Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32820 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ida Ristiana; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Ahmad Syafiq, Ratu Ayu Dewi Sartika, Anies Irawati, Sutanto
Abstrak: Kesulitan penurunan berat badan ibu setelah melahirkan meningkatkan resikoobesitas pada perempuan usia subur. Menyusui diyakini mampu mendukungpenurunan berat badan karena ekstra energi yang dikeluarkan denganmemobilisasi cadangan lemak yang ditimbun sewaktu hamil. Penelitian tesis inibertujuan membuktikan adanya hubungan antara menyusui dengan penurunanberat badan postpartum 6 bulan. Desain penelitian adalah crossectional study,dengan responden 90 orang. Diperoleh hasil adanya hubungan signifikan statusmenyusui dengan penurunan berat badan postpartum 6 bulan dengan nilai OR12,38 setelah dikontrol faktor lainnya. Faktor lain yang berhubungan denganpenurunan berat badan postpartum adalah asupan energi (nilai OR 4,58) danaktivitas fisik (nilai OR 2,39). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa untukmenurunkan berat badan ibu postpartum 6 bulan > 2,5 kg, ibu harus menyusuibayinya secara predominan hingga 6 bulan, mengonsumsi asupan energi yangadekuat dan meningkatkan aktivitas fisik .Kata kunci : menyusui, penurunan berat badan postpartum.
Difficulty maternal weight loss after giving birth increases the risk of obesity inchildberaring age women. Breastfeeding is believed to suppport the weight lossbecause of the extra energy expended by mobilized fat deposits during pregnancy.This research is purpose to prove the relationship between breastfeeding andweight loss 6 months postpartum mother. The research design is crossectionalstudy, with 90 respondens. After controlled other factor, there is significantrelationship between breastfeeding and weight loss 6 month postpartum mother(OR 12,39). Other factors associated with 6 months postpartum weight lossmother are energy intake (OR 4,58) physical activity (OR 2,39). The result of thisstudy prove that to loss weight 6 months postpartum mother > 2,5kg, mothershould breastfeed their babies predominantly up to 6 months, consume adequateenergy intake and increasing physical activity.Keyword : breastfeeding, postpartum weight loss.
Read More
T-4716
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melvia Linda; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Triyanti, Trini Sudiarti, Lina Marlina, Fajrinayanti
T-5190
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mutia Firnanda; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Sandra Fikawati, Trini Sudiarti, Anies Irawati, Abas Jahari
Abstrak: Dalam kehidupan normal, bila keadaan kesehatan baik dan seimbang antara konsumsi dan kebutuhan gizi, maka berat badan akan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya, dalam keadaan abnormal terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan bayi yaitu dapat berkembang secara cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pencapaian berat badan bayi terdiri dari faktor ibu (pendidikan ibu, pekerjaan ibu, IMT prahamil, kenaikan berat badan selama hamil dan paritas), faktor bayi (jenis kelamin, berat lahir dan penyakit infeksi) dan praktik makan (ASI eksklusif dan usia pemberian MPASI). Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pencapaian berat badan bayi pada usia 6 bulan. Desain penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel 104 bayi usia 6 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas yang diambil secara purposive sampiling. Data dianalisis dengan uji chi square, uji mann whitney, uji t indepedent dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 66,3% bayi mengalami pencapaian berat badan yang tidak sesuai dan ada perbedaan IMT prahamil ibu (p value = 0,010) dan berat lahir bayi (p value = 0,023) yang signifikan antara bayi dengan pencapaian berat badan yang tidak sesuai dengan bayi dengan pencapaian berat badan bayi yang sesuai pada usia 6 bulan. Pencapaian berat badan bayi pada usia 6 bulan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif (p value = 0,005). Namun pendidikan ibu, pekerjaan ibu, kenaikan berat badan ibu selama hamil, paritas, jenis kelamin, penyakit infeksi dan usia pemberian MPASI tidak berhubungan dengan pencapaian berat badan bayi pada usia 6 bulan. Faktor dominan yang berhubungan dengan pencapaian berat badan pada usia 6 bulan adalah ASI eksklusif dimana bayi yang tidak diberi ASI eksklusif berisiko 3,777 kali mengalami pencapaian berat badan yang tidak sesuai pada usia 6 bulan (OR = 3,777) Diperlukan peningkatan promosi pemberian ASI eksklusif tidak hanya pada ibu hamil namun juga kepada keluarga ibu hamil. Kata Kunci : pencapaian berat berat badan bayi, ASI eksklusif
In normal life, where health is in good condition and balanced between consumption and nutritional needs, infant weight will increase with age. Otherwise in abnormal state, there are two possibilities of developing infant weight that can develop rapidly or slower than normal state. This study aimed to find the related factors of infant weight increment in 6-month-old infants. The study used cross-sectional method with 104 sample and for the analysis using independent t-test, chi square and multiple logistic regression. This study shows that 66,3% infants were failure to thrive. There were a significant difference between prepregnancy BMI, birth weight in infant weight increment while maternal education, occupation job status, weight gain during pregnancy, parity, gender, infection diseases and age of time complementary food introduction were not related to infant weight Increment in 6-month-old. The most influencing factor relating to infant weight increment was exclusive breastfeeding. Therefore, exclusive breastfeeding for the first 6 months needs to be promoted and encouraged to increase optimal infant weight increment in 6-month-old infants. Keywords : infant weight increment, exclusive breastfeeding.
Read More
T-4873
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratih Puspitaningtyas Purbaningrum; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Ruri Harini
Abstrak: Kebutuhan gizi busui meningkat tetapi busui kerap gagal untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi penurunan asupan makan busui. Penelitian ini bertujuan untuk menggali berbagai faktor predis posisi,pemungkin, dan pendorong yang berkaitan dengan penurunan asupan makan busui di Puskesmas Beji, Depok. Disain studi adalah kualitatif. Informan yang dipilih adalah 24 ibu bayi yang berusia >6 bulan dan dibagi berdasarkan pola menyusuinya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam serta dilakukan triangulasi sumber data pada suami/ibu, bidan, dan petugas gizi serta triangulasi metode dengan observasi. Ibu yang ASI predominan asupan makannya lebihbanyak. Umumnya busui tidak mengkonsumsi susu dan suplemen. Ibu yang ASI predominan umurnya lebih tua, lebih tinggi paritasnya, dan lebih sedikit mempunyai pantangan makan daripada ibu yang ASI parsial. Pengetahuan,motivasi, sikap, dan kepercayaan ibu adalah faktor predisposisi yang berpengaruh pada penurunan asupan makan ibu menyusui sedangkan perawatan kehamilan menjadi faktor pemungkin yang tampak menyebabkan asupan makan busui menurun. Dari faktor pendorong, tenaga kesehatan dan media tampak berpengaruh pada penurunan asupan makan busui. Orang tua memberikan pengaruh yang besar terkait kepercayaan dan pola makan makan busui. Perlubantuan tenaga kesehatan untuk memberikan informasi peningkatan kebutuhan gizi kepada busui dan keluarganya serta melakukan promosi tentang gizi menyusui lewat berbagai media.Kata kunci: asupan makan; gizi menyusui; ibu menyusui; laktasi
Read More
S-7754
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cahaya Mahatma Sembahen; Pembimbing: Fathimah Sulistyowati Sigit, Daden Setiawan
Abstrak:
Pertambahan berat badan selama kehamilan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai status gizi ibu dan janin. Namun, masih banyak ibu hamil yang mengalami pertambahan berat badan tidak sesuai rekomendasi, yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada ibu dan bayi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018, sebanyak 17,3% ibu hamil mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Di Kabupaten Bogor, 22,7% ibu hamil memiliki berat badan kurang, sedangkan di Kota Bogor sebanyak 50% mengalami defisit energi berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor ibu, asupan zat gizi, serta faktor keluarga dengan pertambahan berat badan ibu selama masa kehamilan di Kabupaten dan Kota Bogor tahun 2025. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang menggunakan data sekunder dari penelitian Prof. Dr. Ratu Ayu D. S., Apt., M.Sc., berjudul “Pengaruh Suplementasi Red Palm Oil pada Diet Ibu Hamil terhadap Kualitas ASI dan Status Gizi Bayi.” Penelitian ini melibatkan responden ibu hamil dari wilayah kerja puskesmas terpilih Kabupaten dan Kota Bogor. Analisis data dilakukan dengan metode uji chi-square dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 63,93% responden mengalami pertambahan berat badan yang tidak sesuai rekomendasi, dengan proporsi 42,31% di Kabupaten Bogor dan 57,69% di Kota Bogor. Uji bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara IMT prahamil, asupan energi, karbohidrat, lemak, pengetahuan ibu tentang kehamilan, serta dukungan suami dengan pertambahan berat badan ibu hamil (p-value < 0,05). Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia, persepsi, pendidikan, status pekerjaan, jumlah anggota keluarga, dan pendapatan keluarga (p-value > 0,05) dengan pertambahan berat badan ibu hamil. Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan edukasi mengenai pentingnya asupan energi dan zat gizi makro, serta pelibatan keluarga khususnya suami dalam mendukung kehamilan, sebagai upaya perbaikan status gizi ibu hamil di Kabupaten dan Kota Bogor.

Weight gain during pregnancy is one of the important indicators in assessing the nutritional status of the mother and baby. However, there are still many pregnant women who experience weight gain that is not as recommended, which can increase the risk of health problems in mothers and babies. Based on data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2018, 17.3% of pregnant women experienced Chronic Energy Deficiency (CHD). In Bogor Regency, 22.7% of pregnant women were underweight, while in Bogor City as many as 50% experienced severe energy deficit. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal factors, nutrient intake, and family factors with maternal weight gain during pregnancy in Bogor City and District in 2025. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design that uses secondary data from the research of Prof. Dr. Ratu Ayu D. S., Apt., M.Sc., entitled “The Effect of Red Palm Oil Supplementation in Pregnant Women's Diet on Breast Milk Quality and Infant Nutritional Status.” This study involved pregnant women respondents from selected health centers in Bogor City and District. Data were analyzed using chi- square and independent t-test methods. The results showed that 63.93% of respondents experienced weight gain that was not as recommended, with a proportion of 42.31% in Bogor Regency and 57.69% in Bogor City. Bivariate tests showed that there was a significant relationship between pre-pregnancy BMI, energy intake, carbohydrates, fat, protein, maternal knowledge about pregnancy, and husband and family support with gestational weight gain (p-value < 0.05). However, there was no significant relationship between age, perception, education, employment status, number of family members, and family income (p-value > 0.05) with gestational weight gain. Therefore, it is recommended to increase education on the importance of energy and macronutrient intake, as well as family involvement, especially husbands in supporting pregnancy, as an effort to improve the nutritional status of pregnant women in Bogor City and District.
Read More
S-11913
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nida Fadhilah Utami; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Endang L. Achadi, Anies Irawati
S-7752
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratih Puspa Rahmani; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Ahmad Syafiq, Anies Irawati
Abstrak: ABSTRACT
 
 
Pertambahan berat badan selama hamil (PBBH) adalah salah satu faktor yang dapat menjadi penentu kesehatan ibu dan bayi postpartum. Untuk mencapai PBBH yang ideal, Institute of Medicine (IOM) merekomendasikan angka pertambahan berat badan selama hamil yang dilihat berdasarkan IMT prahamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PBBH terhadap status gizi ibu selama menyusui dan status gizi bayi usia 1-4 bulan pada studi kasus di wilayah Jakarta Selatan tahun 2014. Desain penelitian yang digunakan adalah kohort prospektif (longitudinal), dengan jumlah responden sebanyak 22 pasang ibu-bayi yang menerapkan pemberian ASI predominan. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan independent t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara PBBH terhadap Z-score bayi berdasarkan BB/U dan IMT/U. Terdapat pengaruh yang bermakna antara PBBH terhadap Z-score bayi berdasarkan PB/U pada bulan keempat. Terdapat pengaruh yang bermakna antara PBBH terhadap IMT ibu selama menyusui. Pada bulan kedua menyusui, didapatkan pengaruh yang bermakna antara penyakit infeksi bayi terhadap Z-score bayi berdasarkan BB/U dan IMT/U.
 

 
ABSTRACT
 
 
Gestational weight gain (GWG) is one of the factors that affect lactating women and infant health status. To reach ideal GWG, Institute of Medicine recommends the number of GWG based on prepregnancy BMI. The objectives of this study were to analyze the effect of GWG to lactating women and infant nutritional status on case study in South Jakarta area on 2014. This study was conducted by prospective cohort (longitudinal) design. As many as 22 pair mother-infant applying predominant or exclusive breasfeeding had been followed since 1 mo until 4 mo. Using independent t-test, the results are there was no significant association between GWG on Z-score of infant based on weight on age and BMI on age. There was a significant association between GWG on Z-score of infant based on height on age when the infant was 4 mo. Besides, there was a significant association between GWG and BMI of lactating women nutrition status. There was a significant association between infectious disease and Z-score of infant based on weight on age and BMI on age.
Read More
S-8426
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vina Giolisa Permata Sari; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Anies Irawati, Doddy Izwardi
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Vina Giolisa Permata Sari Program Studi : Pascasarjana Gizi Kesehatan Masyarakat Judul : Analisis Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Berat Badan Ibu Postpartum di Kota Depok Tahun 2015 (Analisis Data Sekunder) Proses kehamilan akan menaikan berat badan ibu sekitar 6,8 - 18,40 kg. Setelah melahirkan, berat badan ibu hanya akan berkurang sekitar 5 - 6 kg. Penumpukan berat badan setelah melahirkan dapat membuat wanita menjadi overweight atau obesitas. Berdasarkan kondisi tersebut, banyak ibu postpartum yang melakukan diet pada masa menyusui agar kembali ke berat badan semula, sehingga asupan kalorinya kurang dari kebutuhan. Padahal kebutuhan ibu menyusui (2530 - 2600 kkal/hari) lebih banyak dibandingkan saat hamil (2380 - 2500 kkal/hari). Hal ini menyebabkan ibu gagal memberikan ASI eksklusif yang sebenarnya dapat membantu penurunan berat badan pasca melahirkan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian Fikawati (2015) yang menggunakan desain penelitian kohort prospective pada ibu menyusui di Kota Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan berat badan ibu postpartum. Sampel penelitian berjumlah 201 ibu menyusui yang dipantau hingga 6 bulan postpartum. Variabel yang diteliti terdiri dari usia, pendidikan, paritas, status bekerja, pemberian ASI eksklusif dan asupan energi selama menyusui. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 89% ibu mengalami penurunan berat badan pasca 6 bulan postpartum sedangkan sisanya sebanyak 11% justru mengalami kenaikan berat badan. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan (p=0,041) dan pemberian ASI eksklusif (p=0,004) dengan penurunan berat badan postpartum. Faktor yang paling dominan mempengaruhi penurunan berat badan adalah ASI eksklusif. Setiap ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya, berat badannya akan berkurang sebanyak 1,792 kg setiap bulannya. Disarankan agar ibu tidak melakukan diet berlebih dan tetap memberikan ASI eksklusif 6 bulan kepada bayinya Kata Kunci : ASI eksklusif, Penurunan berat badan, Postpartum, Retensi Berat Badan


ABSTRACT Name : Vina Giolisa Permata Sari Major : Graduate Program Public Health Nutrition Title : Analysis of Factors Affecting Postpartum Weight Loss in Depok City 2015 (Secondary Data Analysis) Pregnancy will increase mother’s weight about 6.8 - 18.40 kg. After delivery, the weight decrease only about 5 - 6 kg. The retention of postpartum weight will made mother being overweight or obese. Based on these conditions, many postpartum mothers do diet during breastfeeding to return the weight as before pregnant, so that their calorie intake less than they needs. Though the needs of breastfeeding mothers (2530 - 2600 kcal / day) more than pregnant (2380 - 2500 kcal / day). This condition causes mother failed to give an exclusive breastfeeding that can actually help postpartum weight loss. This study used secondary data from Fikawati’s study (2015) with prospective cohort study designs in breastfeeding mothers in Depok City. The purpose of this study was to determine the factors that influence postpartum weight loss. The sample of the study was 201 breastfeeding mothers which monitored for up to 6 months postpartum. The variables studied consisted of age, education, parity, working status, exclusive breastfeeding and energy intake during breastfeeding. The results showed about 89% of mothers lose weight after 6 months postpartum while the remaining 11% actually gained weight. There was a significant correlation between education level (p = 0,041) and exclusive breastfeeding (p = 0,004) with postpartum weight loss. The most dominant factor influencing weight loss is exclusive breastfeeding. Every mother who exclusively breastfed her baby will lose weight as much as 1,792 kg monthly. It is recommended that mothers does not need to do extremely diet and give an exclusive breastfeeding for 6 months Keywords : Exclusive Breastfeeding, Postpartum, Retention, Weight Loss

Read More
T-4979
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hutami Fitri Widhiyanti; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Sandra Fikawati, Fatimah, Hera Nurlita, Eti Rohati
Abstrak: Proporsi lansia bertambah lebih cepat dibandingkan dengan kelompok usia lainnya, di Indonesia terlihat kenaikan persentase lansia pada tahun 2000 (7,18%) menjadi 7,58% pada tahun 2011. Kehilangan gigi merupakan salah satu faktor penyebab gangguan asupan gizi pada lansia. Terdapat 44,7% pralansia dan lansia yang menderita gizi lebih serta 51,7% yang mengalami gizi kurang di Puskesmas Tugu, melebihi angka nasional penduduk dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah kehilangan gigi, status oklusi, pemakaian gigi tiruan, dan asupan makanan dengan status gizi pada pralansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas Tugu. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 151 orang pralansia (45-59 tahun) dan lansia (> 60 tahun) dan dipilih dengan simple random sampling. Tempat dan waktu penelitian di posbindu di bawah wilayah kerja Puskesmas Tugu bulan Mei 2016. Data diperoleh dengan pemeriksaan gigi dan mulut, pengukuran antropometri, dan wawancara kuesioner semi FFQ. Dari hasil analisis chi square diperoleh hasil bahwa ada hubungan signifikan antara jumlah kehilangan gigi (p = 0,001) dan status oklusi (p = 0,003) terhadap status gizi, sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0,05) antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan asupan makanan terhadap status gizi pralansia dan lansia di bawah wilayah kerja Puskesmas Tugu. Terdapat hubungan signifikan antara jumlah kehilangan gigi dan status oklusi terhadap status gizi pralansia dan lansia di bawah wilayah kerja Puskesmas Tugu. Kata kunci : gigi hilang, status oklusi, gigi tiruan, lansia, status gizi.
Read More
T-4609
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hutami Fitri Widhiyanti; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Sandra Fikawati, Fatmah, Hera Nurlita, Eti Rohati
T-4692
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive