Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yenni Miranda Savira; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Hendra, Syahrul Efendi Panjaitan
S-10129
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Puspita Gaharu Nisaa; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Hendra, Syahrul Efendi Panjaitan
Abstrak: Perlindungan kesehatan dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah diatur dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yakni setiap upaya pembangunan harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab baik pemerintah maupun masyarakat. Untuk mencapainya, pemerintah telah mengupayakan suatu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Salah satu bentuk UKBM untuk pekerja sektor informal adalah Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK). Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan Pos UKK di wilayah kerja 6 puskesmas Kota Tangerang tahun 2016 mulai dari pembentukan organisasi, kegiatan pembinaan oleh puskesmas, hingga pemberian pelayanan kesehatan oleh kader. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa untuk mendorong aktifnya penyelenggaraan Pos UKK diperlukan membentuk kerjasama yang kuat dengan lintas sektor terkait, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penanggung jawab program Pos UKK serta kader, dan pengelolaan sumber keuangan. Kata kunci : UKBM, pos upaya kesehatan kerja, Pos UKK, sektor informal, puskesmas. Health protection and effort to improve public health has been regulated in Law Number 36 year 2009 on Health, that every effort should pay attention to the development of public health, and is the responsibility of both government and society. To achieve that, the government has sought an Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). One form of UKBM for informal sector workers is Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK). This study focus on the implementation of Pos UKK in the workplace of 6 Health Centers Tangerang City in 2016, ranging from the establishment of the organization, develompment activities, to the provision of occupational health services by the cadres.the results of this study suggest that to encourage active implementation of Pos UKK needed to form strong alliances with across relevant sectors, increase skills and knowledge of the person incharge and cadres of Pos UKK, and management of financial resources Keyword : UKBM, Pos Upaya Kesehatan Kerja, Pos UKK, informal sector, health centers.
Read More
S-9269
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Ronggo Dwi Wibowo; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Abdul Kadir, Syahrul Efendi Panjaitan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran stres kerja dan faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada perawat di rumah sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah perawat di rumah sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner online dan wawancara. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan inferensial dengan menggunakan uji analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 24,4% perawat mengalami stres kerja dan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja, ambiguitas peran, hubungan interpersonal, usia, jenis kelamin dan masa kerja dengan stres kerja. Pihak rumah sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak diharapkan agar memperhatikan tingkat stres kerja yang dialami perawatnya dan membuat strategi serta tindakan untuk mengendalikan faktor-faktor yang dapat berhubungan stres kerja.
This study aims to analyze the description of work stress and the factors of work-related stress on nurses at Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak in 2022 Hospital. This research uses quantitative research methods with a cross sectional study design approach. The sample of this study were nurses at Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak Hospital. Data were collected by filling out online questionnaires and interviews. Data analysis was carried out by descriptive and inferential statistics using logistic regression analysis. The results showed that as many as 24.4% of nurses experienced work stress and there was a significant relationship between workload, role ambiguity, interpersonal relationships, age, gender, years of employment with work stress. The Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak Hospital is expected to pay attention to the level of work stress experienced by nurses and make strategies and actions to control factors that can relate to work stress.
Read More
S-10995
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahadian Muhammad Shadik; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Abdul Kadir, Syahrul Efendi Panjaitan
Abstrak: Computer Vision Syndrome (CVS) menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling banyak dialami oleh pengguna komputer, termasuk mahasiswa. Akibat adanya pandemi Covid-19, banyak kegiatan yang tadi nya dilakukan secara offline/luring, berubah menjadi daring, termasuk dalam sektor pendidikan. Hal ini mengakibatkan durasi penggunaan alat elektronik dengan layar digital/VDT meningkat, khususnya di kalangan mahasiswa. Durasi penggunaan layar digital/VDT ini merupakan salah satu faktor risiko dari Computer Vision Syndrome. Selain dari durasi, diduga ada beberapa faktor risiko lain yang juga berhubungan dengan Computer Vision Syndrome. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kejadian Computer Vision Syndrome dan faktor risikonya, serta menganalisis hubungan antara kejadian Computer Vision Syndrome dan faktor risikonya pada mahasiswa (S1 Reguler dan pascasarjana S2) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia di masa pandemi Covid-19 tahun 2022. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022 dengan menggunakan kuesioner CVS-Q dan beberapa pertanyaan singkat terkait faktor risiko yang disebar secara online. Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional dan melibatkan 250 responden yang berasal dari mahasiswa S1 reguler dan pascasarjana S2 FKM UI. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 6 variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan, yaitu usia (P value = 0,000), durasi penggunaan layar digital/VDT(P value = 0,006), pola istirahat (P value = 0,007), kelainan refraksi mata(P value = 0,014), penggunaan antiglare (P value = 0,011), dan screen brightness (P value = 0,030 ). Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian dan intervensi lebih lanjut agar masalah tersebut dapat diatasi.
Computer Vision Syndrome (CVS) is one of the most common health problems experienced by computer users, including students. Due to the Covid-19 pandemic, many activities that were previously carried out offline have turned into online, including the education sector. This condition increased the use duration of electronic devices with digital screens/VDT, especially among students, it is one of the risk factors for Computer Vision Syndrome. Apart from duration, several risk factors are also associated with Computer Vision Syndrome. The aims of this study are to see an overview of Computer Vision Syndrome incidence and analyze the relationship between Computer Vision Syndrome incidence and its risk factors in regular (S1) and postgraduate (S2) students, Faculty of Public Health, University of Indonesia (FKM UI) during the Covid-19 pandemic. This research was conducted in March-June 2022 using the CVS-Q questionnaire and several short questions related to risk factors distributed online. The study design used in this study was cross-sectional and involved 250 respondents from regular undergraduate and postgraduate students of FKM UI. The results of this study indicate that there are 6 variables that have a significant relationship, namely age (P value = 0.000), duration of use of digital screens/VDT (P value = 0.006), rest pattern (P value = 0.007), eye refraction abnormalities (P value = 0.014), use of antiglare (P value = 0.011), and Screen brightness (P value = 0.030 ). Therefore, further controls and interventions are needed so that these problems can be overcome.
Read More
S-11064
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maria Yolanda Florensia; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Robiana Modjo, Syahrul Efendi Panjaitan
Abstrak: Tujuan dilakukannya penelitian ialah untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu, faktor risiko fisik, dan faktor risiko psikososial terhadap keluhan gotrak pada guru SMK Negeri. Desain studi cross-sectional digunakan pada penelitian ini dan melibatkan 100 guru dari tiga SMK Negeri di Kota Pekanbaru.
Read More
S-10822
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dinda Ramadhanti Puteri; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Robiana Modjo, Syahrul Efendi Panjaitan
Abstrak: Penelitian ini menganalisis hubungan antara faktor risiko fisik dan psikososial dengan terjadinya keluhan gangguan otot tulang rangka akibat kerja (gotrak) pada pekerja UMKM laundry di Kecamatan Pamulang. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan inferensial menggunakan regresi logistik. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan observasi dan pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa punggung atas (60,3%), punggung bawah (54,0%), dan pergelangan kaki (50,8%) adalah bagian tubuh dengan prevalensi keluhan gotrak tiga tertinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh kategori kurus dengan keluhan gotrak pada punggung atas (OR = 0,22), tingkat risiko pada postur punggung dengan keluhan gotrak pada punggung bawah (OR = 11,29), tingkat risiko pada postur bahu/lengan dengan keluhan gotrak pada punggung atas (OR = 8,47), punggung bawah (OR = 6,09), dan pergelangan kaki (OR = 6,09), tingkat risiko pada postur leher dengan keluhan gotrak pada punggung bawah (OR = 8,42), kendali terhadap pekerjaan dengan keluhan gotrak pada punggung atas (OR = 4,72) dan punggung bawah (OR = 3,41), dan dukungan sosial dengan keluhan gotrak pada punggung atas (OR = 0,20) dan pergelangan kaki (OR = 0,30). Kerjasama antara pemilik UMKM laundry dengan pekerjanya perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan keluhan gotrak dan faktor risikonya di tempat kerja.
Read More
S-10782
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Prima Andriani; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Baiduri Widanarko, Syahrul Efendi Panjaitan
Abstrak: Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga dengan pekerja yang juga berisiko lebih tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. UMKM berbahan dasar logam merupakan salah satu UMKM yang sering melibatkan aktivtias kerja fisik yang berat dan postur janggal dimana hal tersebut merupakan faktor risiko gangguan otot rangka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko gangguan otot rangka terkait postur kerja dan stasiun kerja yang digunakan selama proses produksi. Postur dinilai menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Selain itu dilakukan pengukuran antropometri dan stasiun kerja menggunakan meteran, termasuk gejala muskuloskeletal menggunakan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). Hasil menunjukkan skor risiko REBA antara rendah hingga sangat tinggi dari berbagai postur, risiko rendah (2,7%), risiko sedang (34,8%), risiko tinggi (53,6%), dan sangat tinggi (8,9%). Dan hasil NMQ menunjukkan sebagian besar gejala dirasakan pada bagian punggung bawah (62,8%), bahu (48,8%), dan pergelangan kaki (44,2%). Perbedaan risiko tersebut disebabkan interaksi antara tubuh pekerja, alat atau mesin yang digunakan, dan aktivitas yang dilakukan. Stasiun kerja, peralatan, dan mesin yang digunakan menunjukkan sebagian besar dimensi ukuran tidak cocok dengan ukuran antropometri pekerja. Pekerja memiliki kapasitas dan keterbatasan yang harus dipertimbangkan untuk membuat desain yang baik. Namun, hal tersebut tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa posisi pekerja terhadap alat atau mesin dapat mempengaruhi risiko.
Read More
S-10078
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kania Viatina; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Baiduri Widanarko, Syahrul Efendi Panjaitan
Abstrak: Pembuatan tahu di Indonesia masih menggunakan cara tradisioal yang melibatkan banyak aktivitas manual handling yang meningkatkan risiko gangguan muskuloskeletal pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat risiko dari faktor fisik menggunakan metode quick exposure check dan juga untuk mengetahui prevalensi keluhan muskuloskeletal pada sembilan bagian tubuh menggunakan Nordic Musculoskeletal Questionnaire. Penilaian dilakukan terhadap 52 pekerja dari tiga UMKM yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi keluhan muskuloskeletal pada pekerja UMKM Tahu tradisional lebih tinggi dibanding UMKM Tahu Sutra. Dalam 12 bulan terakhir, keluhan muskuloskeletal pada pekerja UMKM Tahu tradisional paling banyak dirasakan pada bagian punggung bawah (94%), bahu kanan (78%) dan leher (61%) pada pekerja UMKM Tahu tradisional dan punggung bawah (81%), bahu kanan (63%) dan punggung atas (56%) pada pekerja UMKM Tahu sutra. Tingkat risiko gangguan muskuloskeletal pada aktivitas penggilingan, perebusan dan penyaringan lebih rendah ditemui pada UMKM tahu sutra (tinggi; sedang dan rendah) dibanding UMKM Tahu tradisional (sangat tinggi; tinggi dan sangat tinggi) dikarenakan beberapa penanganan beban secara manual sudah digantikan oleh mesin
Read More
S-10206
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Antonius Wahyudi; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Hendra, Syahrul Efendi Panjaitan, Izzatu Millah
Abstrak: Dunia industri erat dengan kegiatan proses produksi yang berhubungan dengan mesin dan ruangan kerja yang menghasilkan panas. Pajanan terhadap pekerja yang terus berlanjut, akan mengakibatkan penurunan produktifitas kerja dan terjadi peningkatan resiko gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh tekanan panas terhadap kondisi fisiologis dan psikologis pada pekerja di PT XYZ tahun 2017. PT XYZ bergerak di bidang pertambangan emas bawah tanah. Respon fisiologis pekerja PT XYZ terhadap tekanan panas dilihat berdasarkan adanya peningkatan suhu, denyut nadi dan perubahan nilai berat jenis urin dan respon psikologis pekerja dilihat dari keluhan subyektif yang muncul. Hasil pengukuran indeks tekanan panas diketahui sebanyak 62 responden (73.8%) mengalami tekanan panas dan sisanya sebanyak 22 responden (26.2%) tidak mengalami tekanan panas. Hasil uji statistik chi-square dengan p value >0,05 diketahui tekanan panas tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan peningkatan suhu tubuh( p = 0,785), peningkatan denyut nadi (p = 0.867), status hidrasi (p = 0.280) dan keluhan subyektif ( p = 0.221).
Read More
T-4989
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitri Kurniasari; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Hendra, Syahrul Efendi Panjaitan, Rudy Saptari Sulesuryana
Abstrak: Emisi mesin diesel (diesel exhaust) merupakan bahan yang karsinogenik terhadap manusia (grup 1 IARC). Sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar diesel exhaust di udara. Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) merupakan komponen yang banyak ditemukan dalam diesel exhaust. 1-Hidroksipirena (1-OHP) merupakan metabolit pyrene yang digunakan sebagai penanda adanya pajanan PAH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi 1-OHP dalam urin terkait dengan pajanan diesel exhaust pada pekerja uji mekanis di Pusat Pengujian Kendaraan Bermotor Cilincing. Pajanan diesel exhaust diukur melalui konsentrasi personal PM2,5, PM1, PM0,5, dan PM0,25. Penelitian dilakukan pada 19 petugas uji mekanis dan 18 orang pembanding. Pengukuran partikulat dilakukan menggunakan pompa Leland Legacy dengan Sioutas Cascade Impactor. Analisis 1-OHP dalam urin dilakukan menggunakan HPLC dengan detektor fluoresensi. Distribusi frekuensi 1-OHP dalam urin berkisar antara 11,72 - 61,88 μg/gr kreatinin urin. Hasil analisis menunjukkan terdapat rata-rata konsentrasi 1-OHP petugas uji mekanis signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pembanding (p=0,001). Terdapat korelasi positif dengan derajat keeratan kuat antara konsentrasi partikulat pada semua ukuran dengan konsentrasi 1-OHP dalam urin. Partikulat yang dihasilkan dari emisi mesin diesel merupakan kontributor utama terhadap peningkatan konsentrasi 1-OHP dalam urin petugas uji mekanis PKB Cilincing. Kata kunci: 1-Hidroksipirena, emisi diesel, particulate matter, petugas uji mekanis, pengujian kendaraan bermotor. Diesel engine exhaust is categorized as carcinogenic to human (group 1) by IARC in 2012. Transportation is the biggest contributor of diesel exhaust pollutant. Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) are the major compound of diesel exhaust that can be found on gas and particle phases. 1-Hydroxypyrene (1-OHP), a metabolite of pyrene, has been used extensively as a biological monitoring of exposure to PAHs. This study aimed to analyze the concentration of urinary 1-OHP related to diesel engine exhaust among vehicle testing mechanics at vehicle testing center Cilincing, Jakarta. Diesel exhaust exposure was measured by personal concentration of PM2,5, PM1, PM0,5, dan PM0,25. The subject was 19 vehicle testing mechanics and 18 non-mechanics as a comparator. Personal concentration of particulate matter collected using Leland Legacy pump and Sioutas Cascade Impactor and analyzed using gravimetric method. Urinary 1-OHP analyzed using High Performance Liquid Chromatography with fluorescence detector. Concentration of urinary 1-OHP ranging from 11,72 to 61,88 μg/gr creatinine. The result show that mean concentration of 1-Hydroxypyrene of mechanic group is significant higher than non-mechanic group (p=0,001). There is a positive correlation between particulate matter concentration in all size and urinary 1- hydroxypyrene concentration. In this study, particulate related to diesel engine exhaust is the main contributor of the increasing of urinary 1-hydroxypyrene concentration among vehicle testing mechanics. Key words: 1-Hydroxypyrene, diesel exhaust, particulate matter, vehicle testing
Read More
T-4927
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive