Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 29945 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ariani Khairunnisa Nasution; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Pujiyanto, Kurnia Sari, Amila Begraini, Atik Waharti
Abstrak: Pada 1 Januari 2014 dilaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional diIndonesia, dimana penyelenggaraannya dilaksanakan oleh BPJS. RS ANTangerang bekerjasama dengan BPJS sejak tahun 2014, dimana sejak saat itupeningkatan produktivitas kunjungan pelayanan RS sangat melonjak. Peningkatankunjungan tinggi juga terdapat di Perawatan Intensif dimana penyediaan gasoksigen menjadi salah satu kebutuhan penting. Peningkatan tersebut jugameningkatkan kebutuhan penyediaan gas medis oksigen. Perubahan pola biayapada pelayanan JKN dimana dibayarkan dalam konsep package payment ,sehingga penyediaan gas oksigen medis menjadi salah satu biaya besar yang perludievaluasi dalam penyediaanya. Terdapat beberapa sediaan gas medis oksigenuntuk pelayanan rumah sakit. Diantara pilihan tersebut manakah sediaan yangsesuai secara biaya dengan karakteristik RS AN. Penelitian ini bertujuanmenganalisis perbandingan biaya penyediaan gas oksigen dengan tabung silindergas, vessel gas liquid(VGL) dan oksigen liquid tank pada penyediaan gas medis diRumah Sakit AN Tangerang. Desain penelitian dari tesis ini bersifat kuantitatifmenggunakan rancangan retrospektif survey dengan dilakukan studi perbandinganbiaya (comparative study) diantara 3 alternatif yang ada. Dilakukan perhitunganbiaya dengan metode Activity Based Costing yang kemudian dilanjutkan dengananalisa perbandingan biaya dengan metode Cost Minimization Analysis. Darihasil penelitian didapatkan biaya pengadaan untuk masing-masing sediaan gasmedis sebesar rp 10.316,00 /m³ untuk sediaan tabung gas, rp 6.173,00 /m³ untuksediaan VGL dan rp 6.121,00 /m³ untuk sediaan tangki liquid. Biaya tersebut akanberbeda tergantung dengan besarnya biaya investasi, jumlah utilisasi dan letaksarana prasarana. Pemilihan sediaan liquid oksigen tangki 6 ton dengan kapasitas4.620 m³ untuk keperluan penyediaan gas medis pada RS AN dengan jumlahtempat tidur 170, ruang intensif sebanyak 19 tempat tidur, dengan BOR 60-67% ,pemakaian oksigen medis rata-rata sebesar 74.198 m³ per tahun, menjadi pilihaninvestasi dan penghematan biaya yang terbaik bila dibandingkan dengan sediaantabung gas maupun VGL .Kata kunci : Activity Based Costing; Cost Minimization Analysis; gas medis;oksigen; rumah sakit; tabung gas; Tangki Liquid; VGL.
On 1 January 2014, a National Health Insurance program (Jaminan KesehatanNasional/JKN) was implemented in Indonesia, where the implementation wascarried out by the BPJS. RS AN Tangerang collaborated with BPJS since 2014,where since then the increase in hospital service visit productivity has soared.Increased visits are also found in Intensive Care where the supply of oxygen gas isan important requirement. The increase also increases the need for oxygenmedical gas. Changes in the pattern of costs for JKN services are paid for in thepackage payment concept, so that the supply of medical oxygen gas is one of thebig costs that need to be evaluated in its provision. There are several medicaloxygen gas preparations for hospital services. Among these choices are thepreparations that are cost-appropriate with the characteristics of the RS AN. Thisstudy aims to analyze the comparison of the cost of providing oxygen gas with gascylinders, gas vessels liquid (VGL) and oxygen liquid tanks in the provision ofmedical gas at RS AN Tangerang . The research design of this thesis isquantitative using a retrospective survey design with a comparative study among 3alternatives. Cost calculation is done using Activity Based Costing method whichis then continued with cost comparison analysis using the Cost MinimizationAnalysis method. From the results of the study, the procurement costs for eachmedical gas preparation were Rp. 10,316.00 / m³ for gas cylinder preparations,Rp. 6,173.00 / m³ for VGL preparations and Rp. 6,121.00 / m³ for liquid tankpreparations. These costs will differ depending on the amount of investment costs,the amount of utilization and location of infrastructure. The selection of a 6-tonliquid oxygen tank with a capacity of 4,620 m³ for the purposes of providingmedical gas in RS AN with 170 beds, 19 intensive rooms, with a BOR of 60-67%,medical oxygen consumption an average of 74,198 m³ per year, becoming the bestinvestment choice and cost savings when compared to gas cylinders and VGL.Keywords: Activity Based Costing; Cost Minimization Analysis; medical gas;oxygen; hospital; gas cylinders; oxygen liquid tank; VGL.
Read More
B-2045
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Grace Stefanus; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Pujiyanto, Vetty Yulianty Permanasari, Rianayanti Asmira Rosam, Johana Titus
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Grace Stefanus Program Studi : Kajian Administrasi Rumah Sakit Judul : Analisis Sistem Penyediaan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Di Satu RS Tipe B Jakarta Tahun 2017 Waktu tunggu pelayanan rawat jalan merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini melakukan analisis sistem penyediaan berkas rekam medis (RM) terhitung ketika pasien registrasi awal sampai berkas tersedia di poliklinik rawat jalan yang dituju. Hasil penelitian menunjukkan waktu penyediaan berkas RM belum sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Rumah Sakit. Beberapa kendala yang ditemui antara lain pemberkasan tidak lengkap, nomor antrian tidak berurutan sesuai loket, sistem error, jarak antar rak penyimpanan tidak sesuai standar, jarak antara instalasi rekam medis ke rawat jalan jauh, berkas RM belum dikembalikan ke rak, SPO penyediaan berkas rekam medis belum ada. Kata kunci: Waktu Penyediaan, Berkas Rekam Medis, Rawat Jalan


ABSTRACT Name : Grace Stefanus Study Program: Study of Hospital Administration Title : Analysis of the provision system of outpatient medical record files at a type B hospital Jakarta in 2017 Outpatient clinic waiting time is one of the important indicators of quality of services offered by Sumber Waras Hospital. Using qualitative approach, this research aims to analyze the time needed to provide outpatient medical record (MR) starting at patient initial registration at the front desk to medical record’s available at the hospital outpatient clinic. The result of the research indicates that MR provision time has not fulfilled the minimum serviced standard as suggested by the hospital. Obstacles include incomplete files, queue numbering sequence, system error, distance between shelves, distance between medical record storage and outpatient clinic, MR files have not been returned to the shelf, and absence of procedures for provision of MR files. Keywords: Provision Time, Medical Record Files, Outpatient

Read More
B-1859
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ari Purwohandoyo; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Suprijanto Rijadi, Muslina Handayani, Agusdini Banun
B-1735
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Goretty Lusya Angelita; Pembimbing : Prastuti Soewondo; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Mardiati Nadjib, Heri Kurnianto, Arif Riandi
Abstrak: Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2019 di RS Pusat Pertamina, Jakarta . Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan secara retrospektif berdasarkan data kunjungan tahun 2018 dengan jumlah sampel sebanyak 71, terdiri dari 36 pasien Pensiunan Pertamina dan 35 pasien Jaminan Kesehatan Nasional. Hasil analisis bivariat dan multivariat, terdapat perbedaan yang signifikan biaya langsung medis operasional stroke iskemik pada segmentasi pembayaran pasien dan pada lama hari rawat. Hipotesis penelitian ini terbukti, yaitu adanya perbedaan biaya yang bermakna pada kedua kelompok pasien, sehingga upaya kendali mutu kendali biaya harus lebih ditingkatkan pada pasien Pensiunan Pertamina, viii Universitas Indonesia salah satunya dengan memaksimalkan fungsi case manager untuk melakukan pengendalian biaya perawatan pasien
Read More
B-2080
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hingawati Setio; Pembimbing: Torang P Batubara; Penguji: Alex Papilaya, Sutan Yenis, Hendra Surya Tenggara, Julfrida
B-586
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aldino Novian; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Jaslis Ilyas, Mieke Savitri, Agustina Harsimin, Achmad Zaenudin
Abstrak: Latar Belakang: Manajemen professional sangat dibutuhkan untuk menentukankualitas sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan rumah sakit yangberkualitas. Perawat sebagai salah satu sumber daya manusia di rumah sakit merupakanujung tombak pelayanan yang harus direncanakan. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui beban kerja dan jumlah optimal kebutuhan tenaga perawat di instalasi rawatinap Rumah Sakit FMC tahun 2018.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observational descriptive denganmenggunakan metode quantitative dan wawancara mendalam. Pengumpulan datasecara quantitative dilakukan dengan cara observasi, yang dilakukan dengan pendekatanwork sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terhadap kegiatanyang dilakukan perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit FMC. Samplepenelitiannya adalah seluruh perawat (27 perawat) di instalasi rawat inap. Data dianalisamenggunakan formula Gillies, PPNI, Ilyas dan Douglas.
Hasil: analisa ini menunjukkan bahwa penggunaan waktu produktif terhadap totalwaktu kerja kerja selama observasi 7 hari sebesar 64,87%. 28,11% digunakan untukaktifitas keperawatan langsung dan 36,11% digunakan untuk aktifitas keperawatan tidaklangsung. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan waktu produktif oleh perawat masihrendah. Berdasarkan penggunaan waktu produktif yang dianalisa menggunakan formulaGillies, PPNI, Ilyas dan Douglas rata-rata tenaga keperawatan yang dibutuhkan adalah22 perawat.
Kesimpulan: Jumlah optimal kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan di instalasirawat inap Rumah Sakit FMC sebanyak 22 orang perawat. Hal ini menunjukkan adanyakelebihan jumlah perawat di instalasi rawat nap Rumah Sakit FMC sebanyak 5 orangperawat.
Kata kunci: beban kerja, work sampling, perawat

Background: Professional management is needed to determine the type as well as thequality of the human resources to assure the quality productive hospital services.Nurses, as one kind of the resources in hospital, act as a frontline service that should beplanned. This study aimed at finding out of workload and the optimal number ofnurses in the inpatient instalasi at FMC hospital 2018.
Method: This research is a descriptive observational study using quantitative methodand deep interview. Quantitative data collection observation was done by using worksampling approach. Data were collect through observation of nurses activities atinpatient instalasi at FMC hospital will be observed for seven days. Samples were allnurses (27 nurses) at inpatient instalasi. The data were analyzed using Gillies,Indonesian nurses association, Ilyas and Douglas formulas.
Results: The analysis showed that using the total productive activities time wereobserved for seven days at 64,87%. 28,76% is used for direct nursing activities and36,11% is used for indirect nursing activities, it was conclude that the productive timeuse of the nurses still very low. Based on the productive working hours that analyzedusing Gillies, Indonesian Nursse Association, Ilyas and Duoglas formulas, average onlytwenty two nurses needed.
Conclusion: The optimal number of nurses needed in the inpatient instalasi at FMChospital is twenty two nurses. This means that there are an excessive number of nursesas five nurses.
Keywords: workload, work sampling , nurses.
Read More
B-1983
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indiraya Adisandiya; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Ede Surya Darmawan, Vebry Haryati, Budiman Widjaja
Abstrak: Fungsi dari berkas rekam medis melibatkan aspek administrasi, aspek medis, aspek hukum, aspek keuangan, aspek penelitian dan pendidikan, aspek dokumentasi. Mengingat pentingnya fungsi berkas rekam medis, ditentukan standar kelengkapan pengisian berkas rekam medis sebesar 100% berdasarkan indikator mutu rekam medis nasional. Rendahnya capaian mutu kelengkapan isi berkas rekam medis pasien rawat inap di RS XYZ Tangerang Selatan menjadi dasar dilakukannya penelitian ini. Hasil penelitian pada berkas rekam medis pasien rawat inap periode bulan Juli-September 2018, rendahnya angka pencapaian kelengkapan dan legalitas isi berkas rekam medis pasien rawat inap disebabkan oleh beberapa faktor. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif, dengan pedoman wawancara mendalam, telaah dokumen dan pedoman observasi. Rendahnya angka kelengkapan dan legalitas isi berkas rekam medis pasien rawat inap disebabkan oleh unsur input, proses. Pada output didapatkan angka kelengkapan dan legalitas isi berkas rekam medis pasien rawat inap di RS XYZ Tangerang Selatan kurang dari 100%. Hal ini menggambarkan belum sesuainya alur pelayanan yang diberikan dengan prosedur tetap yang berlaku, sehingga menurunkan mutu pelayanan RS dan tidak adanya pemenuhan aspek pengaturan hukum
The function of the medical record involves administrative aspects, medical aspects, legal aspects, financial aspects, research and education aspects, documentation aspects. Considering the importance of the medical record functions, the filling standard in the medical record file is determined by 100% based on the national medical record quality indicator. The low achievement of the completeness quality in the contents of the inpatients medical record files at RS XYZ Tangerang Selatan become the reason of this research. Based on the results of research conducted at RS XYZ Tangerang Selatan in the inpatients medical record file in the period July-September 2018, the low number of achievement was caused by several factors. This design of research uses qualitative research, with in-depth interview guidelines, document review and observation guidelines. The low number of completeness and legality of the inpatient medical record file contents caused by input elements, process elements. In the output, the completeness number and legality of the inpatients medical record file at RS XYZ Tangerang Selatan under 100%. This illustrates the incompatibility of services provided by the prevailing fixed procedures, thereby reducing the quality of hospital services and the absence of compliance with aspects of legal regulation
Read More
B-2102
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Handi Wirawan; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Pujiyanto, Atik Nurwahyuni, Ari Purwohandoyo, Slamet Tjahjono
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi biaya satuan layanan rawat jalan Diabetes Melitus Tipe II agar Manajemen Rumah Sakit dapat menentukan upaya efisiensi kedepannya dalam rangka menutup kesenjangan antara tarif Rumah Sakit dengan tarif INA CBG's. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi serta telaah dokumen terkait penelitian. Informan dalam penelitian adalah Kepala Bagian Keuangan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Kepala Unit Rawat Jalan serta Petugas Bagian Farmasi. Total biaya Rajal DM sebesar Rp 369.573.586,- Hasil perhitungan menunjukkan bahwa besar unit cost untuk Rajal DM Tipe II adalah sebesar Rp 251.069,- dimana tarif INA CBGs untuk Rajal DM Tipe II hanya sebesar Rp 192.100,- yang berarti terdapat kesenjangan sebesar Rp 58.969,- . Efisiensi untuk menekan biaya tidak tetap dan mengurangi variasi pemberian obat serta pemeriksaan laboratorium Diabetes Melitus Tipe II dengan membuat clinical pathway Diabetes Melitus Tipe II. Untuk mengurangi beban biaya tetap, tindakan efisiensi yang dapat dilakukan adalah menaikkan angka kunjungan pasien Diabetes Melitus Tipe II dengan menyediakan dokter spesialis tetap untuk penyakit dalam agar pelayanan untuk pasien dapat maksimal serta kunjungan dapat meningkat
Read More
B-2122
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anindita Santoso; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Pujiyanto, Atik Nurwahyuni, Ari Purwohandoyo, Slamet Tjahjono
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui posisi biaya satuan rumah sakit untuk tindakan sectio caesarea agar pihak manajemen dapat melakukan berbagai upaya efisiensi kedepan untuk menutup kesenjangan antara tarif Rumah Sakit dengan tarif INA CBGs. Dengan metode kualitatif yang mengolah data sekunder pasien BPJS Kesehatan melalui telaah dokumen dan wawancara mendalam serta menggunakan pendekatan Activity Based Costing, analisis biaya dilakukan pada 161 tindakan sectio caesarea dengan komposisi 53 pasien kelas 1, 69 pasien kelas 2 dan 39 pasien kelas 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biaya Total Tindakan sectio caesarea sebesar Rp 1.400.670.750,- dimana biaya satuan untuk tindakan sectio caesarea kelas 1 yaitu sebesar Rp 8.803.752,- dengan kesenjangan sebesar Rp 1.873.631,- dengan tarif INA CBGs, untuk kelas 2 sebesar Rp 8.513.739,- dengan kesenjangan Rp 2.376.873,- jika dibandingkan dengan tarif INA CBGs dan untuk kelas 3 sebesar Rp 8.887.792,- dengan kesenjangan sebesar Rp 3.796.854,- dengan tarif INA CBGs . Efisiensi yang dapat dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengurangi tingginya variasi obat dan bahan medis habis pakai dengan pembuatan clinical pathway sectio caesarea. Untuk mengurangi besaran biaya dan biaya satuan untuk tindakan sectio caesarea efisiensi yang dapat dilakukan adalah dengan menaikkan jumlah kunjungan pasien ke Rumah Sakit Harapan Keluarga.
Read More
B-2124
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widya Purnama Sari; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Anhari Achadi, Puput Oktamianti, Yunia Irawati, Eka Yoshida
Abstrak: ABSTRAK Pada peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil disebutkan Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan terhadap Negara. Naik pangkat dapat menjadi dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya. Karena kenaikan pangkat merupakan penghargaan dan setiap penghargaan memiliki nilai apabila kenaikan pangkat diberikan tepat orang dan tepat waktu. Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo merupakan Rumah Sakit Pendidikan dimana memiliki tenaga medis subspesialistik yang beragam, memiliki kompetensi dan masa kerja yang cukup lama. Berdasarkan data yang ada pada Unit Sumber Daya Manusia (SDM) Departemen Mata tercatat 14 Dokter Spesialis Mata yang berstatus Dodiknis dari 30 Dokter Spesialis Mata yang berstatus PNS sehingga masih terdapat 16 Dokter yang belum melakukan inpassing dan 10 staf medis belum memiliki jabatan fungsional pendidikan. Diketahui Ketepatan kenaikan pangkat bagi staf medis di Departemen Mata dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang adalah variabel penilaian diri sendiri dengan nilai p=0,015. Dilakukan analisis dengan wawancara mendalam kepada staf medis dimana diperoleh informasi yang mempegaruhi keterlambatan kenaikan pangkat bagi staf medis yaitu staf tidak mengerti proses inpassing dan belum memiliki publikasi sehingga belum dapat mengurus kenaikan jabatan akademik dosen. Rumitnya proses administrasi baik kenaikan pangkat ataupun proses inpassing membuat sebagian staf lebih memilih untuk melakukan pelayanan dibandingkan melakukan penilitian. Kata kunci: Naik pangkat, staf medis, jabatan fungsional ABSTRACT In the government regulation of the Republic of Indonesia Number 99 of year 2000 concerning the Promotion of Civil Servants mentioned the promotion is an award given for the work performance and dedication of the concerned Civil Servants to the State. Promotion can be a boost to Civil Servants to further improve their work performance and service. Because promotion is an award and each award has a value if the promotion is given to the right person and on time. Cipto Mangunkusumo Hospital is a Teaching Hospital where it has a variety of subspecialty medical personnel, has competency and has a long working period. Based on the data available at the Department of Human Resources (SDM), there were 14 Dodiknis Ophthalmologists from 30 Ophthalmologists who were civil servant status so that there were still 16 Doctors who had not done inpassing and 10 medical staff did not have functional educational positions. It is known that the accuracy of promotion for medical staff at Department of Ophthalmology is influenced by several factors, one of the factors is the selfassessment variable with a value of p = 0.015. An analysis was conducted with in-depth interviews with medical staff where information was obtained which affected the delay in promotion for medical staff, staff did not understand the inpassing process and did not have publications so that they could not take care of the increase in academic lecturer positions. The complexity of the administrative process both promotion and inpassing process makes some staff prefer to do service rather than doing research Keywords: Civil servants, medical staf, fungtional structure
Read More
B-2059
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive