Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Farah Adibah; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Endang L. Achadi, Adhi Dharmawan Tato
Abstrak: Beberapa pilar Pedoman Gizi Seimbang, seperti konsumsi sayur dan buah serta aktivitas fisik, apabila tidak dilakukan sesuai anjuran yang ada dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit tidak menular. Penerapan pilar-pilar Pedoman Gizi Seimbang masih tergolong rendah baik di Indonesia maupun dunia, terutama pada golongan remaja. Perubahan perilaku, seperti mengikuti Pedoman Gizi Seimbang, dapat terjadi apabila beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti pengetahuan, sikap, dan efikasi diri mengalami perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan perubahan pengetahuan, sikap, dan efikasi diri antara media leaflet dan video pada siswa SMP X dan Y di DKI Jakarta Tahun 2019. Penelitian ini dilakukan pada 64 siswa kelas VII di MTs Nurussaadah dan MTs Daarusalaam. Kelompok leaflet berjumlah 31 siswa, dan kelompok video berjumlah 33 siswa. Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pre-test dan 3 kali post-test dalam jangka waktu yang berbeda untuk melihat perubahannya. Uji statistik yang digunakan adalah uji t berpasangan untuk analisis perubahan dalam tiap media dan uji t independen untuk analisis perbandingan antar media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan pengetahuan setelah intervensi berupa peningkatan pada kelompok leaflet (p=0,00) dan video (p=0,00), tidak terjadi perubahan sikap dan efikasi diri pada kelompok leaflet, serta terjadi penurunan sikap siginifikan (p=0,023) dan tidak ada perubahan efikasi diri pada kelompok video. Perbandingan antar kedua media menunjukkan perubahan yang terjadi pada sikap, pengetahuan, dan efikasi diri tidak berbeda secara signifikan antar kedua kelompok namun memiliki kecenderungan bahwa leaflet lebih baik.
Read More
S-9995
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Qurina Amalia Rasyidah; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Triyanti, Yuni Zahraini
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pemberian media video dan leaflet tentang gizi seimbang terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan efikasi diri siswa SMA Negeri di Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan rancangan pretest posttest tanpa kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan kepada 61 siswa kelas X di SMAN terpilih. Kelompok media video berjumlah 28 siswa dan kelompok media leaflet berjumlah 33 siswa. Pengambilan data penelitian dilakukan sebanyak 4 kali, yang terdiri dari 1 kali pretest dan 3 kali posttest untuk mengukur retensi pengetahuan dan pola perubahan sikap dan efikasi diri siswa. Uji statistik yang digunakan adalah uji t berpasangan untuk melihat perubahan setelah pemberian media, dan uji t tidak berpasangan untuk melihat perbedaan perubahan skor antar kelompok.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan pengetahuan yang bermakna pada kelompok video maupun leaflet (p=0,000) begitu pula pada perubahan efikasi diri (p=0,002 dan p=0,001), dan ada kecenderungan perubahan sikap namun tidak bermakna (p=0,944 dan p=1,000). Perbandingan antara kedua media menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada penurunan skor pengetahuan (p=0,004) dan perubahan efikasi diri lebih baik pada media leaflet (0,017) dan pada kelompok video terjadi penurunan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok leaflet pada posttest 2 (p=0,003) dan posttest 3 (p=0,000).

Kata kunci: Media, Video, leaflet, gizi seimbang, retensi, pengetahuan, sikap, efikasi-diri
Read More
S-10002
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rike Galina Prastia Risti; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Sandra Fikawati, Ahmad Syafiq, Iwan Helwanti, Utami Roesli
Abstrak: Berbagai studi telah menunjukkan manfaat ASI Eksklusif akan tetapi angka pemberian ASI eksklusif belum juga memuaskan. Efikasi diri merupakan salah satu faktor psikososial yang dapat mempengaruhi niat dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri menyusui dan perilaku memberikan ASI eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah crossectional dan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan dengan melibatkan 160 responden ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan. Berdasarkan analisis bivariat, variabel yang berhubungan dengan ASI eksklusif adalah efikasi diri (p value:0,001), IMD (p value:0,001), rawat gabung (p value:0,035), dan informasi ASI eksklusif saat prenatal (p value:0,010). Efikasi diri berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan dan informasi ASI eksklusif saat prenatal dengan nilai OR sebesar 7,2 (95% CI:3,0- 17,3). Ibu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan memberikan ASI eksklusif 7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang memiliki efikasi rendah Seseorang ibu yang memiliki efikasi diri tinggi memiliki komitmen yang kuat untuk menyusui dan akan melakukan usaha-usaha agar dapat tetap dapat berhasil memberikan ASI eksklusif. Keyakinan terkait menyusui sebaiknya telah dimiliki seorang ibu sebelum memulai proses menyusui sehingga setiap tenaga kesehatan seharusnya memberikan dukungan, pengetahuan, dan informasi tentang pemberian ASI untuk membangun efikasi diri menyusui pada masa prenatal agar tercipta keberhasilan ASI eksklusif Kata Kunci : ASI eksklusif, Efikasi Diri Menyusui, Menyusui
Read More
T-4338
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kathlene Ronauli Martini; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Asih Setiarini, Putri Sayekti
Abstrak: Garam dan lemak merupakan dua substansi yang penting bagi tubuh manusianamun jika jumlahnya berlebih akan mengakibatkan hipertensi dan obesitas yang akanmeningkatkan risiko seseorang terpapar penyaki degeneratif. Stres, efikasi diri, danbeberapa faktor lainnya dapat memengaruhi konsumsi garam dan lemak seseorangdengan cara yang berbeda-beda. Studi potong lintang ini bertujuan mengetahuiperbedaan stres, efikasi diri, dan faktor lainnya (usia, jenis pekerjaan, total asupanenergi, IMT, pengetahuan gizi) dalam konsumsi garam dan lemak pada pekerja lelakidewasa di PT X tahun 2018. Responden (N = 172) yang dipilih secara acak ditimbangberat badannya, ditanyakan tinggi badan berdasarkan pemeriksaan kesehatan terakhir,diminta mengisi kuesioner mengenai stress (PSE), efikasi diri, (GSE), dan pengetahuangizi (GNKQ), serta diwawancara 24-hour recall dan FFQ makanan tinggi garam danlemak. Ditemukan perbedaan stres, jenis pekerjaan, total asupan energi, danpengetahuan gizi dalam konsumsi garam, namun tidak ditemukan perbedaan faktor-faktor tersebut dalam konsumsi lemak.Kata kunci :Konsumsi garam, konsumsi lemak, stres, efikasi diri.
Read More
S-9699
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Ilhan Khazin; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Evi Martha, Moh Ilyas
Abstrak:
Tidur merupakan hal yang penting bagi manusia untuk bertahan hidup, bahkan tidur menghabiskan sepertiga dari hidup manusia. Kejadian kurang tidur saat ini menjadi masalah yang umum terjadi di sekolah menengah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di berbagai sekolah menengah atas di Indonesia menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kualitas tidur yang buruk lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki kualitas tidur yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan antara sikap, dukungan sosial, efikasi diri, niat, dan praktik sleep hygiene dengan kualitas tidur pada remaja di SMA Negeri 21 Kota Bekasi dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 258 responden yang terdiri dari kelas 10 dan kelas 11. Penelitian yang dilakukan menunjukkan sebagian remaja di SMA Negeri 21 Kota Bekasi memiliki sikap, dukungan sosial, efikasi diri, niat, dan praktik sleep hygiene yang baik tetapi memiliki kualitas tidur yang buruk, hal ini dikarenakan untuk memiliki kualitas tidur yang baik, diperlukan adanya kesadaran dan praktik untuk menerapkan hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas tidur. Sebanyak 180 responden (69,8%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara efikasi diri dan praktik sleep hygiene dengan kualitas tidur. Sementara pada sikap, dukungan sosial, dan niat tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kualitas tidur. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi maupun program kesehatan untuk meningkatkan kualitas tidur pada remaja

Sleep is essential for humans to survive, even it takes one-third of human life. Sleep deprivation is now a common problem in middle school students. Based on research conducted in various high schools in Indonesia, It shows that more students have poor sleep quality than students who have good sleep quality. This research was conducted to identify a possible relationship between attitudes, social support, self-efficacy, intentions and sleep hygiene practices with sleep quality in adolescents at SMA Negeri 21 Bekasi. This study used a cross-sectional method. The sample used in this study was 258 respondents consisting of grades 10 and grade 11. The research conducted showed that some adolescents at SMA Negeri 21 Kota Bekasi have good attitudes, social support, self-efficacy, intentions, and sleep hygiene practices but have poor sleep quality, this is because to have good sleep quality, awareness and practices both needed to implement things that can improve sleep quality. 180 respondents or 69.8% had poor sleep quality. The results showed that there was a positive association between self-efficacy and sleep hygiene practices and sleep quality, which means that students with good self-efficacy and sleep hygiene practices will have good sleep quality. Meanwhile, attitudes, social support and intentions did not show a relationship with sleep quality. Therefore, education and health programs are needed to improve the quality of sleep in adolescents.
Read More
S-11345
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dyah Rumaisha Nurul Aini; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Dien Anshari, Rebecca Noerjani Angka
Abstrak:
Latar belakang: Kanker payudara pada wanita menjadi penyebab kejadian kanker tertinggi di dunia dengan jumlah kasus sebanyak 2,3 juta kasus dengan 685 ribu kematian. Sedangkan kejadian kanker pada wanita di Indonesia yang tertinggi adalah kanker payudara dengan prevalensi 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Oleh sebab itu, sangat diperlukan upaya pencegahan secara dini dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri pada mahasiswi. Metode: Metode kuantitatif dan desain cross-sectional. Sampel 257 mahasiswi S1 reguler di Universitas Indonesia. Hasil: Pada analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswi melakukan SADARI, namun tidak melakukan secara rutin setiap bulan. Ada hubungan antara pengalaman keberhasilan, pengalaman orang lain, dukungan orang sekitar, keadaan fisiologis dan suasana hati, serta efikasi diri dengan perilaku SADARI. Variabel pengalaman keberhasilan tinggi 1,69x akan cenderung melakukan perilaku SADARI. Variabel pengalaman orang lain tinggi, 1,94x akan cenderung melakukan perilaku SADARI. Variabel dukungan orang sekitar tinggi 3,34x akan cenderung melakukan perilaku. Variabel keadaan fisiologis dan suasana hati memperlihatkan bahwa responden yang memiliki tingkat keadaan fisiologis dan suasana hati tinggi 3,32x akan cenderung melakukan perilaku SADARI. Variabel efikasi diri yang tinggi 7,65x akan cenderung melakukan perilaku SADARI.Correlation between Self Efficacy and Breast Self-Examination (BSE) Behaviour Among Undergraduate Female Students in University Indonesia

Background: Breast cancer in women is the cause of the highest incidence of cancer in the world, with a total of 2.3 million cases and 685 thousand deaths. Meanwhile, breast cancer is the most common cancer in women in Indonesia, with a prevalence of 42.1 per 100,000 people and a death rate of 17 per 100,000 people. Therefore, early prevention efforts are needed through breast self-examination (BSE). Purpose: This study aims to determine the relationship between self-efficacy and breast self-examination behavior in female students. Methods: Quantitative method and cross-sectional design. A sample of 257 regular undergraduate students at the University of Indonesia. Results: According to the univariate analysis, the majority of female students took BSE but did not do so on a monthly basis. There is a relationship between the experience of success, the experiences of other people, the support of those around them, physiological states and moods, and self-efficacy with BSE behavior. The high success experience variable (1.69 times) is more likely to exhibit BSE behavior. Other people's variable experience is high; (1.94 times) more people will tend to do BSE behavior. The variable support of those around you is high, and they will tend to do the behavior (3.34 times). According to the physiological state and mood variables, respondents who have a high level of physiological state and mood (3.32 times) are more likely to engage in BSE behavior. A high self-efficacy variable (7.65 times) will tend to exhibit BSE behavior.
Read More
S-11220
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Citra Puspa Juwita; Promotor: Rita Damyanti; Kopromotor: Djohan Aras, Besral, Dian Ayubi, Sudijanto Kamso, Wahyuddin, Chandra Rudyanto, Muhammad Andry Usman
Abstrak:
Osteoartritis (OA) lutut merupakan penyakit sendi yang umumnya diderita oleh lansia, dimana lansia akan merasakan nyeri, kaku, dan gangguan fungsional, yang apabila tidak ditangani dengan tepat akan dapat memengaruhi kualitas hidup lansia. Salah satu penanganan OA adalah dengan kepatuhan melakukan latihan fisik, sehingga diperlukan edukasi latihan fisik OA berbasiskan efikasi diri. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan edukasi berbasiskan efikasi diri yang dapat memengaruhi perilaku aktivitas fisik pada lansia OA lutut. Metode penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen pre dan post edukasi. Pengembangan edukasi menerapkan Intervention Mapping (IM), melalui enam tahapan, yaitu menentukan masalah, menentukan tujuan program, mendesain program, merencanakan program, implementasi, dan evaluasi. Lokasi penelitian dilakukan di Kota Jakarta Timur, yang melibatkan 20 Posyandu Lansia. Populasi adalah lansia dengan kondisi OA lutut, dengan jumlah subjek penelitian 195 lansia, dipilih cluster random sampling pada empat grup intervensi. OA lutut pada lansia didasarkan pada pemeriksaan rontgen. Pengumpulan data menggunakan instrumen Western Ontario and MacMaster Universities Osteoarthritis Index (WOMAC), instrumen self efficacy for exercise, kuesioner Self Reported Questioners (SRQ-20), dan self reported aktivitas fisik dengan log book. Analisis data yang dilakukan univariat, bivariat, dan multivariat dengan uji Different in Different (DID) untuk melihat delta dari perubahan aktivitas fisik sebelum dan sesudah diberikan edukasi latihan fisik OA. Pengukuran dilakukan sebanyak empat kali yaitu sebelum intervensi, satu bulan, dua bulan, dan tiga bulan sesudah intervensi. Hasil penelitian didapat bahwa edukasi latihan fisik berbasiskan efikasi diri pada lansia osteoarthritis lutut adalah latihan fisik yang terdiri dari pemanasan, enam gerak inti, pola berjalan, dan materi efikasi diri. Terdapat pengaruh edukasi latihan fisik OA sebesar 32% terhadap aktivitas fisik, dimana terlihat delta perbedaan efek intervensi pada grup berbasiskan efikasi diri lebih tinggi 0,6 hari dibandingkan grup tidak berbasiskan efikasi diri. Didapat pengaruh edukasi latihan fisik OA terhadap aktivitas fisik sebesar 22% pada metode edukasi, dimana terlihat perbedaan efek intervensi pada metode edukasi kelompok lebih tinggi 0,5 hari dibandingkan metode edukasi individu. Kepatuhan aktivitas fisik secara berurutan dari yang tinggi ke yang rendah adalah kelompok efikasi diri, individu efikasi diri, kelompok tidak efikasi diri, dan yang terakhir individu tidak efikasi diri. Disarankan agar Puskesmas dan Posyandu Lansia dapat menerapkan edukasi latihan fisik OA berbasiskan efikasi diri untuk mengatasi masalah OA lutut pada lansia. Peningkatan kapasitas kader Posyandu Lansia perlu terus dilakukan secara rutin, untuk dapat mengatasi masalah kesehatan pada lansia.

Osteoarthritis (OA) of the knee is a joint disease commonly suffered by the elderly, that causing pain, stiffness, and functional limitation, and will affect their quality of life if not treated properly. One of the treatment of OA is with adherence physical exercise, thus based-on-self-efficacy-physical-exercise education is needed. The purpose of this study is to develop based-on-self-efficacy education that can affect physical activity behavior in the elderly OA knee. This research method uses quasi-experimental design of pre and post education. Educational development implements Intervention Mapping (IM), through six stages, namely determining problems, determining program goals, designing programs, planning programs, implementation, and evaluation. The location of the study was conducted in the city of East Jakarta, which involved 20 Elderly Posyandu. The population is elderly with OA knee condition, with the number of study subjects 195 elderly, selected cluster random sampling in four intervention groups. Osteoarthritis conditions in subjects using X-ray examination of the knee. Data collection using Western Ontario and MacMaster Universities Osteoarthritis Index (WOMAC), self efficacy instrument for exercise, emotional mental health questionnaire (SRQ-20), and self reported physical activity with log book. Data analysis conducted univariate, bivariate, and multivariate with Different in Different (DID) test to see the delta of changes in physical activity before and after OA physical exercise education. Measurements were taken four times that consists before the intervention, one month, two months, and three months after the intervention. The results obtained that physical exercise education based on self-efficacy in the elderly osteoarthritis of the knee is a physical exercise consisting of warm-up, six core physical exercises, walking patterns, and induction of self-efficacy. There was a 32% effect of OA physical exercise education on physical activity, where the delta difference in the intervention effect in the self-efficacy based group was 0.6 days higher than the non-self-efficacy based group. Obtained the effect of OA physical exercise education method on physical activity by 22%, where the difference in the effect of intervention in the group was 0.5 days higher than individuals. The regularity of physical activity in order from high to low is the self-efficacy group, the self-efficacy individual, the non-self-efficacy group, and finally the non-self-efficacy individual. It is recommended that Puskesmas and Posyandu for the elderly can apply OA physical exercise education based on self-efficacy to minimalize knee OA problems in the elderly. Increasing the capacity of Elderly Posyandu cadres needs to be done regularly, to solve health problems in the elderly.
Read More
D-482
Depok : FKM-UI, 2023
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhea Synthia; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Syahrizal Syarif, Trisari Anggondowati, Hidayat Nuh Ghazali Djadjuli
Abstrak:
Kepatuhan minum obat antihipertensi menjadi prioritas teratas dalam efektifitas pengobatan penderita hipertensi. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berisiko membuat tekanan darah tidak terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kepatuhan minum obat antihipertensi pada penderita hipertensi di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan populasi penderita hipertensi di Kota Depok dan jumlah sampel sebanyak 185 orang yang diambil menggunakan teknik cluster sampling. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner oleh responden dan dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,1% penderita hipertensi di Kota Depok terkategori tidak patuh minum obat antihipertensi. Persepsi individu dan faktor predisposisi yang berhubungan dengan  kepatuhan minum obat antihipertensi diantaranya persepsi kerentanan, keseriusan, manfaat, hambatan, efikasi diri, isyarat untuk bertindak, usia, pengetahuan dan sikap tentang hipertensi dan kepatuhan minum obat antihipertensi. Efikasi diri menjadi faktor paling dominan berhubungan dengan perilaku kepatuhan minum obat antihipertensi (OR:2,63; 95%CI:1,055-6,563) dengan hasil penderita hipertensi yang memiliki efikasi diri rendah berisiko 2,6 kali untuk berperilaku tidak patuh minum obat antihipertensi. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan pelatihan guna meningkatkan efikasi diri penderita hipertensi seperti keterampilan mengelola kesehatan, manajemen stress, dan adanya kelompok pendukung.

Adherence to taking antihypertensive medication is the top priority in the effective treatment of hypertension patients. Non-adherence risks causing uncontrolled blood pressure. This study aims to determine the determinants of adherence to taking antihypertensive medication in patients with hypertension in Depok City. It used a cross-sectional design with a population of hypertensive patients in Depok City and a sample size of 185 people taken using cluster sampling. Data were collected through questionnaires filled out by respondents and analyzed univariately, bivariately, and multivariately. The results showed that 54,1% of hypertensive patients in Depok City were categorized as non-adherent to taking antihypertensive drugs. Individual perceptions and predisposing factors associated with adherence include perceived susceptibility, severity, benefits, barriers, self-efficacy, cues to action, age, knowledge, and attitudes about hypertension. Self-efficacy is the most dominant factor associated with antihypertensive medication adherence behavior (OR: 2,63; 95% CI: 1,055–6,563), with hypertensive patients with low self-efficacy being 2,6 times more likely to exhibit non-adherent behavior. Therefore, it is necessary to develop training to increase self-efficacy in hypertensive patients, such as health management skills, stress management, and support groups.

Read More
T-7227
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yenny Rotua Lucyana Sihotang; Hadi Pratomo; Penguji: Sudijanto Kamso, Pradana Soewondo, Adhi Dharmawan Tato, Sylviana Andinisari
Abstrak: Penyakit Diabetes Mellitus (DM) menjadi salah satu masalah kesehatan yang besar di dunia, termasuk di Indonesia. Prevalensi DM tipe 2 mengalami peningkatan di Kota Pematangsiantar akibat dari perubahan gaya hidup. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan gaya hidup sehat penderita DM tipe 2. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, jumlah sampel 124 responden diambil dengan menggunakan Cluster Sampling. Analisis data menggunakan Uji Chi Square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara persepsi hambatan, efikasi diri, pengetahuan, dukungan keluarga, dan jenis kelamin dengan penerapan gaya hidup sehat DM Faktor-faktor yang paling dominan berhubungan dengan penerapan gaya hidup sehat adalah efikasi diri (OR=8,378) dan dukungan keluarga (OR=2,626). Responden yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan berpeluang 8 kali lebih besar melakukan penerapan gaya hidup sehat, dan responden yang mendapat dukungan keluarga yang tinggi berpeluang 3 kali lebih besar melakukan penerapan gaya hidup sehat. Rekomendasi dari penelitian ini agar dilakukan upaya peningkatan efikasi diri dengan pemberian edukasi pada penderita DM dengan melibatkan peran serta keluarga penderita. Kata kunci : Diabetes melitus, Penerapan gaya hidup sehat, Persepsi Individu, Efikasi Diri, Pengetahuan, Dukungan Keluarga.
Read More
T-4957
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhian Kunmartoyo; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Fatma Lestari, Widura Imam Mustopo
S-9143
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive