Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Agnes Butet Hanis; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Rita Damayanti, Dewi Damayanti
Abstrak:
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku aktivitas fisik masyarakat dewasa Kecamatan Cinere. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. 196 masyarakat dewasa Kecamatan Cinere berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner daring yang disebarkan lewat media sosial. Penelitian ini menunjukkan bahwa 75% masyarakat dewasa Kecamatan Cinere masih kurang beraktivitas fisik. Persepsi manfaat dan hambatan aktivitas fisik, jenis kelamin, IMT, dukungan keluarga dan teman merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku aktivitas fisik.
Read More
S-10716
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fahma Farihah; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Puput Oktamianti, Zakiah
Abstrak:
Read More
Stunting adalah masalah gizi serius di mana anak memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia mereka. Prevalensi stunting di Kabupaten Jombong, Jawa Timur, tahun 2022 masih tinggi sebesar 22,1%. Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting, yaitu pengetahuan, riwayat pendidikan, profesi atau pekerjaan orangtua, jenis kelamin, ASI eksklusif, kepemilikan jamban sehat, akses air bersih, status ekonomi keluarga di wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo Jombang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel adalah seluruh orangtua balita di wilayah kerja puskesmas yang memenuhi syarat inklusi dan eksklusi, dengan total sampel 73.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Tambakrejo Kabupaten Jombang sebesar 55%. Hal tersebut dipicu oleh 8 faktor yaitu pengetahuan ibu, riwayat pendidikan, status kerja, jenis kelamin anak, ASI ekslusif, kepemilikam jamban sehat, kesediaan air bersih, dan status ekonomi keluarga memiliki hubungan dengan stunting. oleh karena itu sebaiknya puskemas dapat melakukan tindakan yang lebih serius terhadap 8 faktor yang telah disebutkan seperti memberikan penyuluhan tentang pendidikan ibu hamil dan menyusui, pentingnya gizi yang cukup pada anak, penyuluhan kebersihan toilet dan air bersih serta pola asuh yang tepat bagi bayinya.
Stunting is a serious nutritional problem where children have a height that is not appropriate for their age. The prevalence of stunting in Jombong Regency, East Java, in 2022 is still high at 22.1%. This study aims to examine several factors related to the incidence of stunting, namely knowledge, educational history, parental profession or work, gender, exclusive breastfeeding, ownership of healthy latrines, access to clean water, family economic status in the working area of the Tambakrejo Jombang Health Center. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional design. The sample is all parents of toddlers in the work area of the health center who meet the inclusion and exclusion requirements, with a total sample of 73.The results of the study show that the incidence of stunting in the work area of the Tambakrejo health center, Jombang Regency is 55%. This is triggered by 8 factors, namely maternal knowledge, educational history, work status, gender of the child, exclusive breastfeeding, ownership of healthy latrines, availability of clean water, and family economic status have a relationship with stunting. Therefore, it is better for the Health Center to take more serious action against the 8 factors that have been mentioned, such as providing counseling on the education of pregnant and lactating women, the importance of adequate nutrition for children, counseling on the cleanliness of toilets and clean water, and the right parenting style for their babies.
S-11794
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
BS Titi Haerana; Promotor: Ratna Djuwita; Ko Promotor: Nurhayati Adnan Prihartono, Pandu Riono; Penguji: Syahrizal Syarif, Ella Nurlaella Hadi, Nastiti Kaswandani, Ridwan Ammirudin
Abstrak:
Anak yang kontak serumah dengan kasus indeks tuberkulosis berisiko tinggi tertular. Manajemen kontak merupakan kunci potensial menurunkan risiko kesakitan akibat tuberkulosis pada anak. Keluarga merupakan sasaran pendekatan yang tepat dimana tanggungjawab keluarga terhadap kesehatan anak. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh intervensi pencegahan keluarga (IPK) terhadap infeksi tuberkulosis anak dengan kontak serumah kasus indeks tuberkulosis di Kota Makassar. Desain penelitian quasi eksperimen dengan kelompok kontrol. Sampel menggunakan anak (≤ 5 tahun) dengan hasil uji tuberkulin negatif yang kontak serumah kasus indeks dewasa terkonfirmasi bakteriologis. Intervensi pencegahan keluarga dengan sasaran utama kasus indeks dan orangtua anak yang terdiri dari pendidikan kesehatan, pemberian masker, penerapan etiket batuk, dan peningkatan peran PMO keluarga diberikan selama 3 bulan kemudian outcome berupa infeksi tuberkulosis dinilai di akhir intervensi. Outcome dinilai berdasarkan hasil uji tuberkulin yakni penyuntikan uji mantoux/injeksi intradermal 0.1 ml larutan PPD RT-23 2 TU, interpretasi hasil dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan. Hasil penelitian menunjukkan intervensi mampu mencegah penularan infeksi tuberkulosis pada kontak balita dengan aRR = 0.576 95% CI 0.30-1.10 Artinya bila tidak mendapatkan intervensi maka risiko mengalami infeksi tuberkulosis pada kontak balita adalah (1/RR = 1/0.576) = 1.7 kali lipat. Intervensi mampu menurunkan risiko penularan tuberkulosis pada anak kontak serumah sebesar PF%=42.4% pada kelompok intervensi dan sebesar PFp%=28.4 % di populasi. Kesimpulan adalah intervensi pencegahan keluarga (IPK) berpengaruh terhadap infeksi tuberkulosis anak dengan kontak serumah kasus indeks tuberkulosis di Kota Makassar.
Read More
D-444
Depok : FKM-UI, 2021
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Joina Stella Ruhulessin; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Prastuti Soewondo, Purnawan Junadi, Anton Lailossa, Yuni Zahraini
Abstrak:
Read More
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis deteminan stunting pada balita 0-59 dari konsep intervensi gizi spesifik dan sensitive serta mengetahui besar kontribusi intervensi gizi spesifik dan sensitive dalam upaya penurunan stunting di Maluku. Jenis penelitian adalah kuantitatif non eksperimental dengan desain cross sectional atau potong lintang, menggunakan data sekunder Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Hasil penelitian menemukan bahwa determinan stunting pada balita dari konsep intervensi spesifik dan sensitive di Provinsi Maluku, yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kepemilikan jaminan Kesehatan, Program Keluarga Harapan (PKH), sumber air minum , fasilitas sanitasi dan PMT Balita. Sedangkan kontribusi yang diberikan intervensi spesifik dan sensitif adalah kecil terhadap penurunan stunting di Maluku, yang disebabkan tidak semua jenis intervensi diteliti dalam penelitian ini dan mengindikasikan bahwa setiap upaya intervensi tidak berdiri sendiri harus konvergen dan terintegrasi, harus mencakup semua kelompok sasaran serta mengedepankan kualitas implementasi intervensi di lapangan, sehingga meskipun pengaruhnya kecil namun tetap valid untuk terus ditingkatkan pelaksanaannya bagi penurunan stunting di Maluku.
This study was conducted to analyze the determinants of stunting in toddlers 0-59 from the concept of specific and sensitive nutrition interventions and to determine the contribution of specific and sensitive interventions in efforts to reduce stunting in Maluku. The type of research is quantitative non-experimental with a cross-sectional design, using secondary data from the 2022 Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI). The results found that the determinants of stunting in toddlers from the concept of specific and sensitive interventions in Maluku Province, namely Early Childhood Education (PAUD), ownership of health insurance, the Family Hope Program (PKH), drinking water sources, sanitation facilities and toddler PMT. While the contribution made by specific and sensitive interventions is small to the reduction of stunting in Maluku, which is due to not all types of interventions studied in this study and indicates that each intervention effort does not stand alone, must be convergent and integrated, must cover all target groups and prioritize the quality of intervention implementation in the field, so that even though the effect is small, it is still valid to continue to improve its implementation for reducing stunting in Maluku
T-7065
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fandita Tonyka Maharani; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Indri Hapsari, Hendra, Winda Kusumaningrum, Irma Setiawaty Wulandari
T-4924
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Octoviana Carolina; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Amal C. Sjaaf, Masyitoh, Indah Raksi Padmasari, Fify Mulyani
Abstrak:
Global Nutrition Report 2016 mencatat bahwa prevalensi stunting di Indonesia berada pada peringkat 108 dari 132 negara. Dalam laporan sebelumnya, Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 17 negara yang mengalami beban ganda gizi, baik kelebihan maupun kekurangan gizi Prevalensi stunting Provinsi DKI Jakarta dari 27,5% (tahun 2013) menjadi 17,7 % (tahun 2018), wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara 0,59% (tahun 2018) dan 0,5% (tahun 2019) menjadi 3,35% (tahun 2020), dan Wilayah Kecamatan Pademangan 0,7% (tahun 2018)dan 0,4% (tahun 2019) menjadi 6,42% (tahun 2020). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelayanan intervensi gizi spesifik integratif stunting di wilayah kerja puskesmas kecamatan Pademangan Jakarta Utara. Penelitian kualitatif dengan desain rapid assessment prosedur ini menggunakan data primer yang berasal dari wawancara mendalam serta FGD dan data sekunder yang berasal dari telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan belum optimalnya perencanaan dan penganggaran, kerjasama lintas sektoral serta pembagian kewenangan pada jajararan pemerintahan yang dapat menjadi potensi penghambat pada percepatan pencegahan stunting di wilayah kecamatan Pademangan terutama pada kualitas pelayanan intervensi gizi spesifik integratif stunting yang dilaksanakan di puskesmas Kecamatan Pademangan. Pada komponen input, perencanaan dan pengganggaran serta kerjasama lintas sektor dan pembagian kewenangan belum di laksanakan dengan implementasi langsung terkait integrasi stunting . Pada komponen proses, yaitu pelayanan yang di lakukan terhadap sasaran prioritas sudah di lakukan tetapi secara kualitas yaitu pengetahuan mengenai gizi berimbang dan kebiasaaan hidup sehat masih belum di laksanakan terutama oleh ibu menyusui dan remaja putri. Pada komponen output, kualitas pelayanan terutama pada Ibu memberikan asi eksklusif dan remaja putri mendapatkan tablet tambah darah masih belum tercapai. Peran dari keterlibatan lintas sektor serta edukasi dari tenaga kesehatan untuk menggiatkan para ibu guna memberikan asi eksklusif serta para remaja putri untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah perlu ditingkatkan dan didukung penuh.
Read More
T-6219
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nabila Andrawina; Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Sakri Sabatmaja
Abstrak:
Meningkatkan pengetahuan gizi pada anak menjadi landasan penting yang menentukan perilaku makan dan status gizi yang baik sejak dini , hingga mengurangi mortalitas dan morbitas dari masalah gizi dan kesehatan di masa depan. saat ini, intervensi melalui teknologi telah melahirkan game edukasi upaya potensial untuk menjangkau populasi muda, sehingga penelitian ini dibuat secara khusus untuk dapat membuktikan pengaruh pemberian pesan gizi seimbang lewat media game kartu digitaal "Hi, Banana!" dalam meningkatkan pengetahuan gizi yang pada anak usia sekolah dasar.
Read More
S-10599
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Maulidawati; Pembimbing: Adi Sasongko; Penguji: Tri Krianto, Ivo Syayadi
S-6668
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Aisyah Jasmine; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Masyitoh, Agus Rahmanto
Abstrak:
Hand hygiene merupakan salah satu bentuk pencegahan dan pengendalian infeksi yangdianggap efektif untuk melindungi pasien dan tenaga kesehatan dari penularan infeksiterkait pelayanan kesehatan (HAIs). Tenaga perawat sebagai tenaga kesehatan yangsering kontak langsung dengan pasien tentu memiliki peluang hand hygiene lebih banyakdibandingkan tenaga kesehatan lainnya. Namun, tingkat kepatuhan hand hygiene tenagaperawat di rumah sakit masih cenderung rendah. Banyak studi telah membahas strategiintervensi untuk meningkatkan kepatuhan hand hygiene pada perawat, tetapi studi danbukti yang dilakukan di Asia Tenggara masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untukmerangkum bukti dan informasi efektivitas strategi intervensi terhadap kepatuhan handhygiene perawat di rumah sakit berdasarkan studi dari negara-negara di Asia Tenggara.Penelitian dilakukan dengan metode tinjauan literatur yang menggunakan data sekunderdari basis data PubMed, Cochrane, CINAHL, dan Google Scholar. Studi yang didapatkanuntuk penelitian ini sejumlah 4 studi dari tiga negara berbeda, yakni Indonesia (n=2),Thailand (n=1), dan Vietnam (n=1). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepatuhanhand hygiene perawat di rumah sakit pada fase awal atau pra-intervensi masih rendah (<50%), dengan faktor utama yang dilaporkan mempengaruhi ketidakpatuhan hand hygienepada perawat yaitu kekeringan dan iritasi tangan setelah melakukan hand hygiene.Program edukasi menjadi bagian dari seluruh strategi intevensi pada setiap studi,menandakan program dapat diterapkan pada negara-negara di Asia Tenggara. Namun,strategi intervensi multifaceted improvement program menunjukkan dampak yang palingsignifikan pada peningkatan kepatuhan hand hygiene perawat di rumah sakit (27% pra-intervensi dan 77% pasca-intervensi). Strategi intervensi multimodal tercatat palingefektif meningkatkan kepatuhan hand hygiene dan mampu memberikan dampak yangberkelanjutan, jika ditunjang dengan pemantauan dan intervensi berkala.Kata kunci:Kepatuhan hand hygiene, intervensi, perawat, rumah sakit, tinjauan literatur.
Read More
S-10381
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Jennifer Vidya; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Pinondang Situmorang
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari media komik terhadap kecenderungan PMM pada remaja perempuan di SMA WR. Supratman 2 Medan. Media komik yang diberikan berbentuk webtoon. Penelitian menggunakan rancangan kuasi eksperimen, yang dilakukan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara tidak acak. Total sampel yang digunakan adalah sejumlah 63 siswi. Hasil penelitian diperoleh melalui kuesioner secara daring, menunjukan adanya pengaruh media komik terhadap perubahan pengetahuan PMM setelah diberikan media komik pada kelompok perlakuan (nilai p= 0,032).
Read More
S-10664
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
