Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Miranda Astari; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Triyanti, Fajrinayanti
Abstrak: Penelitian ini menjelaskan tentang gambaran sikap, norma subjektif, perceived behavioral control, dan intensi dalam menggunakan layanan pesan antar makanan daring pada mahasiswa Universitas Indonesia selama COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang diikuti sebanyak 213 responden dengan mengisi kuesioner daring berbasis google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49,8% mahasiswa UI sering menggunakan layanan pesan antar makanan saat jam makan malam, dimana makanan cepat saji dan boba drinks adalah makanan yang paling sering dipesan. Selain itu, 59,6% mahasiswa UI memiliki sikap yang positif, 57,3% mahasiswa UI memiliki pengaruh motivasi yang tinggi dari orang lain, 55,9% mahasiswa UI memiliki faktor pendukung yang besar, dan 61,5% mahasiswa UI memiliki intensi yang tinggi dalam menggunakan layanan pesan antar makanan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat mahasiswa UI sadar akan pentingnya menerapkan perilaku makan sehat.
Kata kunci: intensi, perilaku makan, layanan pesan antar makanan secara daring, mahasiswa

This research explained about the description of attitude, subjective norms, perceived behavioral control, and intentions on using online food delivery service to college students at Indonesia University during COVID-19. This research used the quantitative method with cross sectional study design. This research used purposive sampling technique that were joined by 213 respondents with fill the online questionnaire based on google form. The result of the research showed that 49,8% of UI students often used online food delivery services at dinner time, where fast food and boba drinks are foods that are often ordered. Moreover, 59,6% of UI students have a positive attitude, 57,3% of UI students have a high motivational effect from the others, 55,9% of UI students have a great supporting factors, and 61,5% of UI students have a high intention on using online food delivery service. The result of the research is expected to make UI students to be aware of the importance of implementing healthy eating behavior.
Key words: intention, eating behavior, online food delivery service, college student
Read More
S-10346
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ghevira Aulia Sahara; Pembimbing: Nurul Dina Rahmawati; Penguji: Triyanti, Fajrinayanti
Abstrak:

Masalah kekurangan gizi pada balita usia 12–59 bulan masih menjadi tantangan besar di Indonesia, termasuk di Kota Depok. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Pangan Lokal merupakan salah satu upaya intervensi yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki status gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian PMT Pemulihan Berbasis Pangan Lokal dan faktor-faktor lain terhadap kenaikan berat badan balita di Puskesmas Cimpaeun Kota Depok Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel terdiri dari 71 balita usia 12–59 bulan yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan data sekunder dari Puskesmas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60,6% balita mengalami kenaikan berat badan yang adekuat setelah mengikuti program PMT Pemulihan Berbasis Pangan Lokal. Terdapat hubungan yang signifikan antara kesesuaian pemberian PMT Pemulihan Berbasis Pangan Lokal dengan kenaikan berat badan balita (p = 0,027; OR = 4,464; 95% CI: 1,155–17,252), yang berarti balita yang menerima PMT Pemulihan Berbasis Pangan Lokal tidak habis memiliki risiko 4,464 kali lebih besar untuk mengalami kenaikan berat badan yang kurang dibandingkan dengan balita yang menerima PMT habis terdapat hubungan yang signifikan antara infeksi dengan kenaikan berat badan (p = 0,015). Balita yang mengalami infeksi memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami kenaikan berat badan. Sementara itu, variabel seperti pola makan, pendidikan ibu, pengetahuan, pola asuh, kunjungan posyandu, dan PHBS tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kenaikan berat badan balita.


Malnutrition among children aged 12-59 months remains a major challenge in Indonesia, including in Depok City. Local Food-Based Supplementary Feeding (PMT) is one of the government's intervention efforts to improve children's nutritional status. This study aims to determine the relationship between the provision of Local Food-Based Recovery PMT and other factors on toddler weight gain at the Cimpaeun Health Center in Depok City in 2024. This study used a cross sectional design with a quantitative approach. The sample consisted of 71 toddlers aged 12-59 months who were purposively selected. Data were collected through questionnaires and secondary data from the health center. The results showed that 60.6% of toddlers experienced adequate weight gain after participating in the Local PMT program. There was a significant association between the appropriateness of the provision of local PMT and weight gain (p = 0.027; OR = 4.464; 95% CI: 1.155-17.252), meaning that toddlers who received inadequate local food-based recovery PMT had a 4.464 times greater risk of underweight gain compared to toddlers who received inadequate PMT. There was a significant association between infection and weight gain (p = 0.015). Infected toddlers had a higher tendency to gain weight. Meanwhile, variables such as diet, mother's education, knowledge, parenting, posyandu visits, and PHBS did not show a significant relationship with toddler weight gain. 

Read More
S-11937
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abraham Theodore; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Fajrinayanti
Abstrak:
Emotional eating merupakan perilaku konsumsi makanan secara berlebihan sebagai respons terhadap emosi negatif, dan dapat terjadi baik pada individu dengan berat badan normal maupun yang mengalami obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres, kualitas tidur, aktivitas fisik, jenis kelamin, uang saku, beban akademik, persepsi body image, dan self-esteem dengan perilaku emotional eating pada mahasiswa S1 Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sebanyak 164 responden terlibat dalam penelitian melalui pengisian kuesioner daring menggunakan teknik quota sampling pada April–Mei 2025. Analisis dilakukan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 59,1% responden memiliki kecenderungan Emotional eating, lalu sebagian besar responden memiliki kualitas tidur buruk (82,3%), stres sedang (53,7%), aktivitas fisik rendah (61,0%), jenis kelamin perempuan (56,1%), uang saku >Rp400.000 per minggu (62,8%), serta beban akademik tinggi (57,9%). Mayoritas juga memiliki persepsi body image positif (68,3%) dan self-esteem baik (64,6%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa semua variabel independen yang diteliti memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku emotional eating (p < 0,05). Di antara variabel-variabel tersebut, beban akademik dikonsiderasi sebagai faktor dominan yang berhubungan dengan estimasi paling presisi, nilai odds ratio (OR) menunjukkan sebesar 0,023 (95% CI: 0,002–0,257), yang menunjukkan bahwa mahasiswa dengan beban akademik tinggi berisiko 97,7% lebih besar mengalami emotional eating dibandingkan mahasiswa dengan beban akademik rendah.

Emotional eating is an effort to cope with distressing emotions is a common eating pattern in which people often consume large amounts of food even when their physical hunger is not present. This behavior can occur in individuals with normal weight and those who are overweight or obese. This study explored the relationship between stress levels, sleep quality, physical activity, gender, weekly allowance, academic workload, body image perception, and self-esteem with emotional eating among undergraduate students at the Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia. A quantitative approach with a cross-sectional design was used. Data were collected through an online questionnaire between April and May 2025 using a quota sampling technique. Data analysis was performed using chi-square tests and logistic regression. The findings The results showed that 59.1% of respondents demonstrated tendencies toward emotional eating. Most participants reported poor sleep quality (82.3%), moderate stress levels (53.7%), low physical activity (61.0%), were female (56.1%), had a weekly allowance above IDR 400,000 (62.8%), and experienced high academic workload (57.9%). In addition, the majority had a positive body image perception (68.3%) and good self-esteem (64.6%). Bivariate analysis revealed that all independent variables were significantly associated with emotional eating (p < 0.05). Among these, academic workload emerged as the most dominant factor, with a precise estimate and an odds ratio (OR) of 0.023 (95% CI: 0.002–0.257), indicating that students with a high academic workload were 97.7% more likely to experience emotional eating compared to those with a low workload.
Read More
S-11917
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Misaroh Ibrahim; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Helda; Rustam Effendi, Fajrinayanti
T-4081
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratri Aprianda; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Besral, Sri Muljati, Fajrinayanti
Abstrak: Pemberian ASI eksklusif memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup bayi. Namun pemberian ASI eksklusif diIndonesia khususnya di wilayah perkotaan masih cukup rendah. Sementara itu,kejadian kehamilan tidak diinginkan di Indonesia cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kehamilan tidak di inginkan dan hubungannya dengan pemberian ASI eksklusif. Penelitian menggunakan desain potong lintang menggunakan data sekunder Riset Kesehatan Dasar 2010.

Hasil analisis menemukan bahwa sebagian besar ibu di wilayah perkotaan tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dan ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan cukup tinggi. Setelah dikontrol oleh variabel umur ibu, statuspekerjaan ibu, jumlah anak, pelayanan antenatal dan pemberian ASI segera, ibuyang mengalami kehamilan tidak diinginkan cenderung tidak memberikan ASIeksklusif pada kelompok umur 20-35 tahun, tidak bekerja, dan pelayanan antenatal sesuai K4, sedangkan cenderung memberikan ASI eksklusif pada kelompok umur kurang dari 20 dan lebih dari 35 tahun, bekerja, dan pelayanan antenatal tidak sesuai K4.

Kata kunci : Kehamilan tidak di inginkan, ASI eksklusif, perkotaan
Exclusively breastfeeding have an important role to maintain health and thesurvival of the infant. However, the prevalence of exclusively breastfeeding inIndonesia particularly in the urban areas is quite low. Meanwhile, the incidence ofunintended pregnancy in Indonesia is quite high. This research aims to know thedescription of unintended pregnancy and its association to exclusively breastfeeding. Research is using cross sectional design study which use thesecondary data analysis of National Basic Health Research 2010.

Results of theanalysis found that most of the mothers in urban areas were not exclusively breastfeed their baby and the incidence of unintended pregnancy is quite high.After controlled by maternal age, maternal employment status, parity, antenatalcare, and immediate breastfeeding, mothers with unintended pregnancy were lesslikely to breastfeed their baby if their age were under 20 and above 35 years old,unemployed, and did not access adequate antenatal care, whereas mothers weremore likely to breastfeed if their age were 20-35 years old, employed, and did notaccess antenatal care.

Keywords : Unintended pregnancy, exclusively breastfeeding, urban areas
Read More
T-4089
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vierto Irrenius Girsang; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Ratna Djuwita, Sulistyo, Fajrinayanti
T-4093
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mochammad Rifky Fail Hassan; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Fajrinayanti
Abstrak: Mie instan merupakan produk olahan makanan kemasan yang sangat populer di Indonesia. Menurut Susenas, Indonesia menjadi negara dengan konsumsi mie instan terbesar kedua di dunia. Namun, konsumsi mie instan secara berlebihan memiliki efek meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi konsumsi mie instan serta mengetahui perbedaan tingkat konsumsi mie instan berdasarkan karakteristik individu, penggunaan label pangan, pengaruh klaim produk, kepentingan konsumen terhadap produk, ketersediaan mie instan di rumah, perilaku merokok dan pengaruh keluarga pada mahasiswa Universitas Indonesia tahun 2022. Data dikumpulkan melalui kuesioner secara daring kepada mahasiswa UI dengan yaitu 253 mahasiswa aktif semester 4 dan 6. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dan menggunakan analisis statistik univariat serta bivariat (Chi-Square). Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 69,2% mahasiswa UI mengonsumsi mie instan kategori tinggi (≥1x/minggu) dalam satu bulan terakhir. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara pengaruh keluarga dengan konsumsi mie instan. Peneliti menyarankan agar mahasiswa dapat lebih sadar pentingnya membatasi konsumsi mie instan untuk makan sehari-hari serta mengajak teman untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat. Pada orang tua agar memberikan contoh pola makan yang sehat sehingga menjadi pengaruh baik kepada anaknya. Universitas Indonesia dapat memberikan edukasi kebutuhan gizi dan makanan sehat kepada mahasiswa
Read More
S-10911
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muthia Syifa Rahmadina; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Trini Sudiarti, Fajrinayanti
Abstrak: Emotional eating merupakan perilaku makan berlebih sebagai mekanisme koping terhadap emosi negatif yang dirasakan. Emotional eating mulai muncul sejak fase remaja. Emotional eating dapat menyebabkan obesitas, eating disorder, dan penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stres, citra tubuh, pengaruh teman sebaya, pola asuh orang tua, penggunaan media sosial, jenis kelamin, kualitas tidur, dan regulasi emosi dengan perilaku emotional eating pada remaja di SMA Sejahtera 1 Kota Depok tahun 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2022 dengan cara menyebarkan kuesioner online. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan didapatkan 174 responden yang merupakan siswa/i kelas X dan XI SMA Sejahtera 1 Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,3% responden melakukan emotional eating. Terdapat hubungan yang signifikan antara stres dengan emotional eating (p-value=0,026) dan terdapat perbedaan rata-rata skor pengaruh teman sebaya yang signifikan pada kelompok dengan dan tanpa emotional eating (p-value=0,025). Stres berat berisiko 6,476 kali lebih besar untuk melakukan emotional eating. Peneliti menyarankan agar Dinas Kesehatan dan pihak sekolah dapat memberikan edukasi cara koping stres yang baik. Orang tua dapat lebih memperhatikan kesehatan mental remaja dan memberikan pola asuh yang baik kepada anaknya.
Emotional eating is an overeating behavior as a coping mechanism for negative emotions that emerges in adolescents. Emotional eating cause obesity, eating disorders, and non-communicable diseases. This study aims to determine the relationship between stress, body image, peer influence, parental rearing styles, social media use, sex, sleep quality, and emotion regulation with emotional eating behavior among adolescents at SMA Sejahtera 1 Depok in 2022. Data for this cross-sectional quantitative study were collected in March 2022 by distributing online questionnaires. The samples were grade X and XI students from SMA Sejahtera 1 who were chosen by using purposive sampling techniques (n=174). The result of this study showed that there are about 52,3% of respondents who has an emotional eating tendency. There is a significant relationship between stress and emotional eating (p-value=0,026) and there is a significant difference in the mean of peer influence score in the group with and without emotional eating (p-value=0,025). Severe stress increases the risk of emotional eating by 6.476 times more than moderate and mild stress. Teachers and the Department of Health can teach adolescents how to effectively control their stress. Parents can utilize effective parental rearing styles and pay closer attention to their children's mental health.
Read More
S-11037
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fadillah Agy Wahyuni; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Fajrinayanti
Abstrak: Eating disorders merupakan suatu jenis penyakit mental dan fisik yang serius dimana penderitanya mengalami gangguan perilaku makan yang parah dan bisa berakibat fatal, seperti meningkatkan risiko melahirkan bayi BBLR, pendarahan selama kehamilan, hipertensi, aborsi spontan, kelahiran prematur, hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan K-Pop, body image dan faktor lainnya terhadap risiko eating disorders pada remaja putri pnggemar K-Pop di DKI Jakarta Tahun 2022. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara daring dengan metode quota sampling melalui pengisian kuesioner online oleh responden (n=140). Hasil penelitian menunjukkan 92,1% responden memiliki risiko eating disorders. Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara paparan K-Pop (p value 0,042), body image (p value 0,027) dan tingkat stres (0,018) terhadap risiko eating disorders. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan untuk dilakukan pembuatan media edukasi bagi remaja agar lebih bijak dalam bermedia sosial dan menyaring budaya asing yang diterima, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap eating disorders
Eating disorders are serious mental and physical illnesses in which sufferers experience severe eating disorders that can be fatal, such as increasing the risk of giving birth to a low birth weight baby, bleeding during pregnancy, hypertension, spontaneous abortion, premature birth, and even death. This study aims to determine the relationship between exposure to K-Pop, body image, and other factors on the risk of eating disorders in young female K-Pop fans in DKI Jakarta in 2022. The study used quantitative methods with a cross-sectional study design. Data collection was carried out online using the quota sampling method by filling out online questionnaires by respondents (n = 140). The results showed that 92.1% of respondents had a risk of eating disorders. The results of the chi-square test showed that there was a significant relationship between exposure to K-Pop (p-value 0.042), body image (p-value 0.027), and stress level (0.018) on the risk of eating disorders. Based on the results of this study, the authors suggest creating educational media for teenagers to be wiser in using social media and filtering foreign cultures that are accepted as well as increasing awareness about eating disorders
Read More
S-11053
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Syifa Zahra; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Ahmad Syafiq, Fajrinayanti
Abstrak: Pelaksanaan program Posyandu saat ini dinilai belum maksimal. Masalah yang dihadapi salah satunya adalah kurangnya keterampilan yang dimiliki kader. Hal ini semakin di perparah oleh kondisi COVID-19 yang mengakibatkan terhentinya kegiatan Posyandu. Pendampingan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja Posyandu. Salah satu pendampingan yang dilakukan di masa pandemi adalah pendampingan melalui program New Normal Posyandu (NNP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran evaluasi pelaksanaan Posyandu dengan binaan NNP pada Posyandu terpilih di Kelurahan Cisalak tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengetahui gambaran input (SDM, pelatihan kader, struktur organisasi, sarana dan prasarana, pendanaan, dan jadwal pelaksanaan), gambaran process (persiapan, penerapan protokol kesehatan, penimbangan, ploting, konseling, pencatatan dan pelaporan, diskusi evaluasi, dan kunjungan rumah), serta gambaran output (indikator D/S dan N/D?) pada tiga Posyandu (Posyandu X dan Y merupakan Posyandu binaan dan Posyandu Z sebagai kelompok kontrol). Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah, observasi, dan telaah dokumen. Infroman kunci pada penelitian ini adalah satu orang TPG Puskesmas, satu orang PKK Kelurahan, dan satu orang Representatif program NNP. Informan utama terdiri dari satu orang ketua dari masing masing Posyandu, lima belas orang kader pada tiga Posyandu, dan informan pendukung dua belas ibu balita pada tiga Posyandu. Penelitian dilaksanakan di Posyandu X, Y dan Z Kelurahan Cisalak. Hasil penelitian menunjukkan Program pembinaan Posyandu oleh NNP dapat membantu kedua Posyandu yang dibina untuk meningkatkan kualitas konseling dari kader kepada masyarakat melalui program pelatihan yang diberikan. Program juga membantu Posyandu untuk mengadakan kegiatan setiap bulannya dan melengkapi sarana prasaran Posyandu. Namun, kualitas konseling pada Posyandu yang dibina dinilai belum maksimal untuk semua Posyandu.
The performance of the current Posyandu program is not optimal. One of the problems that it faced is the lack of skills the cadres possessed. This is further exacerbated by the condition of COVID-19 which stopped the activities of Posyandu. Guidance is one way that can be done to increase the performance of Posyandu. One of the guidances carried out during the pandemic is guidance through the New Normal Posyandu program. This research aims to describe the evaluation of the implementation in NNP-supported Posyandu at selected Posyandu in Cisalak Village in 2022. This research uses the qualitative-descriptive method to describe input (human resources, cadres training, organizational structure, facilities and infrastructures, funding, and schedules of implementation), process (preparation, application of health protocols, weighing, plotting, counselling, recording and reporting, evaluation discussion, and home visit), and output (D/S and N/D? indicator) in three Posyandus (with Posyandu X and Y as supported Posyandu, and Posyandu Z as control group). Data collection was done through in-depth interviews, focus group discussion, observation, and documents review. Key-informant in this research was one Public Health Center Nutritionist, one person from Village?s Family Welfare Education Program, and one NNP program representative. Main-informant was head from each Posyandu, fifteen cadres in three Posyandus, and the supporting informant were twelve mothers of toddlers in three Posyandus. Research was done in X, Y, and Z Posyandu in Cisalak Village. The results showed that Posyandu guidance program by NNP can help two supported Posyandus to increase quality of the counseling from cadres to the community through provided training program. Program can also help Posyandu to conduct monthly activities and increase the quality of facilities and infrastructures of Posyandu. However, the quality of counseling in supported Posyandus are considered not optimal for all Posyandus.
Read More
S-11077
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive