Ditemukan 32342 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Muryhardining Taserina; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Purnawan Junadi, Ares Susilo
Abstrak:
Budaya keselamatan pasien menjadi isu penting dalam peningkatan mutupelayanan dan kepuasan pasien, serta pengurangan beban cost rumah sakit.Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran budaya keselamatan pasien dikalangan perawat rawat inap RS Trimitra. Penelitian ini menggunakan studi crosssectional dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitiankuantitatif menggunakan instrumen rumah sakit milik AHRQ dan penelitiankualitatif menggunakan instumen observasi. Hasil penelitian menunjukkanterdapat 4 budaya kategori kuat (supervisor, kerjasama, komunikasi, handsoff dantransisi), 4 budaya kategori sedang (organizational learning, respon non-punitiveterhadap kesalahan, staffing, persepsi perawat terkait keselamatan pasien) dan 1budaya lemah (frekuensi pelaporan insiden). Perilaku perawat yang diamati(ketepatan identifikasi pasien, ketepatan prosedur pemberian obat, danpencegahan infeksi) menunjukkan sebagian besar perilaku tidak sesuaiSPO/standar lain yang berlaku. Berdasarkan teori swiss cheese model, hal inidiakibatkan masih ada celah pada setiap layer pertahanan keselamatan pasien,yang pada satu waktu semua pertahanan dalam kondisi lemah mengakibatkaninsiden/perilaku lalai terjadi. Saran perbaikan diperlukan pada setiap dimensibudaya keselamatan pasien.Kata kunci : Budaya, Keselamatan, Pasien, Rawat Inap.
Read More
S-9141
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Amanda Tarisa Khairana; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Puput Oktamianti, Novendra
Abstrak:
Read More
Keselamatan pasien merupakan aspek krusial dalam pelayanan rumah sakit, di mana perawat sebagai tenaga kesehatan garda terdepan memiliki peran sentral dalam membangun budaya keselamatan pasien. Namun, stres kerja yang dialami perawat berpotensi memengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara stres kerja perawat dengan pelaksanaan budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap RS Hermina Metland Cibitung tahun 2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner ENSS (Expanded Nursing Stress Scale) untuk mengukur tingkat stres kerja dan HSOPSC (Hospital Survey on Patient Safety Culture) untuk menilai budaya keselamatan pasien. Sebanyak 36 perawat pelaksana diambil sebagai responden dengan teknik total sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara keseluruhan, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dan budaya keselamatan pasien (p >0,05). Namun, terdapat tiga pasangan dimensi dari kedua variabel yang menunjukkan hubungan signifikan secara statistik (p <0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun hubungan secara umum tidak signifikan, beberapa aspek stres kerja memiliki pengaruh terhadap dimensi tertentu dari budaya keselamatan pasien, sehingga perlu menjadi perhatian dalam manajemen keperawatan.
Patient safety is a crucial aspect of hospital services, with nurses as frontline health workers playing a central role in fostering a culture of safety. However, the work-related stress experienced by nurses has the potential to affect the quality of care provided. This study aims to analyze the relationship between nurses' job stress and the implementation of patient safety culture in the Inpatient Unit of Hermina Metland Cibitung Hospital in 2025. A quantitative approach with a cross-sectional study design was used. Data were collected using the Expanded Nursing Stress Scale (ENSS) to measure job stress levels and the Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPSC) to assess patient safety culture. A total of 36 staff nurses were selected as respondents using a total sampling technique. The results showed that, overall, there was no statistically significant relationship between job stress and patient safety culture (p >0.05). However, three pairs of dimensions between the two variables showed statistically significant correlations (p <0.05). These findings suggest that although no general relationship was found, certain aspects of job stress do influence specific dimensions of the patient safety culture, and should therefore be taken into consideration in nursing management.
S-11914
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yozalla Anastaulia; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Myrna Oktaviany
Abstrak:
PENELITIAN INI MEMBAHAS ANALISIS KEBUTUTUHAN TENAGA PERAWAT DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFFING NEED (WISN) DI UNIT RAWAT INAP RS MASMITRA TAHUN 2016. WISN DIGUNAKAN UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN TENAGA BERDASARKAN BEBAN KERJA. PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RS MASMITRA, BEKASI BERDASARKAN BEBAN KERJA. MERUPAKAN PENELITIAN KUALITATIF YANG DILAKUKAN SELAMA TUJUH HARI KERJA. PENGUMPULAN DATA PRIMER DILAKUKAN DENGAN OBSERVASI MENGGUNAKAN FORMULIR TIME AND MOTION STUDY, SEMENTARA DATA SEKUNDER DIDAPATKAN DENGAN TELAAH DOKUMEN.
HASIL DARI PENELITIAN INI MENUNJUKKAN BAHWA PERLU PENAMBAHAN TENAGA PERAWAT SEBANYAK 5 (LIMA) ORANG DI UNIT RAWAT INAP RS MASMITRA, BEKASI. NAMUN, HAL INI BELUM SEJALAN DENGAN KEGIATAN PRODUKTIF YANG DILAKUKAN OLEH TENAGA PERAWAT DI UNIT TERSEBUT, PASALNYA KEGIATAN PRODUKTIF DINYATAKAN BELUM OPTIMAL. OLEH SEBAB ITU, PERLU DIADAKAN PERBAIKAN SOP MAUPUN PELATIHAN SDM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS TENAGA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RS MASMITRA, BEKASI SEBELUM DILAKUKAN PENAMBAHAN TENAGA.
KATA KUNCI: BEBAN KERJA, METODE WISN, KEBUTUHAN TENAGA, TIME AND MOTION STUDY
THIS STUDY DISCUSSED ABOUT NEEDS ANALYSIS OF NURSING AT THE INPATIENT UNIT OF MASMITRA HOSPITAL, BEKASI YEAR OF 2016. WISN IS USED TO CALCULATE THE NEEDS BASED ON WORKLOAD. THIS STUDY ATTEMPTS TO KNOW THE NUMBER OF NURSES NEEDS AT THE INPATIENT UNIT OF MASMITRA HOSPITAL BASED ON WORKLOAD. THIS IS A QUALITATIVE RESEARCH CONDUCTED BY DURING SEVEN DAYS. THE COLLECTION OF PRIMARY DATA DONE WITH OBSERVATION USING TIME AND MOTION STUDY FORM, WHILE SECONDARY DATA WAS OBTAINED THROUGH REVIEW OF DOCUMENTS.
THE RESULT OF THIS RESEARCH INDICATED THAT NEED TO INCREASE THE QUANTITY OF NURSES ABOUT 5 (FIVE) AT INPATIENT UNIT MASMITRA HOSPITAL, BEKASI. BUT, IT IS NOT IN LINE WITH PRODUCTIVE ACTIVITIES CONDUCTED BY THE NURSES AT THE UNIT, BECAUSE THE PRODUCTIVE ACTIVITY EXPRESSED NOT OPTIMAL, YET. THEREFORE, MUST BE IMPROVEMENT SOP AND RESOURCES TRAINING TO INCREASE PRODUCTIVITY OF NURSES AT INPATIENT UNIT OF MASMITRA HOSPITAL, BEKASI, PRIOR TO INCREASE THE QUANTITY OF WORKER.
KEY WORDS: WORKLOAD, WISN METHOD, TIME AND MOTION STUDY
Read More
HASIL DARI PENELITIAN INI MENUNJUKKAN BAHWA PERLU PENAMBAHAN TENAGA PERAWAT SEBANYAK 5 (LIMA) ORANG DI UNIT RAWAT INAP RS MASMITRA, BEKASI. NAMUN, HAL INI BELUM SEJALAN DENGAN KEGIATAN PRODUKTIF YANG DILAKUKAN OLEH TENAGA PERAWAT DI UNIT TERSEBUT, PASALNYA KEGIATAN PRODUKTIF DINYATAKAN BELUM OPTIMAL. OLEH SEBAB ITU, PERLU DIADAKAN PERBAIKAN SOP MAUPUN PELATIHAN SDM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS TENAGA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RS MASMITRA, BEKASI SEBELUM DILAKUKAN PENAMBAHAN TENAGA.
KATA KUNCI: BEBAN KERJA, METODE WISN, KEBUTUHAN TENAGA, TIME AND MOTION STUDY
THIS STUDY DISCUSSED ABOUT NEEDS ANALYSIS OF NURSING AT THE INPATIENT UNIT OF MASMITRA HOSPITAL, BEKASI YEAR OF 2016. WISN IS USED TO CALCULATE THE NEEDS BASED ON WORKLOAD. THIS STUDY ATTEMPTS TO KNOW THE NUMBER OF NURSES NEEDS AT THE INPATIENT UNIT OF MASMITRA HOSPITAL BASED ON WORKLOAD. THIS IS A QUALITATIVE RESEARCH CONDUCTED BY DURING SEVEN DAYS. THE COLLECTION OF PRIMARY DATA DONE WITH OBSERVATION USING TIME AND MOTION STUDY FORM, WHILE SECONDARY DATA WAS OBTAINED THROUGH REVIEW OF DOCUMENTS.
THE RESULT OF THIS RESEARCH INDICATED THAT NEED TO INCREASE THE QUANTITY OF NURSES ABOUT 5 (FIVE) AT INPATIENT UNIT MASMITRA HOSPITAL, BEKASI. BUT, IT IS NOT IN LINE WITH PRODUCTIVE ACTIVITIES CONDUCTED BY THE NURSES AT THE UNIT, BECAUSE THE PRODUCTIVE ACTIVITY EXPRESSED NOT OPTIMAL, YET. THEREFORE, MUST BE IMPROVEMENT SOP AND RESOURCES TRAINING TO INCREASE PRODUCTIVITY OF NURSES AT INPATIENT UNIT OF MASMITRA HOSPITAL, BEKASI, PRIOR TO INCREASE THE QUANTITY OF WORKER.
KEY WORDS: WORKLOAD, WISN METHOD, TIME AND MOTION STUDY
S-9526
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muchammad Aufi Habibie Alfahmi; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Adang Bachtiar, Ina Suarsih
Abstrak:
Read More
Penyelenggaraan kesehatan yang dilaksanakan oleh setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib dilaksanakan dengan mepertimbangkan aspek mutu dan keselamatan pasien. Perawat merupakan salah satu komponen sumber daya manusia terbesar dalam sistem pelayanan di rumah sakit yang lebih banyak berhadapan langsung dengan pasien dan memegang peranan penting dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Studi ini bertujuan untuk mengetahui persepsi beban kerja perawat dan kinerja perawat berdasarkan jumlah angka insiden keselamatan pasien di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih pada tahun 2023. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional yang akan menganalisis hubungan antara persepsi beban kerja dengan insiden keselamatan pasien di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih pada tahun 2023. Persepsi beban kerja perawat di ruang rawat inap sebagian besar termasuk dalam kategori sedang (80,2%) dan persepsi beban kerja tinggi (17,6%). Kinerja perawat yang dilihat dari indikator sensitif keselamatan pasien di ruang rawat inap RSUD Budhi Asih didapatkan angka kejadian phlebitis sebesar 72,7% sesuai standar, angka kejadian infeksi daerah operasi secara keseluruhan 100% memenuhi angka standar dan pasien jatuh sebesar 72,7% memenuhi angka standar selama periode pelaporan Januari-November 2023.
by considering aspects of quality and patient safety. Nurses are one of the largest health human resources in the hospital service system who deal directly with patients and play an important role in implementing patient safety. This study aims to determine the relationship between perceptions of nurses' workload and the number of patient safety incidents in the inpatient ward of RSUD Budhi Asih in 2023. This study is quantitative research with a cross sectional study design which will analyze the relationship between perceived workload and patient safety incidents at inpatient ward of RSUD Budhi Asih in 2023. The perception of the workload of nurses in the inpatient ward is mostly in the medium category (80.2%) and the perception of high workload (17.6%). The performance of nurses as seen from sensitive indicators of patient safety in the inpatient room at RSUD Budhi Asih Jakarta obtained a phlebitis incidence rate of 72.7% according to the standard, the overall incidence of surgical site infections was 100% meeting the standard figure and patient falls were 72.7% meeting the standard figure during the January-November 2023 reporting period
S-11544
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fadlia Murtafia; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Anhari Achadi, Julian, Jantini Utama
Abstrak:
Rekam medis di Rumah Sakit Gading Pluit berupa manual rekam medis.Pengisian kelengkapan rekam medis di Unit Rawat Inap bulan Januari-Marettahun 2016 di Rumah Sakit Gading Pluit masih ada yang dibawah indikator mutukelengkapan rekam medis. Tujuan penelitian ini menganalisis pengisiankelengkapan rekam medis bulan Januari-Maret tahun 2016 di unit rawat inap RSGading Pluit. Metode Penelitian analisis kualitatif dengan wawancara mendalamdengan studi kasus terhadap kelengkapan dokumen rekam medis bulan Januari-Maret tahun 2016. Hasil penelitian yaitu form resume medis, dimana tanda tangandokter yang merawat lengkap sebesar 97,2%, tidak lengkap 2,8%. Form catatanpasien terintegrasi dimana nama dokter lengkap sebesar 35,5% tidak lengkap64,5%, form informed consent dimana tanda tangan saksi lengkap hanya 37,91%tidak lengkap 62,09% dan nama saksi 16,80% lengkap, dan tidak lengkap 83,20%.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu faktor-faktor yang memegang peranan dalampengisian kelengkapan rekam medis rawat inap seperti pelatihan tentang rekammedis, standar operasional prosedur tentang rekam medis kurang disosialisasikanserta masih belum ada sanksi tegas bagi dokter yang sering tidak melengkapirekam medis.Kata kunci :faktor, kelengkapan, rekam medis
Background : The medical records at Gading Pluit Hospital are still donemanually. The completeness of medical records filling form at inpatient unit ofGading Pluit in January until March 2016 are still below the standard indicatorquality.Purpose : to analyze the charging form completeness of medicalrecords in January until March 2016 at inpatient unit of Gading PluitHospital.Methode: Qualitative anaylisis by in-depth interviews and case studi ofmedical records completeness in January until March 2016. Results :Resume of medical records form, with signature of doctor who treat 97,2%completed, 2,8% incomplete. Integrated data patient form where there is a doctorname 35,5% completed, 64,5% incomplete. Informed consent form where there isa signature of witnesses 37,91% completed., 62,09% incomplete, and witnessesname 16,80% completed, 83,20% incomplete.Conlusion : Factors that held animportant role of the completeness of medical records filling form in inpatient unitare training about medical record, standar operating procedure about medicalrecord which is still less socialized and still there is no sanction for the doctorswho did not complete the filling of medical record.Keywords : complete, factor, medical record.
Read More
Background : The medical records at Gading Pluit Hospital are still donemanually. The completeness of medical records filling form at inpatient unit ofGading Pluit in January until March 2016 are still below the standard indicatorquality.Purpose : to analyze the charging form completeness of medicalrecords in January until March 2016 at inpatient unit of Gading PluitHospital.Methode: Qualitative anaylisis by in-depth interviews and case studi ofmedical records completeness in January until March 2016. Results :Resume of medical records form, with signature of doctor who treat 97,2%completed, 2,8% incomplete. Integrated data patient form where there is a doctorname 35,5% completed, 64,5% incomplete. Informed consent form where there isa signature of witnesses 37,91% completed., 62,09% incomplete, and witnessesname 16,80% completed, 83,20% incomplete.Conlusion : Factors that held animportant role of the completeness of medical records filling form in inpatient unitare training about medical record, standar operating procedure about medicalrecord which is still less socialized and still there is no sanction for the doctorswho did not complete the filling of medical record.Keywords : complete, factor, medical record.
T-4627
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Cinta Callissta Anggraeni; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Adang Bachtiar, Rikza Anaupal Dahri
Abstrak:
Read More
Membangun kesadaran terhadap budaya merupakan langkah pertama menuju keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran budaya keselamatan pasien di Puskesmas Duren Sawit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan kuesioner hasil adaptasi dari HSOPSC 2.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan memperoleh persentase tertinggi (88,3%) dan dimensi pelaporan kejadian keselamatan pasien memperoleh persentase terendah (57,7%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah budaya keselamatan pasien di Puskesmas Duren Sawit tergolong cukup baik (73,9%) sehingga Puskesmas perlu meningkatkan pelatihan, sosialisasi, dan sumber daya, memberikan reward bagi tenaga kesehatan yang melapor, serta melaksanakan monitoring dan evaluasi.
Construct awareness of culture is the first phase towards patient safety. The purpose of this study to obtain the patient safety culture overview at the Duren Sawit Public Health Center. This study is quantitative research with a cross-sectional approach using questionnaires adapted from HSOPSC 2.0. The results showed organizational learning and continuous improvement had the highest percentage (88,3%) and reporting patient safety events had the lowest percentage (57,7%). The conclusion of this study patient safety culture relatively good (73,9%). Therefore, needs to increase coaching, socialization, and resources, give rewards for healthcare workers who has reported, and implement monitoring and evaluation.
S-11645
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muhammad Iqbal Syaf Rizal; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Jaslis Iljas, Novita Sari Enny
Abstrak:
Skripsi ini membahas tentang analisis beban kerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap anak RS Hermina Bogor untuk mengetahui kebutuhan tenaga perawat pelaksana dengan berbagai macam metode perhitungan. Pasien anak merupakan pengunjung terbanyak yang dirawat di RS Hermina Bogor. Kebutuhan tenaga perawat pelaksana khususnya di Instalasi rawat inap anak harus benar-benar diperhatikan sehingga mutu pelayanan di RS Hermina Bogor menjadi semakin baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan observasi work sampling pada bulan April 2019 untuk mendapatkan gambaran beban kerja perawat pelaksana yang kemudian dapat digunakan untuk perhitungan WISN (workloud indikator staffing need). Perhitungan juga dilakukan dengan formula Ilyas, formula hasil lokakarya PPNI dan formula Gillies. Hasil penelitian menunjukan bahwa beban kerja perawat pelaksana pada kegiatan produktif sebesar 86,71% . Shift pagi merupakan shift dengan beban kerja tertinggi yaitu 94,79%. Untuk hasil perhitungan kebutuhan tenaga perawat dengan metode WISN diperoleh hasil 17 orang. Perhitungan dengan formula Ilyas diperoleh hasil 18 orang, formula PPNI 26 orang dan formula Gillies yaitu 17 orang. Jumlah perawat pada saat ini yaitu 15 orang sehingga masih terdapat kekurangan tenaga 2 orang dengan perhitungan WISN dan Gillies, 3 orang dengan formula Ilyas dan 11 orang untuk perhitungan formula PPNI. Pada kondisi saat ini perawat harus dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk melakukan kegiatan administrasi karena merupakan kegiatan dengan jumlah waktu terbanyak dan perlunya evaluasi terkait dengan uraian jabatan perawat pelaksana sehingga tidak perlu melakukan kegiatan diluar tanggung jawab perawat pelaksana dan dapat lebih fokus terhadap kegiatan perawatan pasien.
Read More
S-10178
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Mufti Diva Larassati; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Purnawan Junadi, Ns. Gede Merta Mertana
Abstrak:
Read More
Keselamatan pasien adalah dimensi utama dalam mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Rumah Sakit X menghadapi tantangan dalam implementasi budaya keselamatan pasien, dengan skor keseluruhan 66,3% pada survei internal 2023, jauh dari standar ideal 75% yang ditetapkan oleh AHRQ. Masalah utama adalah rendahnya tingkat pelaporan insiden keselamatan pasien (46,58%), yang mencerminkan hambatan dalam keterbukaan komunikasi dan ketakutan melaporkan insiden. Penelitian ini menganalisis pengaruh empat dimensi budaya keselamatan—budaya keterbukaan, budaya keadilan, budaya pelaporan, dan budaya pembelajaran—terhadap pelaporan IKP di RS X. Menggunakan desain kuantitatif cross-sectional, data dikumpulkan melalui survei HSOPSC yang dikembangkan oleh AHRQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun budaya keselamatan pasien di RS X berada pada kategori sedang (66%), masih diperlukan perbaikan, terutama pada budaya pelaporan (%). Persepsi positif terhadap budaya keterbukaan secara signifikan meningkatkan kemungkinan pelaporan insiden (p = 0,000), sementara persepsi positif terhadap budaya pelaporan juga berpengaruh signifikan terhadap pelaporan insiden (p = 0,000). Selain itu, budaya keadilan memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku pelaporan setelah analisis multivariat (OR = 7,67). Penelitian ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung pelaporan insiden dan memperkuat budaya organisasi untuk memastikan praktik keselamatan pasien yang lebih baik. Rekomendasi untuk manajemen rumah sakit termasuk peningkatan pelatihan pelaporan insiden dan penciptaan budaya yang lebih terbuka dan adil bagi seluruh tenaga kesehatan.
Patient safety is a key dimension of healthcare service quality in hospitals. Hospital X faces challenges in implementing a patient safety culture, with an overall score of 66.3% on the 2023 internal survey, significantly below the 75% ideal standard set by AHRQ. A major issue is the low reporting rate of patient safety incidents (46.58%), reflecting barriers in communication openness and fear of reporting incidents. This study analyzes the impact of four dimensions of safety culture—open communication, justice culture, reporting culture, and learning culture—on Incident Knowledge and Patient Safety (IKP) reporting at Hospital X. Using a quantitative cross-sectional design, data were collected through the HSOPSC survey developed by AHRQ. The findings indicate that although the patient safety culture at Hospital X is categorized as moderate (66%), improvements are needed, particularly in reporting culture. Positive perceptions of open communication significantly increase the likelihood of reporting incidents (p = 0.000), while positive perceptions of the reporting culture also significantly affect incident reporting (p = 0.000). Additionally, the culture of justice had the greatest impact on reporting behavior after multivariate analysis (OR = 7.67). This study emphasizes the importance of creating an environment that supports incident reporting and strengthening organizational culture to ensure better patient safety practices. Recommendations for hospital management include enhancing incident reporting training and fostering a more open and just culture for all healthcare staff.
S-11903
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Elita Mulya Fitriyani; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Masyitoh, Dias Minovanti
Abstrak:
Keselamatan pasien adalah pencegahan bahaya pada pasien. Salah satu strategi untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien adalah melakukan pelaksanaan Walkrounds yang diperkenalkan sebagai program untuk kepemimpinan Rumah Sakit dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan pelaksana asuhan garis depan, mengidentifikasi bahaya dan mengumpulkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan seputar keselamatan pasien yang melibatkan tim multidisipliner eksekutif rumah sakit (Frankel et al, 2008 dan Saadati et al 2016). Sudah banyak negara yang melakukan pelaksanaan PSLWA sebagai salah satu program untuk menanamkan budaya keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Patient Safety Leadership Walkround dengan budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Hermina Daan Mogot. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei dan pendekatan cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara intensitas perawat mengikuti pelaksanaan walkrounds dengan budaya keselamatan pasien pada perawat di Instalasi Rawat Inap. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara komitmen pemimpin dan keterlibatan perawat dalam pelaksanaan walkrounds dengan budaya keselamatan pasien pada perawat di Instalasi Rawat Inap. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan agar pelaksanaan walkrounds dilakukan sesuai dengan teori yang ada dan melakukan sosialisasi tujuan pelaksanaan walkrounds untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien yang lebih baik
Read More
S-9939
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dita Parastuti; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Pujiyanto, Syaifuddin Zuhri
S-6067
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
