Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dian Ramdania; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Yovsyah, Nina Septiana Dewi Indarti
Abstrak: Stres merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap berbagai masalah fisiologis dan psikologis, dimana pada sebagian besar individu stres dianggap menghambat fungsi optimalnya. Mahasiswa merupakan populasi yang rentan terhadap stres, baik dipicu oleh stresor akademik maupun stresor non-akademik. Adapun, coping dibutuhkan agar tekanan yang dialami dapat dikelola. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stresor dan strategi coping terhadap stres pada mahasiswa asal Kabupaten Lebak yang menempuh pendidikan tinggi di luar daerah. Studi potong lintang dilakukan pada 252 responden yang diperoleh melalui purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat dilakukan dengan cox-regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami stres sedang/berat (57,5%); prokrastinasi, tuntutan/beban akademik, keseimbangan studi/hidup, lingkungan kampus, dan masalah finansial merupakan stresor yang paling umum dialami; 90,1% mahasiswa menggunakan problem-focused coping dan emotionfocused coping secara bersamaan; terdapat hubungan yang signifikan antara stresor dengan stres (p=0,000); dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara coping dengan stres (p=0,127). Berdasarkan hasil uji cox-regression, diketahui bahwa stresor merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap stres. Upaya dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu mahasiswa mengelola stresor dan mengurangi tingkat stres yang dialami. Kata kunci: Stres, Stresor, Coping, Problem-focused Coping, Emotion-focused Coping, Mahasiswa Stress is a significant risk factor for various physiological and psychological problems, which in most individuals is considered to obstructs their optimal function. College students are vulnerable to stress, both triggered by academic stressors and non-academic stressors. Hence, coping is needed to manage the pressure experienced. The aim of this study is to determine the correlation between stressors and coping strategies toward stress on college students from the districts of Lebak who pursued higher education outside the region. An analytical cross-sectional study was conducted on 252 respondents obtained through purposive sampling. Bivariate analysis carried out with chi-square test, in the sequel multivariate analysis was performed with cox-regression. The results showed that the majority of students experienced moderate/severe stress (57.5%); procrastination, academic/coursework demands, study/life balance, university/college environment, and financial problems are the most common stressors experienced; 90.1% of students use problem-focused coping and emotion-focused coping concurrently; there is a significant relationship between stressors and stress (p=0.00); and there is no significant relationship between coping and stress (p=0.127). Based on the results of the cox-regression test, it is known that stressor is the most significant variable on stress. Efforts from various parties are needed to help students manage stressors and reduce their level of stress. Key words: Stress, Stressor, Coping, Problem-focused Coping, Emotion-focused Coping, College Students
Read More
S-10300
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Mia Wiyarsih; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Anwar Hassan, Robiatul Adawiyah
Abstrak: Skripsi ini membahas gambaran stress pada orang tua yang memiliki anak cerebral palsy di YPAC Jakarta dan bagaimana strategi coping dalam menghadapi stressor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan stres yang terjadi pada orang tua yang memiliki anak cerebral palsy, mengetahui strategi coping yang digunakan oleh orang tua, bagaimana bentuk perilaku coping yang digunakan, dan apa dampak perilaku coping tersebut bagi orang tua. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap 18 orang, 9 informan orang tua, 7 informan guru pendamping, dan 2 informan pengasuh. Hasil penelitian mendapatkan orang tua mengalami gejala stress secara fisik dan psikologis, strategi coping berorientasi pada penyelesaian masalah yang dihadapi (Problem focused coping), sedangkan bentuk perilaku coping yang muncul yaitu Planfull Problem Soving, assistance Seeking, dan suppression of competing activities yang termasuk dalam Problem focused coping dan turning to religion, mental disengangement, positive reinterpretation and growth, acceptance, dan denial yang termasuk dalam Emotion focused coping. Dampak dari perilaku coping yang dilakukan orang tua yaitu Exercised Caution.
Kata kunci : stres, strategi coping, cerebral palsy
Read More
S-9189
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Viera Minayu Sasheeta; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Ahmad Syafiq, Rosmalita
S-9375
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hilmy Bravianto Kartono; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Evi Martha, Dadun
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dinamika secara mendalam mengenai burnout pada karyawan-karyawan PT. X di masa pandemi COVID-19, termasuk mengenai deskripsi, akibat, serta cara coping dari para karyawan tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam dan pemberian instrumen.
Read More
S-10834
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Henri Murti Prabowo; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Dadan Erwandi, Riana Eva
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran stres kerja karyawan dan melihat faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stres kerja. Penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif. Pengumpulan data melalui kuesioner dengan jumlah responden 52 orang. Hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan tingkat stres kerja didominasi karyawan yang mengalami tingkat stres tinggi 46,2%, tingkat stres menengah 40,4%, tingkat stres rendah 11,5%, dan tingkat stres sangat tinggi 1,9%. Perlu adanya strategi manajemen stres atau coping untuk mengelola stres yang terjadi pada karyawan PT. Bank X pada tahun 2016, sehingga dapat meningkatkan motivasi karyawan, produktivitas kerja, lebih siap menghadapi stres, dan menurunkan angka absensi karyawan. Kata kunci: Stres kerja, Tingkat Stres, Coping. Purpose of this research is to see description of work stress on employees and to get risk factors that related with work stress occurrence. This study is a descriptive survey research. The collecting data of this research through questionnaires with total of respondents 52 people. Result of this research shows work stress levels dominated by employees that have high stress level 46,2%, medium stress level 40,4%, low stress level 11,5%, and very high stress level 1,9%. There is a need about stress management strategies or coping to manage stress that occurs on employees PT. Bank X year 2016, so that increasing employee motivation, work productivity, prepared to deal with stress, and decrease employee absence number. Keywords : Work stress, Stress level, Coping.
Read More
S-9275
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitroh Nurbayani Habiebah; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Ika Malika
Abstrak: tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dan strategi coping pada mahasiswa program sarjana reguler Universitas Indonesia dengan menggunakan desain studi potong lintang. Pengambilan 361 sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan proporsi kuota berdasarkan rumpun keilmuan yang terdapat di Universitas Indonesia. Tingkat Stres diukur menggunakan Perceived Stress Scale (PSS10) dan strategi coping diukur menggunakan Brief-COPE yang dilakukan secara daring. Penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor PSS-10 sebesar 20,76 dari skala 5-37 dengan tingkat stres mahasiswa sebagian besar mengalami stres sedang (67,9%), tingkat stres ringan (16,6%), dan tingkat stres berat (15,5%) serta strategi coping yang lebih sering digunakan oleh mahasiswa program sarjana reguler Universitas Indonesia adalah problem-focused coping dengan rata-rata skor berdasarkan subskalanya sebesar 2,7584. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan problem-focused coping (p>0,005) dan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan emotion-focused coping (p<0,001). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diperlukan pembuatan program intervensi dan edukasi promosi kesehatan mengenai stres dan strategi coping bagi mahasiswa saat pandemi COVID-19.
Read More
S-10805
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Devi Indriastuty; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Tiara Amelia, Aliyah Cendanasari
Abstrak: Selama pandemik, tenaga kesehatan mempunyai peran penting untuk memberikan pelayanan kesehatan. Akibat tingginya kasus Covid-19 dapat menambah beban kerja serta risiko tertular mereka yang berakibat tidak hanya memberikan dampak fisik namun juga kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi stressor, persepsi terhadap stressor, coping yang digunakan, gejala yang dirasakan, dan hasil dari coping. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain rapid assessment procedures. Teori yang digunakan adalah teori Lazarus. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam pada 5 orang informan utama dan 2 orang informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pandemik Covid-19 pada tenaga kesehatan terdapat sumber stres (stressor) dari internal dan eksternal. Sebagian besar tenaga kesehatan mempersepsikan bahwa stressor menjadi hambatan. Sedangkan informan lainnya menyatakan stressor tidak menjadi hambatan justru menjadi tantangan. Sebagian besar informan mempersepsikan mampu mengatasi atau mengurangi stressor. Mereka juga merasa mendapat dukungan sosial dari keluarga, orang tua, dan rekan kerjanya. Berbagai macam gejala stres yang muncul berupa perubahan secara psikologis meliputi semangat untuk produktif berkurang, susah tidur, merasa jenuh, dan mudah marah. Sedangkan perubahan secara fisiologis meliputi gejala maag atau asam lambung meningkat, kelelahan, menggigil, dan banyak makan. Sebagian besar informan cenderung menggunakan Emotion Focused Coping dimana setelah melakukan coping tenaga kesehatan merasakan perasaan yang positif
During the pandemic, health workers have an important role in providing health services. Due to the high number of Covid-19 cases, it certainly adds to both the workload and the risk of contracting the disease among them. This was not only had a physical impact but also impact on mental health. This study aims to identify stressors, perception of stressors, coping strategies used to deal with stressors, symptoms felt by health workers, and outcomes of coping in health workers. This study used a qualitative method and a rapid assessment procedures design. The theory used was the theory of Lazarus. Data were collected through in-depth interview among 5 main informants and 2 key informants. This study found that there were internal and external stressors during the Covid-19 pandemic among the health workers. The majority of the health workers perceived that stressors are obstacles while some other informants perceived them neither as obstacle nor a threat, but as a challenge. Most of the informants perceived that they are able to overcome or reduce stressors. They also felt that they have social support from their family, parents, and coworkers. Various kinds of stress symptoms that appeared in the form of psychological changes include reduced enthusiasm for productivity, difficulty sleeping, feeling bored, and irritated. Meanwhile, physiological changes include symptoms of ulcers or increased stomach acid, fatigue, chills, and eating a lot. Most of the informants tend to use Emotion Focused Coping which after doing so, they felt positive feelings
Read More
S-10945
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alika Shameela; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Rico Kurniawan, Fifi Dwijayanti
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh dari coping pandemi COVID-19 dan penyesuaian perkuliahan terhadap depresi pada Mahasiswa Baru FKM UI Angkatan 2020. Disain studi dalam penelitian ini merupakan studi potong lintang. Sampel dalam penelitian adalah Mahasiswa Baru FKM UI Angkatan 2020. Sebanyak 139 sampel didapatkan dengan menggunakan purposive sampling. Analisis bivariat dilakukan menggunakan chi-square dan analisis multivariat dilakukan dengan mengunakan regresi logistik biner. Data dikumpulkan antara Mei - Juni 2021 melalui kuesioner online.
Read More
S-10667
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Susilo Wulan; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Mardiati Nadjib, Kurniasari, Budi Hartono, M. Lintang
Abstrak: Penyakit TB menempatkan beban luar biasa bagi penderita, keluarga, masyarakat,dan anggaran pemerintah. Selain kehilangan produktivitas kerja efek paling mendalam adalah penurunan tingkat kesejahteraan bahkan pemiskinan. Tujuanpenelitian ini menganalisis beban ekonomi yang ditanggung pasien dan anggota rumah tangga akibat penyakit Tuberculosis. Merupakan penelitian eksploratif deskriptif secara retrospektif dengan desain studi cross sectional. Sampel adalahpasien TB Paru BTA + dengan metode pengambilan sample probabilityproportional to size sebanyak 71 pasien.Estimasi total beban ekonomi akibat sakit TB di Kota Bengkulu adalah Rp7.259.600,- atau sebesar 28.48% dari rata-rata pendapatan rumah tangga. Komponen biaya yang paling dominan adalah biaya tidak langsung yaitu sebesar Rp 5.134..400,- atau 20.14% rata-rata pendapatan rumah tangga di ikuti biaya langsung sebesar Rp 2.125.200,- (8.34%) rata-rata pendapatan rumah tangga. Pasien dengan penghasilan rendah, umur lebih dari 43 tahun, tidak memiliki jaminan kesehatan, memiliki jumlah anggota rumah tangga lebih dari 4, melakukan coping strategy dan pernah menjalani rawat inap akan menangalami katastropik dibandingkan dengan kelompok lainnya, pada akhirnya mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan pemiskinan rumah tangga. Diperlukan kajian kebijakan kesehatan yang dapat melindungi rumah tangga dari semua aspek biaya karena sakit, khususnya TB dalam mengurangi pengeluaran kesehatan dalam biaya non medis maupun indirect cost. Kata kunci : Beban Ekonomi, Coping Strategy, Katastropik, Pemiskinan.
Tuberculosis puts a tremendous burden for patients, families, communities andgovernment budgets. In addition to the work productivity loss, the most profoundeffect is the decrease in the level of well-being even impoverishment. The purposeof this study is analyze the economic burden by patient and households as a resultof Tuberculosis. It is an explanatory retrospective descriptive study with crosssectional design. Total respondents were 71, they were pulmonary TB patientswith smear positive. Sampling technique used probability proportional to size.Estimated total economic burden of illness due to Tuberculosis int the Bengkulucity is Rp 7.259.600, which is 28.48% of the average household income. The mostdominant component costs are indirect costs amounting to RP 5.134.400,-whilethe direct cost is Rp 2.125.200,-. Patients with low income, age over 43 years, donot have health insurance, have a household size of more than 4, do copingstrategy and have ever hospitalized will experience catastrophic compared to othergroups, which then affecting the level of household welfare and poverty. It is aneed to produce a health policy with the that can protect householdsexpencesndue to do TB illness, especially expenses on non medical costs andindirect costs.Keywords: Economic Burden, Coping Strategy, catastrophic,impoverishment.
Read More
T-4150
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Joan Beatrix Merika; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Evi Martha, Leliana Lianty, Rachmawati Sanusi
Abstrak:

Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan neurologis yang memengaruhi interaksi sosial, komunikasi dan perilaku seseorang. Penyandang ASD di Indonesia saat ini berkisar 2,4 juta.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi coping terhadap kualitas hidup keluarga. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus yang dilakukan di Biro Psikologi BIG, DKJ dengan 4 orang tua yang memiliki anak ASD dan 2 informan kunci yang merupakan tokoh komunitas dan konselor di biro psikologi BIG. Hasil wawancara mendalam menunjukkan tidak semua orang tua memiliki pengetahuan dan penerimaan terhadap kondisi autisme. Sebagian besar keluarga memiliki sumber daya ekonomi yang baik sehingga mampu mengakses layanan terapi dan pendidikan. Sebagian orang tua mendapatkan dukungan keluarga dan komunitas. Seluruh keluarga menggunakan dua strategi coping saat menghadapi situasi sulit. Coping yang berfokus pada masalah terlihat melalui upaya konkrit mencari bantuan profesional dan fokus pada pemecahan masalah seperti konseling, terapi dan menyekolahkan anak di sekolah khusus, sedangkan coping yang berfokus pada emosi terlihat melalui aktivitas berdoa, beribadah, me time atau mencari hiburan. Kualitas hidup keluarga sangat dipengaruhi oleh interaksi antara personal attributes dan stable environment attributes.


Autism Spectrum Disorder (ASD) is a neurodevelopmental disorder that affects a person's social interaction, communication, and behavior. In Indonesia, the prevalence of ASD is estimated at 2.4 million individuals. This study aimed to explore the coping strategies and their impact on the quality of life of families. This qualitative study employed a case study approach conducted at the Psychology Bureau BIG, Jakarta, involving four parents of children with ASD and two key informants (a community leader and a counselor at the Psychology Bureau BIG). In-depth interviews revealed that not all parents knew about the causes of autism; two families had good acceptance of their child's ASD condition, while two others were still in denial. Most families had good economic resources, enabling them to access therapy and education services. Some parents received support from family and community. All families used both problem-focused and emotion-focused coping strategies when facing difficulties. Problem-focused coping was evident in concrete efforts such as seeking professional help and focusing on problem-solving, including counseling, therapy, and enrolling the child in special schools. Meanwhile, emotion-focused coping was observed through activities like praying, worshiping, self-care activities, or seeking entertainment. The interaction between personal attributes and stable environment attributes significantly influenced the family's quality of life.  

 

Read More
T-7213
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive