaluasi rujukan pemeriksaan laboratoriurn ini dilakukan di Instalasi Patologi Klinik RSU Tangerang untuk mendapatkan gambaran rujukan pemeriksaan sebagai salah satu alat untuk mengetahui kemampuan pemeriksaan dan pencapaian terhadap standar kemampuan minimal yang harus dlmiliki, serta mengetahui ada tidaknya rujukan tidak tepat dibandingkan dengan kemampuan pemeriksaan yang dimiliki. Kemarnpuan pemeriksaan dilihat dari aspek kemampuan SDM yang tersedia, tersedianya peralatan laboratorium yang dibutuhkan, dan tersedianya reagensia untuk pemeriksaan.Dari hasil evaluasi terhadap rujukan pemeriksaan didapatkan adanya 11 parameter rujukan pemeriksaan tidak tepat, 4 parameter pemeriksaan merupakan tes konfirmasi, dan terjadinya peningkatan kemampuan 15 parameter pemeriksaan sesuai standar dan 1 parameter pemeriksaan diluar standar. Disamping itu didapatkannya potensi untuk meningkatkan kemampuan 5 parameter pemeriksaan hormon.Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa Instalasi Patologi Klinik RSU Tangerang sebagai unit teknis terkait dalam rujukan pemeriksaan kurang dilibatkan dalam proses klarifikasi pembayaran kepada laboratorium rujukan, dan terjadinya tumpang tindih parameter pemeriksaan ke dalam 2 bidang/kegiatan pada standar kemampuan pemerikaan.


 

Laboratory examination in hospital is one among other costly supporting examination needed in order to establish diagnosis and illness and monitoring as well. Limitation of hospital?s capacity to conduct several laboratory examination to meet the demand of clinician will result the increase of speciment referrals. This evaluation of speciment referral is conducted in Clinical Pathology Departement, Tangerang Hospital, aimed to get overall review of laboratory examination referrals (speciment referrals), as a tool to measure laboratory capacity and target result compare to minimal standard, required as well as' unappropriate referral in relation with capacity. Hospital's capacity is measured through human resoureesl, equipment and reagent availability.Evaluation result ll unapropriate paramaters of referral, 4 parameters are conirrnation test ; increase of 15 parameters compare to standard ; 1 parameter outside standard ; 5 parameters of hormon examination and potential to be improved.This research show that Clinical Patology Departement of Tangerang hospital as related technical unit is not enough involved in billing system and duplication of parameters in 2 fields of activities of examination capacity standard.

Read More
T-1354
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kiki Ikromatul Afifah; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Harry Nurdiansyah
Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai Hubungan Penilaian Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Klinik Pratama) Terhadap Kasus Rujukan.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang didapatkan dari hasil penilaian BPJS Kesehatan kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama yang akan bekerjasama serta data peserta JKN yang dimiliki. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara nilai penilaian fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia dengan kasus rujukan yang terjadi di BPJS Kesehatan KCU Tangerang.
Kata kunci:kasus rujukan, Penilaian Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Tangerang

This research explains about the relationship between assessment of the primary health care facilities with referral cases. This is a quantitative research with crosssectional study design. Data that are used in this research are secondary data from assessment report of the primary health care facilities that will cooperate with BPJS Kesehatan and data of JKN participants. Analysis result shows that there are significant relation between the score of facility healthcare and score of human resources with referral cases that happen in BPJS Kesehatan KCU Tangerang.
Keywords : referral cases, Assessment of Primary Health Care Facilities, Tangerang
Read More
S-9552
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Johanna D. Siregar; Pembimbing: Pramudho, Kodrat
M-823
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
D3 - Laporan Magang   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ady Iswadi Thomas; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Puput Oktamianti, Diar Wahyu Indriarti, Lilis Kurniah Rahmawati
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran evaluasi terhadapimplementasi sistem rujukan pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)di RSUD Tangerang Selatan dan RSU Bhineka Bakti Husada. Gambaran evaluasisistem rujukan dapat dilihat pada karakterisitik rujukan medik berjenjang melaluipendekatan mutu (quality) dari Donabedian.Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data primer diperoleh melaluiwawancara mendalam terhadap 17 informan yang terdiri dari unsur manajemendan pelaksana teknis Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, kementerian Kesehatan danBPJS serta observasi langsung di beberapa unit layanan terkait. Data sekunderdiperoleh melalui data rekam medik dan register pasien.Pengukuran terhadap karakteristik sistem rujukan terdiri dari standar inputyang meliputi kebijakan sistem rujukan dan kelengkapan fasilitas rujukan. Standarprocess meliputi alur rujukan, kepatuhan terhadap standar operasional prosedur(SOP), ketentuan rujuk balik, prosedur kegawatdaruratan dan monitoring danevaluasi, kemudian standar output meliputi rujukan yang tepat dan cakupanrujukan baik di rawat jalan maupun rawat inap.
This study aimed to get an overview of the evaluation of theimplementation of the referral system in the National Health Insurance program(JKN) in South Tangerang District Hospital and Bhineka Bakti Husada Hospital.Picture evaluation referral system can be seen in the characteristics of tieredmedical referral through quality approach framework quality of Donabedian.Research using qualitative methods . The primary data obtained throughinterviews of more than 17 informants consisting of elements of management andtechnical implementation Hospital , Department of Health , Ministry of Healthand BPJS as well as direct observation in several units related services.Secondary data obtained through medical records and registers patientsMeasurement of the characteristics of the reference system consists ofstandard input covering the referral system policy and completeness of the referralfacility. The standard process includes groove reference, adherence to standardoperating procedures (SOP), the terms refer turning, emergency procedures andmonitoring and evaluation, then standard output includes appropriate referral andreferral coverage in both the outpatient and inpatient.Literature (1998-2015)
Read More
B-1745
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nessie Komala Haty; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Pujiyanto, Tri Budiastuti Lestari
Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisiskasus rujukan peserta jaminan kesehatan nasional di klinik pratama wilayah kerjaBPJS Kesehatan KCU Jakarta Pusat tahun 2017 yang memiliki angka rujukan diatas 15% dan di bawah 15%. Penelitian ini dilakukan dengan melihat penyebabkasus rujukan yang dilihat dari sisi dokter, pasien JKN, dan karakteristik klinik.Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa kasus rujukan disebabkan olehpengetahuan pasien tentang prosedur rujukan, diagnosis pasien yang berkunjungke klinik, pengetahuan dokter terhadap peran gatekeeper, pengalaman dokterterhadap kasus rujukan, ketersediaan dokter, serta ketersediaan fasilitas, sarana,dan prasarana klinik.Kata Kunci: Kasus rujukan, Klinik Pratama, Dokter, Pasien JKN.
Read More
S-9336
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bertha Rosanica Verawati; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Puput Oktaminati, Heri Iswanto
S-5811
Depok : FKM-UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evelyn Yolanda Panggabean; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Pujiyanto, Budi Hermanto, Hana Johan
Abstrak:

ABSTRAK Dalam rangka mengantisipasi mahalnya harga obat, Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan Republik Indonesia, mewajibkan penulisan resep dan penggunaan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah melalui Permenkes RI No.085/Menkes/Per/I/1989 tentang kewajiban menuliskan resep dan/ atau menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, yang ditetapkan sejak tanggal 28 Januad 1989. Agar upaya pemanfaatan obat generik ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka peresepan harus berdasarkan nama generik, bukan nama dagang, namun pada. kenyataannya penulisan resep obat generik tidak selalu dilakukan dengan tertib. Upaya pemasyarakatan obat generik harus mendapat dukungan dari semua pihak, karena dilihat dari aspek sosial maupun ekonomi, program ini mempunyai kendala yang cukup besar. Secara garis besar kendala ekonomi menyangkut kepentingan apotek, dokter, pabrik obat dan kendala sosial di pihak pasien yang belum memahami ani obat generik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mcngetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pengimplementasian kebijakan penuiisan resep dan/ atau menggunakan obat generik di RSU Cilegon pada tahun 2007. Penelitian ini menggunakan penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan, sedangkan data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen dengan penelusuran resep obat generik pasien rawat jalan scjumlah 379 Iembar resep. Hasii pcnelitian secara kuantitatif menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan Permenkes RI No. 085/Menkes/Per/I/1989 belum sesuai dengan yang diharapkan. Prosentase penggunaan obat generik untuk pasien rawat jalan rata-rata baru mencapai 52 %. Hasil penelitian secara kualitatif menunjukkan bahwa Direktur, Komite Farmasi dan Terapi, dan lnstalasi Farmasi belum berperan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Permenkes RI No. 085/Menkes/Per/I/1989. Sosialisasi obat generik perlu ditingkatkan dengan melibatkan dokter maupun masyarakat, adanya metode yang mengatur pelaksanaan kebijakan tersebut, formularium yang secara periodik dievaluasi dan direvisi, dilaksanakannya supevisi, serta diberlakukannya mekanisme reward dan punishment.

Read More
T-2790
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evy Misrawaty Purba; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Evi Martha, Rina F. Bahar
S-6567
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riska Yuniatri; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Pujiyanto, Rima Sahara
Abstrak: Di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kinerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama(FKTP) dievaluasi salah satunya melalui Rasio Rujukan FKTP. BPJS Kesehatan KotaBekasi menargetkan Rasio Rujukan Puskesmas maksimal adalah 15% dan Klinikmaksimal adalah 10%. Dokter di FKTP memiliki peran dalam hal ini merujuk pasien.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif.Rasio Rujukan Puskesmas A adalah 30,42%. Adapun yang berpotensi mempengaruhinya,yaitu pengetahuan tentang kebijakan BPJS Kesehatan, kompetensi dalam menanganidiagnosis wajib tuntas FKTP, ketersediaan dokter, ketersediaan alat kesehatan,ketersediaan obat, jarak dengan FKRTL, diagnosis pasien dan rujukan atas permintaanpasien. Rasio Rujukan Puskesmas B adalah 20,12%. Adapun yang berpotensimempengaruhinya, yaitu pengetahuan tentang kebijakan BPJS Kesehatan, kompetensidalam menangani diagnosis wajib tuntas FKTP, ketersediaan dokter, ketersediaan alatkesehatan, ketersediaan obat, jarak dengan FKRTL dan diagnosis pasien. Rasio RujukanKlinik A adalah 23,88%. Adapun yang berpotensi mempengaruhinya yaitu lama bekerjadokter, pengetahuan tentang kebijakan BPJS Kesehatan, kompetensi dalam menanganidiagnosis wajib tuntas FKTP, ketersediaan dokter, ketersediaan alat kesehatan,ketersediaan obat, jarak dengan FKRTL dan diagnosis pasien. Rasio Rujukan Klinik Badalah 2,96%. Adapun yang berpotensi mempengaruhinya yaitu lama bekerja dokter,kompetensi dalam menangani diagnosis wajib tuntas FKTP, ketersediaan dokter,ketersediaan alat kesehatan, ketersediaan obat dan diagnosis pasien.Kata kunci:Rujukan, BPJS Kesehatan, FKTP.
Read More
S-10397
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ruth Amelia Novasiska Hutapea; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Pujiyanto, Santy Parulian Panjaitan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam mengenai implementasi sistem rujukan berjenjang di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan KCU Bogor tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem rujukan berjenjang telah berjalan di FKTP tetapi belum optimal. Dalam implementasi sistem rujukan berjenjang terdapat masalah dari sisi komunikasi, dan sikap implementor. Peneliti menyarankan agar dilakukan upaya perbaikan dalam hal sosialisasi, membuat suatu sistem online yang dapat memberikan informasi kepada peserta, pembuatan SOP pelaksanaan rujukan berjenjang, serta melibatkan peran Dinkes untuk pelaksanaan monitoring dan sosialisasi terkait sistem rujukan berjenjang. Kata kunci: Sistem rujukan berjenjang, FKTP, Implementasi This study aimed to obtain in-depth information on the implementation of a tiered referral system at the First Level Health Facility (FKTP) in collaboration with BPJS Kesehatan KCU Bogor in 2016. The research method used was qualitative approach with data collection through interviews, observation, and document review. The results of this study indicated that the implementation of a tiered referral system had been running in FKTP but not yet optimal. In the implementation of a tiered referral system there were problems from the communication side, and the attitude of the implementor. The researcher recommended improvement efforts in socialization, to create an online system that could provide information to the participants, making SOP implementation of tiered referrals, and involved the role of Health Office for the implementation of monitoring and socialization related to tiered referral system. Key words: Tiered referral system, FKTP, Implementation
Read More
S-9493
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive