Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 10592 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sonny Harjono; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Robiana Modjo, Doni Hikmat Ramdhan, Yuni Kusminanti
B-1365
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
B-521
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
B-808
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fennie Sajahrial; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Prastuti Soewondo, Fushen, Kharisma Ersha
Abstrak:
Latar belakang:  Industri layanan kesehatan, terutama sektor rumah sakit swasta, ditandai dengan persaingan yang ketat, meningkatnya biaya operasional, dan meningkatnya ekspektasi terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Kemampuan untuk menilai dan meningkatkan kinerja secara akurat sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan sebuah rumah sakit. Salah satu indikator kinerja yang dapat digunakan adalah EBITDA. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan EBITDA matriks yang akan digunakan sebagai indikator kinerja. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. penelitian ini mengkaji berbagai aspek, mulai dari pemahaman sumber daya manusia, kebijakan internal, pelatihan, hingga proses penyusunan matriks yang terintegrasi dalam sistem operasional rumah sakit. Hasil:  Hasil: penelitian menunjukkan bahwa pembentukan matriks EBITDA meliputi variabel input, proses dan output. Variabel input meliputi pengetahuan SDM, kebijakan, pelatihan serta sistem informasi rumah sakit. Variabel proses adalah rangkaian pelatihan berkelanjutan, hingga diperoleh variabel output yaitu matriks EBITDA. Pada pelaksanaan EBITDA matriks dibetuk sebuah tim Operating Control Center (OCC) berperan penting dalam mengelola dan mengawasi pelaksanaan matriks EBITDA. Simpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa EBITDA matriks dapat digunakan sebagai indikator kinerja, namun pada pelaksanaannya akan menghadapi berbagai hambatan. Meskipun demikian, adanya pengetahuan, sikap dan komitment yang baik akan menjadi faktor keberhasilan pencapaian indikator kinerja.

Background:  The healthcare industry, especially the private hospital sector, is characterised by intense competition, rising operating costs, and increasing expectations for quality healthcare services. The ability to accurately assess and improve performance is critical to the survival and growth of a hospital. One of the performance indicators that can be used is EBITDA. Objective: This study aims to determine the formation of EBITDA matrix to be used as a performance indicator. Methods: This research uses a qualitative method with a case study approach. This research examines various aspects, ranging from understanding human resources, internal policies, training, to the process of preparing a matrix that is integrated in the hospital's operational system. Results: The research shows that the formation of the EBITDA matrix includes input, process and output variables. Input variables include HR knowledge, policies, training and hospital information systems. The process variable is a series of continuous training, until the output variable is obtained, namely the EBITDA matrix. In the implementation of the EBITDA matrix, an Operating Control Center (OCC) team plays an important role in managing and supervising the implementation of the EBITDA matrix. Conclusion: This research shows that the EBITDA matrix can be used as a performance indicator, but in its implementation it will face various obstacles. Nevertheless, the existence of good knowledge, attitude and commitment will be a success factor in achieving performance indicators.

Read More
B-2538
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Desriana Elizabeth Ginting; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Adang Bachtiar, Amal Chalik Sjaaf, Sri Handayani
Abstrak: Abstrak
Penelitian ini menguji hubungan antara variabel indikator kinerja mutu pelayanan, kepedulian kepada masyarakat, dan kepedulian terhadap lingkungan dengan kepuasan pelanggan terhadap 14 rumah sakit vertikal di indonesia. Untuk melihat kinerja dan hubungan di antara indikator-indikator tersebut, digunakan analisis deskriptif dan uji korelasi regresi dengan bootstrapping. Selain itu, dilakukan pula pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam. Dari hasil penilaian kinerja, didapatkan sebagian dari sasaran strategik belum mencapai nilai optimum.
 
 
Sementara dari hasil analisis bivariat, didapatkan tidak ada hubungan antara variabel indikator kinerja mutu pelayanan, kepedulian kepada masyarakat, kepedulian terhadap lingkungan yang berkolerasi dengan kepuasan pelanggan. Dengan demikian, diperlukan adanya perbaikan manajemen dan sistem di internal rumah sakit, maupun Kementrian Kesehatan sebagai regulator terkait indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian BLU, termasuk indikator sasaran strategik di dalamnya.
 

This study examines relationship between the variables of service quality performance indicators, public awareness and concern for the environment and customer satisfaction among 14 vertical hospitals in Indonesia. To see the performance and the relationship between these indicators, used descriptive analysis and correlation regression with bootstrapping. In addition, a qualitative approach through in-depth interviews was also applied. Performance evaluation resultes obtained from a portion of the strategic objectives have not yet reached the optimum value.
 
 
The results of the bivariate analysis, found no association between the variables of service quality performance indicators, public awareness, environmental awareness is correlated with customer satisfaction. Thus, it is necessary improve management and internal systems in hospitals, and the Ministry of Health as a regulator on the performance indicators used in the hopsital autonomy (BLU) assessment, including its strategic targets.
Read More
B-1535
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ronita Sitanggang; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Purnawan Junadi, Albertus Eka Budi Sutanta , Adhy Purnawan
Abstrak:
Manajemen strategis perlu dilakukan dengan baik agar rumah sakit mampu mengantisipasi perubahan di masa yang akan datang serta mampu bertahan dalam menghadapi peningkatan persaingan pasar. Balanced Scorecard (BSC) merupakan metode yang dapat dipilih untuk mengintegrasikan seluruh aspek dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perumusan target pelaksana berdasarkan kinerja unit kerja sesuai dengan visi misi organisasi dengan mempertimbangkan aspirasi bottom up di Eka Hospital BSD dilihat dari faktor Input, Proses dan Output. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dengan cara telaah dokumen, CDMG dengan 4 orang manajer dan 3 orang kepala departemen, Wawancara mendalam kepada 4 orang manajer, 3 orang kepala departemen serta di direktur rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada faktor input sudah baik dan sesuai, faktor proses di analisis SWOT Eka Hospital BSD berada pada Kuadran I dan CSF ditentukan adalah manajemen SDM dan teknologi, faktor output didapatkan di perspektif keuangan tidak ada perbedaan dibandingkan tahun sebelumnya, di perspektif pelanggan terdapat perbedaan dibandingkan tahun sebelumnya pada KPI manajer pelayanan medis, penunjang medis, dan keperawatan, di perspektif proses bisnis internal terdapat perbedaan dibandingkan tahun sebelumnya pada KPI manajer pelayanan medis, penunjang medis, keperawatan, dan umum, di perspektif pertumbuhan dan pembelajaran terdapat perbedaan dibandingkan tahun sebelumnya pada KPI manajer pelayanan medis dan keperawatan. Sesuai hasil penelitian, disarankan manajemen Eka Hospital BSD untuk melakukan faktor proses disertai diskusi dalam menentukan indikator unit kerja yang sesuai visi misi organisasi sehingga indikator kunci yang dihasilkan tidak subjektif dan sesuai dengan umpan balik diskusi.

Strategic management needs to be done well so that hospitals are able to anticipate future changes and survive in the face of increased market competition. Balanced Scorecard (BSC) is a method that can be chosen to integrate all aspects of the organization. This study aims to analyze the formulation of executive targets based on work unit performance in accordance with the vision and mission of the organization by considering bottom up aspirations at Eka Hospital BSD seen from the Input, Process and Output factors. This research design is qualitative research with a case study approach. Data collection methods by document review, CDMG with 4 managers and 3 department heads, in-depth interviews with 4 managers, 3 department heads and the hospital director. The results showed that the input factors were good and appropriate, the process factors in the SWOT analysis of Eka Hospital BSD were in Quadrant I and the CSFs determined were HR management and technology, the output factors were found in the financial perspective there was no difference compared to the previous year, in the customer perspective there was a difference compared to the previous year in the KPIs of medical, medical ancillary, and nursing managers, In the internal business process perspective, there are differences compared to the previous year in the KPIs of medical, medical ancillary, nursing, and general service managers, in the growth and learning perspective, there are differences compared to the previous year in the KPIs of medical and nursing managers. In accordance with the research results, it is recommended that Eka Hospital BSD management conduct process factors accompanied by discussions in determining work unit indicators in accordance with the vision and mission of the organization so that the key indicators produced are not subjective and in accordance with discussion feedback.
Read More
B-2405
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lisye Konny; Pembimbuing: Anhari Achadi; Penguji: Puput Oktamianti, Supriyantoro, Diba Astried, Mitzi
Abstrak:
Pandemi telah memperkuat kesadaran global akan pentingnya kesehatan, dan di Indonesia, survei PwC mencatat peningkatan belanja konsumen, khususnya untuk produk kesehatan, setelah COVID-19. Sejalan dengan tren ini, perusahaan kesehatan, seperti EHCU RSPI Puri Indah, merespons dengan melakukan renovasi dan peningkatan layanan untuk mempertahankan loyalitas pasien. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method, menggabungkan metode kuantitatif non eksperimental deskriptif dan metode kualitatif analisis konten. Sampel penelitian melibatkan pasien EHCU RSPI Puri Indah pada bulan Oktober hingga November 2023, yang secara sukarela mengisi umpan balik yang disediakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunjung EHCU memiliki keseimbangan jenis kelamin, mayoritas berusia 26-35 tahun, dan sebagian besar adalah pegawai swasta dengan penjaminan perusahaan. Meskipun kepuasan pasien belum mencapai target, respon positif terhadap layanan terlihat dari faktor-faktor seperti fasilitas, lingkungan, dan interaksi dengan dokter serta perawat. Layanan dokter dan perawat dinilai baik dan menciptakan pengalaman positif, sementara area layanan seperti variasi menu makanan dan cita rasa memerlukan perhatian lebih. Meskipun demikian, mayoritas responden bersedia menggunakan kembali layanan EHCU dan merekomendasikannya kepada keluarga atau kerabat, menandakan keberhasilan EHCU dalam mempertahankan kepercayaan pasien setelah renovasi. Disarankan untuk fokus pada perbaikan area layanan yang belum mencapai target, seperti efisiensi administrasi dan variasi menu makanan, guna memastikan EHCU RSPI Puri Indah terus memberikan layanan berkualitas dan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien di masa mendatang.

The pandemic has heightened global awareness of the importance of health, and in Indonesia, PwC surveys noted an increase in consumer spending, particularly on health products, post-COVID-19. In line with this trend, healthcare companies, such as EHCU RSPI Puri Indah, responded by undertaking renovations and service enhancements to maintain patient loyalty. This research employs a mixed-method approach, combining descriptive non-experimental quantitative methods with qualitative content analysis. The research sample includes EHCU RSPI Puri Indah patients from October to November 2023, who voluntarily provided feedback. The results indicate a balanced gender distribution among EHCU visitors, with the majority aged 26-35, mostly private sector employees with corporate insurance. While the patient satisfaction index has not reached its target, positive responses to services are evident, particularly regarding facilities, environment, and interactions with doctors and nurses. The services of doctors and nurses are highly rated, creating a positive experience, though areas like food menu variety and taste require attention. Nevertheless, the majority of respondents are willing to reuse EHCU services and recommend them to family or friends, signaling EHCU's success in retaining patient trust after renovation. Recommendations focus on improving service areas that have not met targets, such as administrative efficiency and food menu variety, ensuring EHCU RSPI Puri Indah continues to deliver quality services and enhances patient satisfaction and loyalty in the future.
Read More
B-2406
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Titi Setyorini; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Adik Wibowo, Anhari Achadi, M. Baharudin, Purnawarman, R. Gioseffi
Abstrak: Sumberdaya manusia dalam organisasi rumah sakit adalah penentu pemberianpelayanan kesehatan yang bermutu. Manajemen kinerja yang efektif adalah alatuntuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja individu dalam rangka mencapaitujuan organisasi. Bagian terpenting dari manajemen kinerja di rumah sakit adalahpenilaian kinerja Dokter. Pelaksanaan penilaian kinerja individu Doktermerupakan bagian tersulit dari pekerjaan manajer rumah sakit di Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model Instrumen PenilaianKinerja Dokter Spesialis Obsgyn melalui Analisis Kinerja yang sesuai untukRSIA Budi Kemuliaan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode dananalisis kualitatif. Penelitian ini melibatkan Dokter Spesialis Obsgyn dan stake holder yang terlibat dalam manajemen kinerja Dokter Spesialis Obsgyn diRSIA Budi Kemuliaan.

Penelitian ini berhasil mengembangkan metode penyusunan instrumen penilaiankinerja yang valid yaitu dengan menggunakan Metode Nominal Group Technique. Sehingga didapatkan Form Penilaian Kinerja Dokter Spesialis Obsgyn, yang berisi 8 indikator kinerja kunci individu berbasis kompetensi dan diklasifikasikan sesuai dengan kerangka kerja kompetensi dari JCAHO, lengkap dengan standar, bobot, kriteria penilaian dan skoring untuk setiap indikator tersebut, yang sesuaiuntuk RSIA Budi Kemuliaan

Kata kunci : Metode Nominal Group Technique, instrumen penilaian kinerjaindividu, indikator kinerja kunci individu
Read More
B-1752
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Dwi Susanti; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Adang Bachtiar, Amal Chalik Sjaaf, Mulyadi Muchtiar, Mochammad Bukhori Muslim
Abstrak: Rumah sakit (RS) Syariah adalah RS yang melaksanakan semua aktivitas, baik pelayanan pasien maupun pengelolaan manajemennya berdasarkan pada prinsip-prinsip Maqashid Al-Syari?ah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indikator mutu dan standar pelayanan minimal RS Syariah terhadap kinerja pelayanan Medical Check-Up (MCU) di RS YARSI Jakarta. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed methods research) secara cross-sectional. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kepatuhan petugas melakukan identifikasi pasien, kepatuhan petugas melaksanakan cuci tangan 6 langkah 5 momen, hijab (kerudung, baju pasien, atau kain) untuk pasien, pemasangan EKG sesuai gender, mengingatkan waktu salat ke pasien, dan gharar (ketidakpastian) mempunyai hubungan terhadap kinerja pelayanan MCU setelah sertifikasi Syariah di RS YARSI Jakarta berupa memperpanjang waktu pelayanan MCU, mencegah terjadinya infeksi kepada pasien MCU, tercegah dari kontaminasi, mengurangi keraguan dalam tindakan, tepat waktu, dan tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Disarankan kepada RS YARSI Jakarta, khususnya di instalasi MCU agar alur pelayanan pasien MCU diikuti oleh seluruh petugas MCU, dilakukan pengarahan secara berkala untuk keseragaman pelayanan MCU, dan pemberian rewards/punishments kepada petugas MCU.
Sharia hospital is a hospital that carries out all activities, both patient care and management based on the principles of Maqashid Al-Shari'ah. This study aims to determine the relationship between quality indicators and minimum service standards of Sharia Hospital on the performance of Medical Check-Up (MCU) services at YARSI Hospital Jakarta. The design used in this research is a mixed methods research in a cross-sectional way. From the results of the study, it was found that the compliance of officers in identifying patients, compliance by officers in washing hands 6 steps 5 moments, hijab (veil, patient clothes, or cloth) for patients, installation of an ECG according to gender, reminding patients to pray, and gharar (uncertainty) had a relationship with the performance of MCU services after Sharia certification at YARSI Hospital Jakarta in the form of extending MCU service time, preventing infection to MCU patients, preventing contamination, reducing doubts in action, being on time, and no parties feeling aggrieved. It is recommended to YARSI Hospital Jakarta, especially at the MCU installation so that the flow of MCU patient care is followed by all MCU officers, regular briefings for uniformity of MCU services, and giving rewards/punishments to MCU officers.
Read More
B-2297
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novi Wahyu Utami AN.; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Yuli Prapancha Satar
Abstrak: Abstrak

Program Orientasi Berbasis Kompetensi merupakan metode dalam program orientasi perawat baru. Penelitian descriptive correlational secara cross sectional bertujuan menganalisis Hubungan antara Kompetensi Pasca Orientasi dengan Kinerja Perawat Baru di RS X Jakarta Tahun 2013.

Hasil penelitian pada 127 perawat baru di RS X didapatkan perawat baru mempersepsikan kompetensi interpersonal baik (74.81%), kompetensi teknis baik (80.31%), kompetensi berpikir kritis baik (62.21%). Kinerja perawat baru mempersepsikan baik adalah 69,39%.

Analisis menunjukkan ada hubungan antara program orientasi berbasis kompetensi dengan kinerja perawat baru (pvalue= 0,000, CI: 0,336; 0,696). Variabel dominan berhubungan dengan kinerja perawat baru adalah kompetensi teknis. Kompetensi perawat baru membentuk perawat baru memiliki penampilan kerja profesional sehingga program ini penting diterapkan di setiap orientasi perawat baru.


Competency-based orientation program is a method of new nurse orientation programs. Research on cross-sectional descriptive correlational aimed to analyze the relationship of competency-based orientation program with the performance of new nurses at X Hospital, Jakarta in 2013.

Results for 127 new nurses in X Hospital, Jakarta new nurses get a good view of interpersonal competence (74.81%), good technical competence (80.31%), good competence in critical thinking (62.21%). New nurses to see better performance is 69,39%.

Analysis showed no relationship between competency-based orientation program with the performance of new nurses (p = 0.000, CI: 0.336, 0.696). The dominant variables associated with the performance of new nurses is technical competencies. Competence of new nurses to form a new nurse has a professional performance so that important programs applied in any orientation of new nurses.

Read More
B-1559
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive