Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Rahayu Puji Astuti; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Mila Tejamaya, Farida Tusarifariah
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor internal dan eksternal terhadap kelelahan yang terjadi pada pengemudi Bus Transjakarta Koridor 9. Variabel yang diteliti adalah usia, IMT, dan kuantitas tidur sebagai faktor internal.Shift kerja, durasi mengemudi, dan waktu istirahat sebagai faktor eksternal.Kelelahan diukur menggunakan kuesioner kelelahan subjektif dari IFRC. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan ringan.Umumnya kelelahan tersebut mengarah pada pelemahan aktivitas. Obesitas merupakan satu-satunya faktor dalam penelitian ini yang berhubungan dengan kelelahan yang terjadi pada pengemudi Bus Transjakarta Koridor 9 tahun 2014.Kata kunci : kelelahan subjektif, kuesioner IFRC.
Read More
S-8270
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nazarina; Promotor: Ratna Djuwita; Ko Promotor: Risatianti, Krisnawati Bantas; Penguji: Pradana Soewondo, Siti Madanijah, Julianty Pradono, Mondastri Korib Sudaryo, Besral, Ahmad Syafiq
Abstrak:
Prevalensi penyandang diabetes di Indonesia terus meningkat. Diabetes berisiko terhadap mortalitas dan morbiditas, seperti dislipidemia. Tatalaksana diabetes diantaranya terapi gizi berupa pemberian aturan diet melalui konseling gizi. Namun, kepatuahn diet penyandang diabetes rendah. Hal ini dimungkinkan karena perilaku makan penyandang diabetes yang resisten terhadap perubahan diet. Instrumen untuk mengukur perilaku makan di Indonesia belum ada dan belum ada yang menghubungkan perilaku makan diabetes dengan kejadian dislipidemia. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen berupa kuesioner perilaku makan yang sahih dan dipercaya untuk mengukur perilaku makan diabetes, kemudian perilaku makan tersebut dihubungan dengan kejadian dyslipidemia Pengembangan kuesioner perilaku makan diabetik (KPMD) dilakukan dengan terlebih dahulu diskusi kelompok terarah (DKT) pada 30 responden diabetes yang merupakan anggota Persadia DPC Bogor Informasi peralaku makan dari DKT di buat transkrip dan matriks dan yang kemudia diidentifikasi menjadi tema (dimensi) dan sub-tema (item pertanyaan) pada setiap dimensi. Hasilnya diperoleh KPMD yang sahih factor loading 0,33 1,00 dan dipercaya cronbach > 0,6, dengan 4 dimensi perilaku makan, yaitu eksternal, restraint, emosional, dan kecepatan makan. Kuesioner perilaku makan diabetik yang sahih dan dapat dipercaya yang dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan untuk menilai perilaku makan diabetes meskipun masih harus dikembangkan lagi dengan subjek yang lebih hetegogen dalam status pekerjaan, usia, dan sosial-budaya. Oleh karena perilaku makan behubungan dengan dislipidemia, maka penyandanng diabetes sebaiknya menyadari perilaku makan yang dimilki, seperti perilaku makan eksternal. Pada penyandang diabetes yang memiliki perilaku makan eksternal sebaiknya tidak menyimpan atau menyetok makanan yang siap untuk dimakan dan meletakan makanan mudah terlihat. Hal ini juga perlu dukungan keluarga agar tidak meletakan makan yang mudah terlihat bagi anggota keluarga yang diabetes
Read More
D-439
Depok : FKM-UI, 2021
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ika Fitria Elmeida; Promotor: Endang L. Achadi; Ko Promotor: Dwiana Ocviyanti; Penguji: Asri C. Adisasmita, Trihono, Atmarita, Besral, Siti Nurul Qomariyah, Trisari Anggodowati
Abstrak:
Latar Belakang: Mengumpulkan data berupa pelaporan ibu (self reported) adalah metode yang sering dipakai oleh peneliti karena ini praktis dan relatif murah. Meskipun data jawaban ibu mengenai pengalaman melahirkan dengan komplikasi persalinan mereka sering dipakai tetapi validitas dari data ini sangat jarang dikonfirmasi Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertanyaan apakah yang paling tepat untuk menggambarkan komplikasi persalinan yang dialami untuk digunakan dalam penelitian survei Metode:Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mixed method. Tahap konstruksi model dilakukan secara kualitatif, dengan Indepth Interview kepada 12 orang informan kunci dan 4 orang informan pendukung. Selanjutnya dilakukan pembentukan instrumen untuk dipakai sebagai kuesioner kuantitatif untuk pengumpulan data dengan desain studi potong lintang pada 300 responden. Analisis yang digunakan adalah regresi logistik untuk menentukan pertanyaan tentang komplikasi yang paling prediktif, dan menentukan nilai akurasi, sensitivitas dan spesifisitas dari tiap item pertanyaan. Survei dilakukan dengan dua kali pengamatan yaitu pengamatan pertama ketika di rumah sakit dan pengamatan kedua dengan mengunjungi rumah ibu setelah tiga bulan kemudian Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa kuesioner ini dapat dipakai untuk penelitian survei yang menanyakan akurasi jawaban ibu tentang komplikasi persalinan pre-eklampsi, perdarahan, dan distosia, dengan nilai akurasi tertinggi 0,93, se. 90,7% dan sp.98,2% pada kuesioner untuk pre- eklampsi, akurasi: 0,84, se.73,3% dan sp. 99,1% untuk kuesioner perdarahan dan nilai akurasi: 0,96, se.97,3%, sp. 98,7% untuk kuesioner distosia. Simpulan: daftar pertanyaan untuk ketiga kelompok komplikasi persalinan ini mempunyai nilai akurasi yang tinggi yaitu di atas 70%. Waktu survei di rumah sakit maupun di rumah ibu keduanya sama baik. Disarankan kepada institusi penelitian agar dapat menggunakan instrumen ini karena terbukti mempunyai tingkat akurasi yang baik.
Read More
D-442
Depok : FKM-UI, 2021
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Azhary Azwar; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Baiduri, Hendra, Anton Ojong, Amirullah
T-4854
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Wennas; Pembimbing: Dumilah Ayuningyas; Penguji: Puput Oktamianti, Astrid Saraswati, Budiman Widjaja
Abstrak:
Komunikasi antar profesi kesehatan merupakan ciri dari kualitas kesehatan dan penentu kesejahteraan pasien. Persepsi perawat terhadap kualitas komunikasi antara perawat dengan dokter mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi persepsi perawat terhadap kualitas komunikasi perawat dengan dokter di Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam 2017. Penelitian dilakukan secara potong lintang dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan menggunakan kuesioner kepada 98 orang perawat permanen di Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam, serta melakukan wawancara kepada 5 orang informan sebagai data pendukung pada penelitian kualitatif. Gambaran Persepsi perawat terhadap kualitas komunikasi antara perawat dan dokter di Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam tahun 2017 memperlihatkan 61.2% adalah baik. Faktor kesempatan, informasi, dukungan, sumber daya tidak mempengaruhi persepsi perawat, masih ada faktor lain yang mempengaruhi persepsi perawat dan belum dibahas dalam penelitian ini Kata kunci: Perawat, Persepsi, Kuesioner, Kualitas komunikasi perawat-dokter
Communication and collaboration among different health professions is a hallmark of health quality and patient welfare determinants. The nurse's perception of the quality of communication between nurse and physician affects the quality of service to the patient. The purpose of this study to determine the factors that influence the nurse's perception of the quality of nurse communication with doctors at Santa Elisabeth Hospital Batam in 2017. The study was cross-sectional with quantitative and qualitative approach, using questionnaires to 98 permanent nurses at Santa Elisabeth Hospital Batam, and interviewed 5 informants as supporting data on qualitative research. The nurse's perception of communication quality between nurse and doctor at Santa Elisabeth Hospital Batam 2017 shows 61.2% is good. Factors of opportunity, information, support, resources do not affect the perception of nurses, there are still other factors that influence the perception of nurses and have not been discussed in this study Keywords: Nurse, Perception, Questionnaire, Nurse-doctor communication.
Read More
Communication and collaboration among different health professions is a hallmark of health quality and patient welfare determinants. The nurse's perception of the quality of communication between nurse and physician affects the quality of service to the patient. The purpose of this study to determine the factors that influence the nurse's perception of the quality of nurse communication with doctors at Santa Elisabeth Hospital Batam in 2017. The study was cross-sectional with quantitative and qualitative approach, using questionnaires to 98 permanent nurses at Santa Elisabeth Hospital Batam, and interviewed 5 informants as supporting data on qualitative research. The nurse's perception of communication quality between nurse and doctor at Santa Elisabeth Hospital Batam 2017 shows 61.2% is good. Factors of opportunity, information, support, resources do not affect the perception of nurses, there are still other factors that influence the perception of nurses and have not been discussed in this study Keywords: Nurse, Perception, Questionnaire, Nurse-doctor communication.
B-1888
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Linda Susanti; Pembimbing: Kusdinar Achmad; Penguji: Besral, Wachyu Sulistiadi, Dede Sri Mulyana, Verdhany Puspitasari
Abstrak:
Kuesioner yang sahih merupakan persyaratan untuk menghasilkan data pengukuran yang akurat. Kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang relevan dengan keadaan yang diukur didapatkan data pengukuran yang valid dan sesuai sasaran. Data yang berasal dari hasil pengukuran digunakan sebagai alat evaluasi untuk melakukanperbaikan dalam menentukan keputusan sesuai dengan masalah yang spesifik dan prioritas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan validitas pada dua kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta. Pengukuran kepuasan pasien di instalasi hemodialisis dengan menggunakan Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Hemodialisa dan kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta dengan model servqual. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan analisis data kuantitatif yang meliputi analisis univariat untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien berdasarkan dua kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta, dan analisis bivariat untuk mengukur validitas Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Hemodialisa yang dibandingkan dengan kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji model servqual. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa pada uji validitas sewaktu dan prediktif Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Hemodialisa menunjukkan nilai sensitivitas 81,3 %, spesifisitas 35,7%, NPP 59,1% dan NPN 62,5%. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Hemodialisa kurang valid dalam mengukur kepuasan pasien setelah dibandingkan dengan instrumen kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis model servqual. Kata kunci: Validitas, kuesioner, kepuasan pasien, hemodialisis, servqual A valid questionnaire is a requirement to produce accurate measurement data. Questionnaires consisting of several questions relevant to the measured condition obtained valid measurement data and targeted. The data derived from the measurement results are used as an evaluation tool to make improvements in determining decisions according to specific problems and priorities. This study aims to compare the validity of two patient satisfaction questionnaires to services at hemodialysis installation of Haji Jakarta Hospital. Measuring patient satisfaction at hemodialysis installation by using Patient / Family Perception Evaluation Instrument on Hemodialisa Nursing Care Quality and patient satisfaction questionnaire on service at hemodialysis installation of Haji Hospital Jakarta with servqual model. The study used cross sectional design with quantitative data analysis which included univariate analysis to get description of patient satisfaction level based on two patient satisfaction questionnaires to service at hemodialysis installation of Haji Jakarta Hospital, and bivariate analysis to measure validity of Patient / Family Perception Evaluation Instrument on Nursing Care Quality Hemodialysis compared with patient satisfaction questionnaire to service in hemodialysis installation Haji Hospital servqual model. The results and discussion of the research indicate that in the validity test at the time and predictive of Patient / Family Perception Evaluation Instrument on Hemodialisa Nursing Quality showed 81,3% sensitivity value, 35,7% specificity, 59,1% NPP and NPN 62,5%. The results of this study indicate that Patient / Family Perception Evaluation Instrument on Hemodialysis Nursing Quality is less valid in measuring patient satisfaction after compared with patient satisfaction instrument to service in servqual hemodialysis model installation. Keywords: Validity, questionnaires, patient satisfaction, hemodialysis, servqual
Read More
T-5106
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yeninda Harumsari; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Mieke Savitri, Ni Made Diah Permata
S-8423
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Megapuspadewi Rolasma; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Baiduri Widanarko, Kusmanto
S-9013
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Pristi Dwi Puspitasari; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Abdul Kadir, Robiana Modjo, Supriadi, Benedictus Kristo Wijayanto
Abstrak:
Read More
Tunjuk sebut merupakan teknik yang mengkombinasikan fungsi mata, gerakan tangan, mulut, otak, dan telinga untuk mencegah terjadinya kesalahan pada manusia. PT XYZ menerapkan tunjuk sebut secara resmi untuk mencegah kesalahan pada masinis sejak tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor individu, tempat kerja, pekerjaan dan organisasi terhadap performansi penerapan tunjuk sebut. Pengumpulan data diawali dengan proses wawancara terhadap tujuh informan untuk mendalami penerapan tunjuk sebut di perusahaan, mengkonfirmasi variabel yang disusun dari telaah literatur dan mengeksplorasi kondisi faktual di perusahaan. Selanjutnya data dikumpulkan dari 414 masinis melalui pengisian kuesioner. Distribusi performansi tunjuk sebut pada masinis menunjukkan bahwa 51,9% masinis menujukkan performansi tunjuk sebut baik, sedangkan 48,1% masinis menunjukkan performansi tunjuk sebut kurang. Hasil pengujian menggunakan chi square pada Confidence Interval (CI) 95% menunjukkan bahwa faktor individu yang berhubungan dengan performansi tunjuk sebut adalah usia, jabatan, pengalaman individu, kesadaran risiko, acceptance terhadap tunjuk sebut dan kesadaran diri. Sedangkan faktor tempat kerja yang berhubungan dengan performansi tunjuk sebut adalah otomasi kabin lokomotif, peralatan monitoring lokomotif, dan lingkungan kabin lokomotif. Faktor pekerjaan yang berhubungan dengan performansi tunjuk sebut adalah jenis kereta api yang sering didinasi oleh masinis, tingkat monoton dan kejelasan instruksi kerja. Faktor organisasi juga berhubungan dengan performansi tunjuk sebut diantaranya organizational leadership and commitment, prosedur tunjuk sebut, insentif keselamatan, masukan keselamatan, informasi keselamatan dan budaya keselamatan. Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor individu, tempat kerja, pekerjaan dan organisasi berkaitan dengan kepatuhan dan konsistensi pelaksanaan tunjuk sebut di PT XYZ.
Pointing-and-calling is a technique that combines the functions of the eyes, hand movements, mouth, brain, and ears to prevent human error. PT XYZ has been officially implementing the pointing-and-calling to prevent train driver errors since 2012. This study aims to analyze the association of individual, workplace, job, and organizational factors with the performance of the pointing-and-calling implementation. Data collection began with an interview process with seven informants to explore the implementation of pointing-and-calling, confirm the variables compiled from the literature review, and explore the factual conditions in the company. Furthermore, data were collected from 414 train drivers through questionnaires. The distribution of pointing-and-calling performance among train drivers shows that 51,9% demonstrated good indicator performance, while 48,1% demonstrated poor indicator performance. The results of testing using chi-square at 95% Confidence Interval (CI) showed that individual factors associated with the performance of the pointing-and-calling implementation are age, position, individual experience, risk awareness, acceptance of designation, and self-awareness. While workplace factors associated with the performance of the pointing-and-calling implementation are locomotive cabin automation, locomotive monitoring equipment, and locomotive cabin environment. Job factors that are related to the performance of the pointing-and-calling implementation are the type of train that is often nominated by the train driver, the level of monotony, and the clarity of work instructions. Organizational factors also associated with the performance of the pointing-and-calling implementation include organizational leadership and commitment, pointing-and-calling procedures, safety incentives, safety feedback, safety information, and safety culture. The findings indicate that individual, workplace, job, and organizational factors are associated with the compliance and consistency of pointing-and-calling implementation.
T-7346
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ridha Amini Insyania Saragih; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Abdul Kadir, Dadan Erwandi, Andi Muhammad Nurfadli, Annas Zulkarnain
Abstrak:
Read More
Kecelakaan lalu lintas di Indonesia tahun 2019 mencapai angka 116.411 kasus, dan di kota Medan tahun 2020 mencapai 6.083 kasus. Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengemudi angkutan penumpang merupakan masalah yang tidak dapat dikesampingkan dikarenakan dapat menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi, cidera dan kerusakan pada properti serta berpengaruh pada pengguna jalan umum lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku mengemudi pada pengemudi angkutan penumpang di Kota Medan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi dan sampel dari penelitian adalah pengemudi angkutan penumpang dengan jumlah sampel 357 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Driving Behaviour Questioner (DBQ). Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan kuantitatif, analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Uji statistik menggunakan chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat keselahan 5% (CI=95% dan α=5%) dan multivariat regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan dari 357 orang responden terdapat 180 responden dengan perilaku mengemudi berisiko tinggi. Variabel yang memiliki hubungan signifikan dan berpengaruh terhadap perilaku mengemudi pada pengemudi angkutan umum di kota Medan adalah usia yang terdiri atas kategori dibawah 35 tahun, 35-45 tahun, dan diatas 45 tahun, jenis kelamin, tingkat pendidikan pengemudi, pengalaman mengemudi, waktu kerja per hari dan jenis kendaraan.
Traffic accidents in Indonesia in 2019 reached 116,411 cases, while at Medan in 2020, it reached 6,083 cases. The rate of traffic accidents involving public transport drivers is a problem that cannot be ruled out because it can cause high mortality, injury and damage to property and affect other public road users. This study aims to analyze the factors that influence driving behavior in public transport drivers in Medan. This research is a quantitative research with a cross sectional study design. The population and sample of the study were passenger transport drivers with 357 respondents as the sample of the research. The research instrument used was the Driving Behaviour Questioner (DBQ) questionnaire. The data obtained were analyzed with a quantitative approach, data analysis using univariate, bivariate and multivariate analysis. Statistical test using chi square with 95% confidence interval and 5% level of error (CI =95% and a=5%) and multivariate logistic regression. The results showed that from 357 respondents, there were 180 respondents with high-risk driving behavior. Variables that have a significant relationship and influence on driving behavior in public transportation drivers in Medan are ages consisting of categories under 35 years, 35-45 years, and over 45 years, gender, driver education level, driving experience, working time per day and type of vehicle.
T-6702
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
