Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35438 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Novita Dwi Istanti; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Sandi Iljanto, Puput Oktamiati, Suprijadi Rijadi, Linda Bahar
Abstrak: Untuk menghasilkan mekanisme pengelolaan mutu yang bagus, organisasiperlu menerapkan metode pengukuran yang efektif untuk dapat menganalisis danmenemukan dimensi mutu yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan untukmencapai mutu yang tinggi. Salah satu model pengukuran yang sudah dikenal luasdan terbukti secara efektif membantu keberhasilan penerapan sistem manajemenmutu dengan pendekatan Malcolm Baldrige Criteria sebagai metode pengukuranmutu Bagian Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Tiara. Tujuan penelitian iniadalah untuk menilai mutu patient safety sebagai upaya Continuous QualityImprovement. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik denganpendekatan kualitatif dengan melihat gambaran akan kondisi saat ini di bagianpatient safety RS. Tiara. posisi skor kinerja RS Tiara berdasarkan MalcolmBaldrige Assessment didapatkan hasil 259 (self assessment) dan atau 241(penilaian peneliti), maka masuk dalam kisaran/ rentang 0-275, yaitu ada dalamjenjang predikat early development yang berarti menunjukkan tahap awalpengembangan implementasi approaches persyaratan kategori, deployment yangmasih lemah serta memulai proses kemajuan, upaya perbaikan berfokus padapemecahan masalah dan masih sedikit hasil penting yang dilaporkan, namunsecara umum masih miskin trend dan data pembanding. RS. Tiara dapatmengembangkan bagian yang menjadi opportunity for improvement khususnyabagian kepemimpinan, analisa data dan manajemen pengetahuan yang terintegrasisemua kriteria dengan unit yang ada. Kriteria Malcolm Baldirge dapat digunakanuntuk melakukan penilaian mutu organisasi secara umum dan juga secara khususseperti penilaian yang dilakukan untuk melihat sasaran keselamatan pasien di RS.Tiara.Kata Kunci: Malcolm Baldrige Criteria, Patient Safety, Rumah Sakit
To produce good quality management mechanism, organizations need toimplement an effective measurement method to be able to analyze and findquality dimensions that need to be repaired or upgraded to achieve a high quality.One measurement model that has been widely recognized and proven effective tohelp the successful implementation of a quality management system with theapproach of Malcolm Baldrige Criteria as a method of measuring the quality ofPatient Safety Section at the Tiara Hospital. The purpose of this study was toassess the quality of patient safety as an attempt Continuous QualityImprovement. This type of research is descriptive analytic study with a qualitativeapproach by looking of the current state of patient safety at Tiara Hospital.Position performance score is based on the Malcolm Baldrige Assessment resultsobtained 259 (self assessment) or 241 (investigator assessment), then enter therange / range 0-275, which is in early development predicate levels, indicating theearly stages of development approaches implementation requirements category,deployment is still weak and begin the process of progress, improvement effortsfocused on solving problems and still a few important results were reported, butthe general trend is still poor and comparable data. Tiara Hospital can developparts that become opportunity for improvement especially the leadership, dataanalysis and knowledge management that integrates all the criteria of the existingunits. Malcolm Baldirge criteria can be used to assess the quality of theorganization in general and also specifically like to see the assessment carried outpatient safety goals at Tiara Hospital.Keywords: Malcolm Baldrige Criteria, Patient Safety, Hospital
Read More
B-1831
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maulaya Istafa Tiwikrama Ambarwati; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Puput Oktamianti, Siti Sultoni
Abstrak: Latar belakang: Pertumbuhan jumlah rumah sakit menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Tantangan yang dihadapi rumah sakit baik milik pemerintah atau swasta adalah berkompetisi dengan melakukan perbaikan. Perbaikan dalam kinerja rumah sakit diperlukan agar dapat bertahan dan bersaing dengan kompetitor lainnya. Layanan rawat inap merupakan beban terbesar bagi program jaminan kesehatan sekaligus menjadi kontributor utama pendapatan rumah sakit. Tujuan penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil analisis kinerja rawat inap menggunakan metode Baldrige Excellence Framework di rumah sakit Universitas Indonesia tahun 2024. Metodologi penelitian: penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif untuk mendapatkan persepsi penilaian kinerja dari sudut karyawan. Sampel penelitian diambil menggunakan metode convenience sampling dengan jumlah 58 responden. Hasil penelitian: hasil penelitian ini menunjukkan kinerja kepemimpinan mendapatkan nilai 92,1 dari nilai maksimal 120, perencanaan strategis 64,1 dari nilai maksimal 85, fokus pelanggan 65,9 dari nilai maksimal 85, pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan 70,3 dari nilai maksimal 90, fokus tenaga kerja 60,1 dari nilai maksimal 85, operasional 63,6 dari nilai maksimal 85, dan hasil 328,7 dari nilai maksimal dari nilai maksimal 450.
Background: The number of hospitals has shown consistent growth each year. Both public and private hospitals face the challenge of competing by continuously improving their performance. Performance improvement is essential for hospitals to survive and stay competitive. Inpatient services are the largest financial burden for the national health insurance program while also serving as the primary revenue contributor for hospitals. Research Objective: This study aims to analyze the performance of inpatient services using the Baldrige Excellence Framework at Universitas Indonesia Hospital in 2024. Research Methodology: This study employs a cross-sectional design with a quantitative approach to gather performance evaluation perceptions from the employees’ perspective. The sample was selected using convenience sampling, resulting in 58 respondents. Research result: this research show that leadership performance received a score 92,1 out of a maximum score of 120, strategic planning scored 64.1 out of 85, customer focus scored 65.9 out of 85, measurement, analysis, and knowledge management scored 70.3 out of 90, workforce focus scored 60.1 out of 85, operations scored 63.6 out of 85, and results scored 328.7 out of a maximum of 450.
Read More
S-11809
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ira Melati; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Dumilah Ayuningtyas, Emilia Amir
Abstrak: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara variabel kepemimpinan dengan hasil-hasil kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sebesar 19,32%, ada hubungan antara variabel perencanaan strategis dengan hasil-hasil kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sebesar 10,35%, ada hubungan variabel fokus pada pelanggan/pasien dengan hasil-hasil kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sebesar 18,75%, ada hubungan antara manajemen pengukuran analisis dan pengetahuan dengan hasil-hasil kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sebesar 4,75%, ada hubungan antara fokus pada tim/staf dengan hasil-hasil kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati 36%, ada hubungan antara manajemen proses dengan hasil-hasil kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sebesar 13,33% Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati untuk selalu memperhatikan kebutuhan staf/tim terutama dalam peningkatan kompetensi staf/tim, serta kepada pihak Kementerian Kesehatan agar membuat kebijakan berupa penyusunan instrument monitoring dan evaluasi pasca akreditasi sebagai suatu alat untuk menilai rumah sakit yang telah terakreditasi sehingga diharapkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati yang terakreditasi dapat tetap dipertahankan bahkan semakin meningkat. Kata Kunci : Mutu Pelayanan, Akreditasi Versi 2012, Kriteria Malcolm Baldrige.
Read More
T-4262
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agil Mulyaeni; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Soedarto Ronoatmodjo, Sorta Rossniuli
S-7047
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indah Fatmawati El Hamid; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Kurnia Sari, Eka Putri Krishanty
Abstrak: Jumlah pasien BPJS yang meningkat mempengaruhi lama waktu pelayanan di Instalasi rawat jalan pasien BPJS Rumah Sakit Hermina Bekasi. Masalah ndash; masalah yang mempengaruhi lama waktu pelayanan rawat jalan dapat diidentifikasi dengan mengetahui seluruh proses bisnis dalam proses pelayanan menggunakan metode Lean Six Sigma. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dengan tahapan DMAIC Define, Measure, Analize, Improve, dan Control. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa selama proses pelayanan , rata-rata lama proses pelayanan yaitu 200 menit dengan persentasi kegiatan yang bernilai value added sebesar 17 dan kegiatan NVA sebesar 83. Adapun waste terbesar yaitu waiting menunggu dalam perpindahan setiap tahap dalam pelayanan. Penyebab lamanya waktu tunggu antara lain kurangnya ketersediaan SDM, sistem informasi rumah sakit yang belum terintegrasi, serta sarana dan prasarana yang belum memedai. Penelitian ini juga memberikan usulan perbaikan berupa pengajuan sistem informasi terintegrasi untuk proses pendaftaran, melakukan perbaikan lingkungan kerja menggunakan metode 5 S, mengajukan pembuatan SPO untuk dokter, perubahan layout ruangan di depo farmasi, serta memasang jadwal jam pengambilan obat.
The increasing number of BPJS patients affects the length of service time in the outpatient installation of BPJS at Hermina Bekasi Hospital. Issues affecting the length of outpatient service can be identified by knowing all business processes in the service process using the Lean Six Sigma method. This research is a qualitative research with descriptive design with stages of DMAIC Define, Measure, Analize, Improve, and Control. The results of this study suggest that during the service process, the average length of service process is 200 minutes with a percentage of valuable activities value added of 17 and NVA activity of 83. The largest waste is waiting in the transfer of each stage in the service. Causes of long waiting time include lack of availability of human resources, hospital information systems that have not been integrated, and facilities and infrastructure that have not been adequate. The research also proposed improvements in the form of integrated information system application for registration process, improvement of work environment using 5 S method, proposed SPO making for doctors, room layout changes in pharmacy depot, and installing schedule of drug taking hours. Keywords Waiting time outpatient services lean six sigma.
Read More
S-9779
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elita Mulya Fitriyani; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Masyitoh, Dias Minovanti
Abstrak: Keselamatan pasien adalah pencegahan bahaya pada pasien. Salah satu strategi untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien adalah melakukan pelaksanaan Walkrounds yang diperkenalkan sebagai program untuk kepemimpinan Rumah Sakit dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan pelaksana asuhan garis depan, mengidentifikasi bahaya dan mengumpulkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan seputar keselamatan pasien yang melibatkan tim multidisipliner eksekutif rumah sakit (Frankel et al, 2008 dan Saadati et al 2016). Sudah banyak negara yang melakukan pelaksanaan PSLWA sebagai salah satu program untuk menanamkan budaya keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Patient Safety Leadership Walkround dengan budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Hermina Daan Mogot. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei dan pendekatan cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara intensitas perawat mengikuti pelaksanaan walkrounds dengan budaya keselamatan pasien pada perawat di Instalasi Rawat Inap. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara komitmen pemimpin dan keterlibatan perawat dalam pelaksanaan walkrounds dengan budaya keselamatan pasien pada perawat di Instalasi Rawat Inap. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan agar pelaksanaan walkrounds dilakukan sesuai dengan teori yang ada dan melakukan sosialisasi tujuan pelaksanaan walkrounds untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien yang lebih baik
Read More
S-9939
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sekar Inas Pratiwi; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Purnawan Junadi, Reny Fitri
Abstrak: Bed Occupancy Ratio (BOR) Rumah Sakit Hermina Bekasi setiap tahunnya mengalami peningkatan, begitupula dengan jumlah pasien yang masuk rawat inap melalui instalasi gawat darurat. Peningkatan ini menyebabkan adanya penumpukan pasien boarding di instalasi gawat darurat yang belum dapat ditransfer ke ruang rawat inap. Penelitian ini menganalisis proses boarding dan transfer pasien dari IGD ke rawat inap melalui pendekatan lean six-sigma dengan teknik time motion study kepada 30 pasien. Pendekatan lean memperlihatkan persentase aktivitas value added dan non value added sedangkan six sigma memberikan gambaran variasi kegiatan pada proses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien membutuhkan waktu selama 2 jam 31 menit 48 detik dalam proses boarding dan transfer dengan persentase aktivitas value added 20,77% dan non value added 79,23%. Berdasarkan analisis 5whys didapatkan akar penyebab masalah yaitu pemulangan pasien yang belum terencana.
Kata kunci: boarding, transfer, lean six sigma, Instalasi Gawat Darurat Every year,

Bed Occupancy Ratio (BOR) of Hermina Hospital Bekasi has increased, as well as the number of patients who admitted to the hospital through emergency room. This increase leads to the buildup of boarding patients at emergency departments that can not be transferred to the inpatient room. This study analyzes the boarding and transfer of patients from ED to inpatient room through lean six-sigma approach with time motion study from 30 patients. The lean approach shows the percentage of value added and non value added activities while six sigma provides an overview of the activity variations in the process. The results showed that the patient took 2 hours 31 minutes 48 seconds in the process of boarding and transfer with the percentage of value added activities 20.77% and non value added activities 79.23%. Based on 5whys analysis, the root cause of the problem is the unplanned discharge patient.
Keywords: boarding, transfer, lean six sigma, Emergency Department
Read More
S-9672
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khanza Nur Padma Arriya; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Adang Bachtiar, Wing Irawati
Abstrak:
Hingga saat ini, masih ada tenaga kesehatan terutama di Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) yang mengerjakan tugas di luar kompetensinya. Kementerian Kesehatan RI sebagai pemerintah pusat yang membidangi urusan kesehatan mengeluarkan kebijakan mengenai kredensial tenaga kesehatan di puskesmas sebagai suatu sistem penjaminan mutu dengan memperbarui kemampuan para tenaga kesehatan agar tetap professional, perencanaan tindak lanjut pada puskesmas dan Dinas Kesehatan Kab/Kota, dan menempatkan tenaga kesehatan sesuai bidang kompetensinya. Karena pelaksanaannya baru berjalan di tahun 2022, penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan atas percepatan dan peningkatan kualitas program kredensial tenaga kesehatan di puskesmas dalam ruang lingkup Kementerian Kesehatan RI. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dari penelitian ini berasal dari data primer berupa wawancara pada tim kerja pelaksana kredensial tenaga kesehatan di puskesmas dalam ruang lingkup Kementerian Kesehatan RI sebanyak 7 orang, serta data sekunder berupa telaah dokumen dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program kredensial tenaga kesehatan di puskesmas dalam ruang lingkup Kementerian Kesehatan RI yang dijalankan oleh Tim Kerja sudah baik karena hampir seluruh komponen input, proses, dan output sesuai dengan standar internal Kementerian Kesehatan RI dan standar kredensial melalui acuan Petunjuk Teknis Kredensial Tenaga Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat. Pelaksanaan dan monitoring evaluasi sudah sesuai dengan perencanaan, namun belum berjalan secara optimal dikarenakan data yang belum dianalisis, tidak memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota, serta kesamaan antara uji petik dan pendampingan. Saran yang dapat diberikan yaitu sosialisasi dan advokasi lebih rutin, tindak lanjut anggaran kredensial tenaga kesehatan di puskesmas, sistem penyimpanan online untuk hasil kredensial, pendataan secara berkala, monitoring sampai ke tahap pelaksanaan tindak lanjut, memanfaatkan hasil analisis data untuk RTL dan mapping, memperbarui petunjuk teknis kredensial tenaga kesehatan di puskesmas, dan tindak lanjut hasil rekomendasi.

Until now, there are still health workers, especially at Community Health Centers (puskesmas), who perform tasks outside of their competence. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia as the central government in charge of health affairs issued a policy regarding the credentialing of health workers in health centers as a quality assurance system by updating the ability of health workers to remain professional, follow-up planning at health centers and District/City Health Offices, and placing health workers according to their fields of competence. Because the implementation has only been running since 2022, this study was conducted to provide input on accelerating and improving the quality of the health worker credentialing program at puskesmas within the scope of the Indonesian Ministry of Health. This research uses a descriptive study design using a qualitative approach. The data source of this study comes from primary data in the form of interviews with the work team implementing the credentials of health workers at health centers within the scope of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia as many as 7 people, as well as secondary data in the form of document review and observation. The results showed that the health worker credentialing program at puskesmas within the scope of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia carried out by the Work Team was good because almost all input, process, and output components were in accordance with the Ministry of Health's internal standards and credentialing standards through the reference to the Technical Guidelines for Credentialing Health Workers at Community Health Centers. Implementation and evaluation monitoring are in accordance with planning, but have not run optimally due to data that has not been analyzed, monitoring until the implementation of follow-up by the District Health Office has not been done, and the similarity between uji petik and pendampingan.. Suggestions that can be given are more routine socialization and advocacy, follow-up on the budget for credentialing health workers at puskesmas, an online storage system for credentialing results, regular data collection, monitoring up to the follow-up implementation stage, utilizing the results of data analysis for RTL and mapping, updating the technical guidelines, and follow-up on the results of recommendations.
Read More
S-11365
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Leti Ratna Kusumawati; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Wahyu Sulistiadi, Asep Hendradiana, Setioningsih Diponegoro
Abstrak:
Pengukuran kinerja rumah sakit dapat memberikan dasar yang kuat bagi penyelesaian masalah yang ada dan sangat dibutuhkan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Tesis ini menilai kinerja mutu organisasi rumah sakit menggunakan Malcolm Baldrige For Performance Excelence berdasarkan tujuh kriteria yaitu Leadership, Startegy Planning, Costumers Focus, Meassurement, analysis and Management Knowledge, Work Focus, Operation Focus dan Result. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mengumpulkan informasi mengenai kinerja organisasi melalui wawancara mendalam, dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, dalam setiap kriteria juga dijabarkan peluang perbaikan yang dapat dilakukan oleh rumah sakit untuk meningkatkan kinerja mutu organisasi. Hasil analisis yang didapat menunjukkan hasil skor Ruang Radiologi RS Bhayangkara Pusat R. Said Sukanto Kramat Jati dengan skor total 247,9. berada pada posisi Early Development. Hal ini disebabkan karena ada beberapa hal di RS Bhayangkara R. Said Sukanto Kramat Jati dalam menerapkan Approach be-lum sistematik karena masih belum ada metode-metode khusus yang digunakan secara efektif yang sesuai dengan key factor. Deployment atas Approach (pen-dekatan) yang sudah digunakan di dalam organisasi hanya terbatas pada area ter-tentu saja belum dapat secara menyeluruh

Meassurement of hospital performance can provide a strong foundation for solving existing problems and is needed to improve the quality of care service. This thesis assesses the quality performance of hospital organization using Malcolm Baldrige For Performance Excellence based on seven criteria: Leadership, Strategy Planning, Costumers Focus, Meassurement, Analysis and Management Knowledge, Work Focus, Operation Focus and Result. This research is based on a qualitative research by collecting information about organizational performance through in-depth intervies and secondary data. Based on the results of the study, in each criteria also elaborated opportunities for improvement that can be done by the hospital to improve the quality performance of the organization. This research is a descriptive analytic research with qualitative approach which represent the condition of The Radiology Installation Of The R. Said Sukanto Kramat Jati Central Police Hospital based on Malcolm Baldrige Criteria. The result of the analysis showed that the score of 247,9 is in Early Development. With the result, in applying the Approach not yet systematic because there are still no special methods that are used effectively in accordance with the key fac-tor. Deployment of the Approach that has been used in the organization is only limited to certain areas but cannot be thoroughly explored.

Read More
T-5893
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ryanti Oktafiani; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Dewi Damayanti
Abstrak: ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai gambaran kinerja UPT Puskesmas Kecamatan Cinere Depok pada Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (P2DBD).Angka Bebas Jentik (ABJ) Kecamatan Cinere pada tahun 2016 sebesar 97,91% adalah yang tertinggi dibandingkan dengan kecamatan laindi Kota Depok dan telah melampaui target yang ditetapkan yaitu ≥ 95%. Jumlah kasus DBD di Kecamatan Cinere pada tahun 2016 sebesar 2016 sebesar 59 kasus adalah yang terendah dibandingkan dengan kecamatan lain di Kota Depok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap para informan yang terlibat dalam P2DBD serta telaah dokumen.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kinerja UPT Puskesmas Kecamatan Cinere menggunakan metode Malcolm Baldrige, sehingga hal-hal yang sudah baik dapat menjadi pembelajaran dan diadopsi oleh puskesmas lain. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemimpinan; perencanaan program; fokus pelanggan; manajemen pengukuran,analisis, dan pengetahuan; fokus sumber daya manusia, manajemen proses dan hasil secara keseluruhan sudah baik. Setiap kriteria telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pada petunjuk teknis pelaksanaan dan di integrasikan satu sama lain. Kata kunci: P2DBD, Malcolm Baldrige, Pelaksanaan program This study discusses about an overview of the performance UPT Puskesmas Kecamatan Cinere Depok on Dengue Hemorrhagic Disease Control Program (P2DBD). Larva Free Rate/Angka Bebas Jentik (ABJ) Cinere in 2016 of 97.91% is the highest compared to other sub-districts in Depok City and has exceeded the set target of ≥ 95%. The number of cases of dengue fever in Cinere in 2016 by 2016 of 59 cases is the lowest compared to other sub-districts in Depok City. This research is a qualitative research with in-depth interview method to the informants involved in P2DBD and document review. The purpose of this research is to know the performance of UPT Puskesmas Kecamatan Cinere using Malcolm Baldrige method, so that things that have good can become learning and adopted by other. The results showed that leadership; program planning; customer focus; measurement, analysis, and knowledge management; workforce focus, operations focus and overall results are good. Each criterion has been implemented in accordance with the provisions of the implementation technical guidelines and integrated with each other. Key words: P2DBD, Malcolm Baldrige, Program Implementation
Read More
S-9797
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive